Bedanya Orgasme, Ejakulasi, dan Squirting yang Terjadi Saat Bercinta

Ternyata ini semua memiliki arti yang berbeda, lho!

Bedanya Orgasme, Ejakulasi, dan Squirting yang Terjadi Saat Bercinta

Mungkin kamu sudah nggak asing lagi dengan istilah orgasme atau ejakulasi. Namun, apakah kamu tahu atau paling tidak pernah mendengar tentang squirting? Apakah ini nama lain untuk orgasme?

Ternyata, orgasme, dan ejakulasi memiliki arti yang berbeda dengan squirting lho, Bela. Sayangnya, masih banyak orang yang menganggap ketiga hal tersebut adalah hal yang sama. Nah, supaya kamu nggak salah pengertian terus-menerus, baca penjelasan lengkapnya di bawah ini, ya.

Apa itu orgasme?

Bedanya Orgasme, Ejakulasi, dan Squirting yang Terjadi Saat Bercinta

Dilansir dari Seventeen, menurut Dr. Melisa Holmes, seorang ginekolog remaja, orgasme adalah refleks fisik yang terjadi karena rangsangan seksual, paling sering di klitoris karena merupakan organ paling sensitif di vagina.

"Ini adalah waktu selama rangsangan seksual saat kamu merasa ada pelepasan kesenangan yang besar. Selama gairah seksual, aliran darah meningkat ke alat kelamin dan otot-otot menegang di seluruh tubuh. Orgasme kemudian ‘membalikkan’ proses tersebut melalui serangkaian kontraksi berirama," jelasnya.

Lalu, menurut Brown University, saat orgasme endorfin akan dilepaskan ke aliran darah dan bahan kimia ini akan membuatmu merasa bahagia, pusing, wajah memerah dan hangat, serta mengantuk.

Apakah ejakulasi sama dengan orgasme?

Jawabannya tidak. Perempuan bisa saja mengalami orgasme, tetapi tidak ejakulasi. Para peneliti telah menemukan fakta terbaru bahwa setelah orgasme, beberapa perempuan mengeluarkan cairan yang terdiri dari sekresi vagina dan urin, ditambah satu zat lain dalam beberapa kasus. Zat tersebut merupakan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar paraurethral.

Bagi sebagian besar perempuan, kelenjar ini—yang juga dikenal sebagai “prostat wanita” atau “kelenjar Skene”—akan mengeluarkan cairan saat klimaks, meski sering kali tidak dirasa atau diperhatikan. Dalam kasus yang jarang terjadi—tetapi sangat normal, cairan ini akan dikeluarkan bersama urin dalam bentuk cipratan yang tiba-tiba dan nggak terkendali.

Sampai saat ini, para peneliti nggak menemukan korelasi langsung antara ejakulasi perempuan dan intensitas kenikmatan yang dialaminya saat berhubungan seks.

Jadi, ejakulasi sama artinya seperti squirting?

Jika kamu belum tahu, squirt memiliki arti muncrat atau menyembur, sedangkan squirting artinya menyemprotkan. Jika ejakulasi terjadi dengan cara cairan yang dikeluarkan bersama urin dalam bentuk cipratan, apakah artinya ejakulasi adalah squirting?

Ternyata, jawabannya juga tidak. Squirting adalah reaksi tubuh saat kandung kemih terisi di bawah pengaruh rangsangan seksual. Penjelasan ilmiahnya adalah bahwa peningkatan irama jantung dapat menyebabkan sirkulasi darah lebih cepat yang membuat kandung kemih jadi terisi.

Nah, squirting ini membantu meredakan ketegangan kandung kemih yang nggak bisa dikeluarkan melalui buang air kecil biasa. Cairan ini belum sempat tinggal terlalu lama di dalam kandung kemih sebelum dikeluarkan. Jadi, cairan yang dikeluarkan nggak akan berbau atau berwarna. Kecuali kandung kemih sudah terisi sebagian sebelum berhubungan seks.

Dari eksperimen dilakukan oleh tim peneliti Prancis kepada peserta yang diminta untuk buang air kecil sebelum rangsangan seksual, diketahui bahwa kandung kemih akan kembali penuh saat berhubungan seks. Hal itu diketahui dari ultrasonografi kandung kemih yang dilakukan para peneliti setelah peserta merasa akan squirting.

Kemudian, peserta diminta untuk melanjutkan aktivitas seksual hingga squirting benar-benar terjadi. Ternyata, cairan berair dari squirting itu tak berwarna dan berbau, sedikit asin, serta dikeluarkan dengan atau tanpa peserta mencapai orgasme.

Hal yang wajib diketahui tentang squirting

Jika kamu bertanya, apakah squirting sama dengan ejakulasi wanita? Jawabannya tidak. Ejakulasi menghasilkan sejumlah kecil sekitar 5-10 ml cairan lengket putih yang dikeluarkan oleh kelenjar Skene yang mengelilingi uretra pada vulva. Cairan ini mengandung protein yang mirip dengan beberapa yang ditemukan di ejakulasi dari prostat laki-laki.

Dengan demikian, squirting juga nggak sama artinya dengan orgasme. Squirting adalah reaksi tubuh yang terjadi secara terpisah dari orgasme dan mungkin terasa nggak menyenangkan bagi semua orang. Berbeda dengan orgasme yang bisa memberikan perasaan euforia. Selain itu, kamu juga bisa mengalami orgasme, tetapi nggak squirting.

Berbagai jenis cairan yang dihasilkan tubuh saat berhubungan seks

Selain ejakulasi dan squirting, ada beberapa cairan yang akan dihasilkan oleh tubuh saat kamu berhubungan seks.

  • Lendir serviks

Istilah ini ditujukan untuk cairan yang diproduksi oleh kelenjar endoserviks di area serviks yang menghubungkan rahim ke vagina. Kelenjar ini secara terus-menerus menghasilkan sejumlah kecil zat seperti cairan yang mengalir ke bawah dinding vagina. Berbentuk sedikit kental, lendir serviks ini bisa membentang di antara jari-jari dan menyerupai putih telur mentah.

Peran lendir serviks ini ada dua, tergantung pada fase siklus ovulasi untuk menstruasi:

  1. Sebagai bagian dari proses pembersihan vagina, lendir serviks membantu mengeluarkan bakteri, kuman, dan sel mati yang timbul dari pelepasan lapisan dalam vagina. Sering juga disebut keputihan atau leukorea. Lendir serviks ini membantu aliran darah menstruasi lebih mudah keluar dari tubuh.
  2. Saat sedang menstruasi, selama ovulasi dan ketika kadar estrogen meningkat, komposisi lendir serviks berubah menjadi lebih encer dan lebih banyak. Tingkat pH-nya juga menjadi lebih basa sehingga menetralkan keasaman vagina yang tidak ramah bagi sperma. Semua perubahan ini membantu memfasilitasi perjalanan sperma ke sel telur.
  • Cairan pelumas

Saat terangsang secara seksual, kelenjar Bartholin yang terletak di dekat lubang dan bibir vagina akan menghasilkan cairan untuk melumasinya. Pelumasan ini dimaksudkan untuk memfasilitasi penetrasi dan dorongan selama hubungan seksual. Perubahan hormon, seperti penurunan estrogen setelah melahirkan atau peningkatan kadar prolaktin saat menyusui, dapat menyebabkan pelumasan vagina berkurang.

  • Transudate

Meskipun selaput lendir vagina nggak mengandung kelenjar sekretorik apa pun, tetapi lendir ini tetap bereaksi terhadap gairah seksual. Saat kamu terangsang, pembuluh darah membengkak dan memulai proses yang disebut transudasi vagina. Dalam proses ini, cairan yang disebut transudate dilepaskan melalui dinding membran dan bergabung dengan cairan vagina lainnya, yang berfungsi sebagai pelumas untuk penetrasi vagina.

Nah, setelah kamu tahu apa bedanya orgasme, ejakulasi, dan squirting, jangan sampai salah lagi saat menyebutkannya, ya. Nggak perlu juga memikirkan apakah kamu pernah merasakan ketiga hal tersebut atau tidak karena sebenarnya nggak berpengaruh pada kepuasan seksual. Jadi, nikmati saja waktu seksual kamu bersama pasangan.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved