Masalah kesehatan seksual menjadi salah satu hal yang memprihatinkan di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia mencatat kasus sifilis meningkat hingga 70% dalam kurun waktu lima tahun terakhir, yakni 2018 sampai 2022.
Jumlah orang yang mengidap HIV juga mengkhawatirkan. Kemenkes menyebutkan bahwa dari 526.841 orang dengan HIV, hanya 429.215 orang yang sudah terdeteksi atau mengetahui status HIV dirinya.
Tak hanya itu, kekerasan seksual juga masih menjamur di masyarakat, yang tentunya harus segera diatasi agar tidak menimbulkan dampak negatif berkepanjangan. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan melakukan edukasi kepada masyarakat, seperti yang dilakukan oleh brand kesehatan seksual ternama, VIVO.
1. VIVO hadirkan ruang edukasi yang fun dan entertaining
Pembicaraan soal kesehatan seksual kerap menjadi hal yang tabu untuk dibahas, terutama di kalangan masyarakat Indonesia yang masih memegang budaya ketimuran. Ditambah lagi, ruang edukasi untuk pembahasan mengenai hal ini masih begitu minim. Berangkat dari hal ini, VIVO menghadirkan ruang fantasi dan edukasi yang aman dan sehat melalui pameran seni Hotel For Play: The Fantasy Room Experience.
"Kami melihat eksplorasi fantasi menjadi tantangan serius dan menjadi akar masalah yang berpengaruh ke banyak hal termasuk pemerkosaan, kekerasan terhadap perempuan, sampai kehamilan tidak diinginkan. Maka dari itu, Hotel For Play hadir sebagai ruang untuk berekspresi dan eksplorasi fantasi yang positif dengan fun, imersif, dan entertaining,” ujar Presiden Direktur PT. Danpac Pharma, Yoevan Wiraatmaja.
2. Digelar selama satu bulan di Senayan Park, Jakarta
Digelar mulai dari 18 Januari 2025 hingga 23 Februari 2025 di Senayan Park, Jakarta, Hotel For Play: The Fantasy Room Experience sendiri merupakan sebuah immersive exhibition yang dirancang untuk menjadi ruang aman dan inklusif bagi eksplorasi fantasi. Berkolaborasi dengan Haluu selaku promotor event seni eksperimental, VIVO ingin menciptakan ruang aman untuk edukasi dan eksplorasi diri, termasuk fantasi yang sering dianggap tabu oleh masyarakat umum.
"Pameran ini bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga sarana edukasi bagaimana masyarakat dapat belajar dan mengeksplorasi diri terhadap fantasi-fantasi mereka dengan cara yang menyenangkan, namun tetap positif dan bertanggung jawab. Kami ingin mendukung individu dalam menemukan fantasi mereka tanpa batas dan mengekspresikan diri secara positif," tutur Christian Eka selaku Sales and Marketing Director PT Danpac Pharma.
3. Hadir dengan lima ruangan tematik
Hotel For Play: The Fantasy Room Experience menghadirkan lima ruangan tematik yang terinspirasi dari elemen kehidupan, seperti air, tanah, udara, api, dan luar angkasa. Setiap ruangan dirancang secara khusus untuk memberikan pengalaman visual, auditori, dan sensorik yang mendalam, membantu pengunjung menjelajahi imajinasi mereka dengan cara yang entertaining dan positif.
Dimulai dari Labyrinth Garden yang liar dan penuh petualangan, hingga ruang Lost in Space yang misterius dan eksperimental. Ruang Labyrinth Garden mengajak pengunjung merasakan insting berburu a la zaman purba dalam lingkungan yang liar dan tak terkendali.
Mereka akan menyusuri ruang Tryst by the Water. Setelahnya, ruang On Cloud Nine akan membuat pengunjung melayang di langit lounge yang penuh mimpi dengan permainan cahaya dan bayangan.
Pengunjung akan melanjutkan perjalanan ke ruang Lost in Space. Di sini, pengunjung dapat menjelajahi dimensi baru dengan desain eksperimental yang misterius. Perjalanan akan ditutup dengan ruang A Club Named Desire yang menawarkan energi yang bergelora dalam suasana hingar-bingar di klub malam yang penuh semangat.
4. Jadi brand ambassador VIVO, Jefri Nichol sebut pentingnya edukasi seksual sejak dini
Ditemui media di momen pembukaan Hotel for Play: The Fantasy Room Experience, Jefri Nichol yang didapuk sebagai brand ambassador VIVO turut menyampaikan pentingnya edukasi seksual di kalangan generasi muda. Aktor film Jakarta vs Everybody ini merasa bahwa pendidikan seks perlu dikenalkan sejak dini agar sang anak bisa lebih mawas diri dalam menjalani pergaulan.
"Penting banget sih sex education dari kecil dan diperkenalkan sama alat-alat kontrasepsi, biar mereka terdidik dari kecil, dan urusan seks kan pribadi banget, jadi mau ada yang perhatiin atau nggak, itu bakal kejadian di semua orang. Mau nggak mau kita harus akuin itu, semua orang bakal ngerasain sex experience, entah dari kecil atau remaja. Jadi, penting sih dari kecil udah dikenalin sama sex education dan alat kontrasepsi," tutur Jefri Nichol.
5. Pakai alat kontrasepsi bukan menjadi hal yang tabu
Tingginya angka kehamilan yang tidak direncanakan dan kasus penyakit menular seksual di Indonesia menunjukkan perlunya ruang edukasi kesehatan seksual yang aman. Tak sedikit di antara masyarakat yang masih tabu untuk membicarakan soal alat kontrasepsi secara luas.
Dengan kehadiran Hotel For Play: The Fantasy Room Experience ini, Jefri Nichol berharap para pengunjung yang datang tak lagi merasa malu atau canggung untuk membeli alat kontrasepsi. Sebab, alat kontrasepsi bisa menjadi alat yang menyenangkan dan asik digunakan.
"Alat kontrasepsi nggak melulu harus dipandang kayak beli alat kontrasepsi malu-malu atau apa, gua pengennya alat kontrasepsi dipandang sebagai alat yang menyenangkan gitu, yang asik, nggak harus kaku atau malu-malu mau belinya. Jadi bukan hal yang tabu, malah harus dibiasain menurut gua sih," jelas lelaki yang memilih ruang Banteng Rodeo di Hotel For Play: The Fantasy Room Experience sebagai spot favoritnya.
Gimana, tertarik untuk datang ke Hotel For Play: The Fantasy Room Experience dan rasakan sensasinya, Bela?