7 Fakta Marital Rape, Pemerkosaan dalam Sebuah Pernikahan

Banyak yang tak berani melaporkannya.

7 Fakta Marital Rape, Pemerkosaan dalam Sebuah Pernikahan

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Saat mendengar kata pemerkosaan, kamu mungkin berpikir hal itu hanya terjadi di antara orang asing atau orang yang tak dikenal. Namun faktanya, pemerkosaan juga kerap terjadi dalam sebuah hubungan, termasuk hubungan pernikahan.

Marital rape atau pemerkosaan dalam hubungan pernikahan adalah hubungan seks yang dipaksakan atau tanpa persetujuan salah satu pihak, tetap bisa disebut sebagai kekerasan seksual. Bahkan dalam sebuah pernikahan dan hubungan romantis, hubungan seksual yang dipaksakan merupakan bentuk kekerasan seksual dan itu tak bisa dibenarkan.

Lalu apa sajakah yang termasuk dengan marital rape dan bagaimana cara kita menyikapinya? Simak ulasannya di bawah ini.

1. Definisi marital rape

7 Fakta Marital Rape, Pemerkosaan dalam Sebuah Pernikahan

Menurut European Institute for Gender Equality, marital rape didefinisikan sebagai berikut:

"Penetrasi vagina, anal atau oral non-konsensual dari tubuh orang lain di mana penetrasi bersifat seksual, dengan bagian tubuh atau dengan objek apa pun, serta tindakan non-konsensual lainnya yang bersifat seksual, oleh pasangan atau mantan pasangan atau oleh pasangan saat ini dengan siapa korban perkosaan pernah atau telah hidup dalam kemitraan yang diakui oleh hukum nasional."

Selain itu, menurut USLegal, marital rape atau pemerkosaan dalam pernikahan adalah, "Setiap tindakan seksual yang tidak diinginkan oleh pasangan yang dilakukan tanpa persetujuan (consent). Terkadang, marital rape dilakukan dengan kekerasan, ancaman kekerasan, atau intimidasi ketika persetujuan untuk berhubungan seks tidak diberikan."

Meski begitu, kekerasan seksual di dalam pernikahan juga tidak selalu melibatkan kekerasan. Misalnya, jika suami memberikan obat penenang kepada istrinya tanpa sepengetahuannya dan melakukan hubungan seksual tanpa persetujuan sang istri, hal itu sudah termasuk pemerkosaan dalam pernikahan.

2. Marital rape bisa terjadi pada siapa saja

Kita juga perlu memahami bahwa marital rape bisa terjadi pada siapa saja, meski begitu faktanya di lapangan tak semua perempuan berani buka suara mengenai hal ini.

Berdasarkan data yang dikutip dari National Resource Center on Domestic Violence (NRCDV), sebanyak 10-14 persen perempuan yang menikah diperkosa oleh suaminya di Amerika Serikat (AS). 

Sedangkan menurut catatan tahunan yang dipaparkan oleh Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), perkosaan dalam perkawinan atau marital rape mencapai 195 kasus pada tahun 2018. Yang sebenarnya terjadi mungkin lebih banyak, hanya saja tidak dilaporkan. 

Berdasarkan laman resmi NRCDV, ada beberapa kalangan yang dinilai rentan mengalami perkosaan dalam pernikahan. Mereka adalah:

  • Perempuan yang menikah dengan laki-laki yang dominan dan memandang mereka sebagai properti
  • Perempuan yang berada dalam hubungan yang dipenuhi kekerasan fisik
  • Perempuan yang sedang hamil
  • Perempuan yang sakit atau baru pulih dari operasi
  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here