Atiqah Hasiholan Belajar Tradisi Pernikahan Jawa di 'Mantan Manten'

Jadi tahu filosofi paes dalam riasan pengantin

Atiqah Hasiholan Belajar Tradisi Pernikahan Jawa di 'Mantan Manten'

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Indonesia memang terkenal dengan kekayaan budaya dan adat istiadat yang nggak bisa dilupakan begitu saja. Bukan hanya tradisi yang mengatur kehidupan, tapi juga dalam hal pernikahan. Salah satunya ialah pernikahan dengan adat tradisional Jawa. Selain berbagai prosesi yang sarat akan makna, riasan pengantin dalam adat Jawa ini juga memiliki filosofi yang dalam.

Untuk itulah, Visinema Pictures meluncurkan film terbaru yang berjudul Mantan Manten. Film yang dibintangi oleh Atiqah Hasiholan dan Arifin Putra ini menceritakan tentang kehidupan Yasnina (Atiqah) yang glamor, kaya raya, dan memiliki kekasih bernama Surya (Arifin). Namun, kehidupannya berubah hingga membuatnya harus berjuang menjadi seorang perias pengantin alias dukun manten.

Atiqah Hasiholan Belajar Tradisi Pernikahan Jawa di 'Mantan Manten'

Atiqah mengungkapkan, berperan sebagai dukun manten membuatnya mengerti seperti apa tradisi pernikahan dalam adat Jawa. Istri dari Rio Dewanto ini juga harus belajar bagaimana membuat paes selama satu minggu di sebuah sanggar manten di kawasan Manggarai. Dari sinilah, Atiqah mengenal bahwa paes bukan hanya lekukan-lekukan di dahi perempuan, tapi juga ada filosofinya tersendiri.

“Jadi aku sama Ibu Tutie Kirana latihan maes, gambar-gambar muka orang, segala macam. Filosofi-filosofinya juga dipelajarin, doa-doanya juga dipelajarin. Sebenarnya bukan doa dalam bentuk doa, tapi makna-makna. Jadi ketika si dukun itu menggambarkan sesuatu itu kan bentuk dari doanya gitu,” tutur Atiqah yang ditemui usai promo film Mantan Manten di IDN Media Creative Lab, Jumat (22/3).

Setelah melakukan syuting film Mantan Manten ini, Atiqah pun jadi semakin penasaran dengan tradisi pernikahan di Indonesia yang memiliki banyak macamnya ini. Artis kelahiran 3 Januari 1982 tersebut ingin menunjukkan bahwa menikah dengan mengusung adat istiadat juga sangat menarik dan sarat akan makna. Misalnya, paes 'gajahan' yang memiliki makna harapan bahwa seorang perempuan akan dihormati dan ditinggikan derajatnya.

“Jadi kalau dukun manten di Indonesia itu punya ritual sendiri dan tiap ritual juga ada maknanya, filosofinya, doa-doanya. Wow... pingin tahu sih jadinya. Memang kadang kita suka perbandingan, mau (pernikahan) yang modern atau mau yang tradisi. Ya, nggak ada salahnya juga kalau mau modern, cuma sangat menarik juga tradisi itu kalau kita yakini. Dan who knows benefit-nya? Toh itu juga kan tradisi yang sudah dijalankan beratus-ratus tahun juga,” ungkap Atiqah.

Selain menunjukkan tentang prosesi pernikahan dalam adat Jawa, film Mantan Manten ini juga sarat akan makna kehidupan. Film ini juga dirasa sangat pas ditujukan pada para perempuan zaman sekarang yang sudah sangat jauh dari budaya dan adat istiadat yang ada di Tanah Air.

“Kalau buat aku, ini film yang ada romantic drama, ada komedinya, ngangkat budayanya juga, mature juga. Menurut aku ini akan menjadi tontonan yang entertaining, tapi di satu sisi kita juga dapat makna kehidupan juga, budaya juga,” tutup Atiqah.

Penasaran ingin menonton film Mantan Manten? Tunggu penayangannya pada 4 April 2019, ya!

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here