Hukum Suami Perhitungan terhadap Istri dalam Agama Islam

Jangan takut untuk kehabisan rezeki

Hukum Suami Perhitungan terhadap Istri dalam Agama Islam

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Pelit atau kikir kepada diri sendiri dan orang lain adalah perilaku yang tercela. Apalagi, jika hal itu dilakukan suami kepada istrinya.

Maka, tak jarang perilaku suami perhitungan terhadap istri itu mengakibatkan perpecahan rumah tangga. Lantas, bagaimana pandangan Islam terhadap suami yang perhitungan atau pelit terhadap istrinya? Simak pembahasan lengkapnya.

1. Tidak dibenarkan di dalam Islam

Hukum Suami Perhitungan terhadap Istri dalam Agama Islam

Dalam agama apa pun, tidak ada yang mengajarkan bahwa suami diperbolehkan untuk pelit kepada keluarganya. Terlebih lagi di dalam Islam, istri adalah sosok utama yang wajib dimuliakan oleh suaminya.

Sebab, pada saat seorang laki-laki memutuskan untuk menikahi seorang perempuan, maka sudah menjadi tanggung jawabnya untuk memberikan nafkah yang layak. Sebagaimana yang telah Allah SWT sebutkan di dalam Alquran.

وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

Artinya:

"Kewajiban laki-laki memberi makan dan pakaian (nafkah) kepada istri dengan cara ma'ruf (baik)." (QS. Al-Baqarah: 232)

Jadi, dapat disimpulkan dari ayat tersebut bahwa laki-laki yang telah berumah tangga memiliki kewajiban untuk menafkahi istrinya secara layak. Maka dari itu, perilaku perhitungan tidaklah dibenarkan dalam kehidupan rumah tangga.

2. Akan menutup pintu rezeki yang lain

Jika alasan suami perhitungan terhadap istri karena takut kehabisan uang, maka pemikiran itu adalah keliru. Padahal, Allah SWT telah berjanji untuk terus-menerus menambah nikmat seorang hamba-Nya, apabila ia memuliakan istri dan anak-anaknya.

لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ ۖ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آتَاهُ اللَّهُ ۚ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آتَاهَا ۚ سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا

Artinya:

"Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekadar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan." (QS. Ath-Thalaq: 7)

Islam tidak mengajarkan kaum Muslimin untuk berperilaku pelit atau kikir hanya untuk memperbanyak harta dunia. Justru, Allah meminta umat-Nya untuk terus berbuat baik, dengan memberi hadiah dan sedekah kepada orang yang mereka sayangi, agar harta kekayaannya menjadi berkah dan bertambah banyak lewat cara yang tidak disangka-sangka.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here