Jangan Keliru! Ini Lho Bedanya Istilah 'Seks' dan 'Gender'

Ini penjelasannya dari para ahli

Jangan Keliru! Ini Lho Bedanya Istilah 'Seks' dan 'Gender'

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

'Persamaan gender', 'Ketidaksetaraan gender', atau 'orientasi seksual'.

Seringkali kita mendengar atau membaca kata-kata ini di kehidupan sehari-hari. Banyak orang Indonesia yang menggunakan kata-kata ini untuk merujuk pada pembahasan tentang laki-laki dan perempuan. Namun, meski kata 'gender' dan 'seks' sering diucapkan, nyatanya masih banyak orang Indonesia yang belum tahu perbedaan kata-kata tersebut.

Kedua kata ini memang cukup rancu digunakan dan seringkali salah diartikan dan diucapkan. Padahal keduanya punya arti yang berbeda, meski mengacu pada pembahasan yang sama terkait laki-laki dan perempuan.

1. Apa sih artinya 'seks'?

Jangan Keliru! Ini Lho Bedanya Istilah 'Seks' dan 'Gender'

Menurut catatan dari apa.org, 'seks' adalah kata yang digunakan untuk merujuk pada status biologis manusia. Status ini akan membagi manusia menjadi laki-laki, perempuan, atau interseks. Penggunaan kata 'seks' ini disertai indikator biologis, misalnya kromosom, alat reproduksi, dan alat kelamin. Jadi secara sederhana, menggunakan kata 'seks' lebih tepat jika kita membahas hal-hal yang menyangkut biologis seseorang, yang terkait tubuh dan apa yang tampak secara harafiah.

Laki-laki memiliki penis, perempuan memiliki vagina. Perempuan melahirkan, sedangkan laki-laki nggak. Sekalipun ada kasus-kasus di luar yang terjadi sewajarnya, tetapi pada dasarnya secara biologis laki-laki dan perempuan dibedakan berdasarkan fungsi reproduksinya. Segala perbedaan seksual antara laki-laki dan perempuan ini bersifat kodrati dan nggak dapat ditukar.

2. Apa bedanya 'seks' dengan 'gender'?

Jika 'seks' mengacu pada profil biologis laki-laki, perempuan, dan interseks, maka 'gender' adalah istilah yang lebih tepat untuk merujuk pada sikap, perasaan, dan perilaku yang diasosiasikan dengan jenis kelamin seseorang.

Masyarakat, secara sadar atau nggak, melekatkan stereotip bahwa laki-laki adalah sosok yang maskulin, sedangkan perempuan adalah sosok yang feminin. Di sinilah gender dikonstruksi secara sosial oleh budaya dan pemikiran manusia. Perempuan identik dengan sosok yang lemah lembut, halus sikap dan perilakunya, menyukai warna pink, menggunakan rok dan sepatu berhak tinggi, memakai makeup. Sedangkan laki-laki adalah sosok yang kuat, tegar, garang, macho, nggak boleh memakai makeup dan rok. Jika kedua 'identitas' ini tertukar, maka seorang laki-laki atau perempuan akan dianggap sebagai anomali dalam masyarakat.

Karena gender merupakan konstruksi masyarakat, bisa saja suatu hari nanti stereotip tentang gender ini akan berubah. Yang selama ini akrab dengan masyarakat adalah "ayah bekerja, ibu di rumah mengurus rumah tangga". Namun, yang terjadi sekarang pun mulai bergeser, "ayah bekerja (di rumah), ibu (mengurus rumah tangga) sambil bekerja di kantor". Fenomena seperti ini dapat bergeser seiring dengan perkembangan pola pikir masyarakat.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here