7 Tanda Kesepian Menurut Psikologi, Jangan Diabaikan!

Menurut psikolog klinis, Emily Bly, PhD, sebagaimana dilansir dari laman Everyday Health, tanda kesepian adalah ketika kamu merindukan orang-orang dan berharap memiliki lebih banyak teman dalam hidup. Beberapa peneliti mengatakan bahwa keinginan adalah kunci untuk mengidentifikasi kesepian. Orang akan mengalami kesepian ketika lingkungan sosialnya tidak memenuhi harapan mereka.

Saat kesepian, kamu mungkin merasa tidak selaras dengan orang-orang di sekitarmu. Seiring berjalannya waktu, kamu menyadari bahwa kamu mengalami kesulitan untuk terhubung. Ini terjadi karena pada dasarnya, kamu tidak dapat dipahami oleh orang lain.

Dalam sebuah penelitian, mereka yang kesepian tingkat ekstrem juga sering mengatakan bahwa orang lain tidak menyukai mereka, sering curiga, dan berpikir bahwa orang lain bermaksud menyakiti mereka.

Tidak mengherankan, tanda orang kesepian biasanya sering merasa sendirian. Namun, secara berlawanan dengan intuisi, perasaan terisolasi atau ditinggalkan dapat terus berlanjut bahkan bagi orang yang tampak senang bersosialisasi.

Menurut kajian penelitian yang dikutip dari laman Everyday Health, jumlah teman yang dimiliki mereka bukanlah cara yang baik untuk mengetahui apakah mereka merasa kesepian atau tidak. Karena yang sering terjadi adalah ada orang yang memiliki banyak teman, namun rasanya tetap kesepian.

Tanda kesepian yang umum adalah ketika kamu kurang tertarik bersosialisasi daripada biasanya. Saat kesepian, sekadar memikirkan untuk keluar main saja bisa membuatmu merasa lelah. Pada akhirnya, kamu mungkin terlihat menghindari acara sosial sama sekali.

Merasa kesepian dapat menimbulkan tekanan emosional. Biasanya mereka akan merasakan gejala kecemasan, depresi, dan stres. Seiring berjalannya waktu, keraguan diri dan perasaan tidak berharga dapat berkembang. Karena tidak dekat dengan orang lain, kita menjadi bingung siapa diri kita yang sebenarnya.

Seorang Psikolog, Daniel Rusell, PhD, mengatakan selama puluhan tahun, para peneliti telah mengetahui bahwa kesepian yang berkelanjutan berhubungan dengan kesehatan fisik yang buruk, bahkan kematian.

Penting untuk dicatat bahwa ketika peneliti membicarakan tentang dampak kesehatan yang mengkhawatirkan ini, mereka umumnya merujuk pada kesepian kronis daripada kesepian jangka pendek yang kita semua rasakan sesekali.

Kehilangan waktu berjam-jam karena terus-menerus scrolling media sosial? Mungkin kesepian penyebabnya. Aktivitas ini dapat menutupi kesepian dan sekaligus menciptakannya. Penelitian menunjukkan bahwa, jika kamu memainkan media sosial untuk mengisi wadah koneksimu, mungkin kamu tidak akan menemukan apa pun.

Dalam sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 1000 orang dewasa di empat negara, orang yang menggunakan media sosial untuk koneksi sosial kerap mengatakan bahwa mereka merasa kesepian dibandingkan mereka yang menggunakannya untuk tujuan lain, seperti menghindari kebosanan.

Itulah 7 tanda kesepian yang mungkin tidak kamu sadari. Jika kamu mengalami beberapa tanda kesepian di atas, penting untuk mencari dukungan, baik dari teman, keluarga, atau profesional, agar tidak terjebak dalam waktu lama. Karena ini akan merugikan dirimu sendiri, Bela.