10 Sunah Rasul untuk Pasangan Suami Istri yang Bikin Harmonis

Sunah Rasul yang biasa dilakukan adalah suami sering mencium istri. Meski tampaknya sesuatu yang sederhana, tapi hal ini merupakan bentuk kasih sayang yang dapat meluluhkan hati istri, dan membuatnya merasa hangat. Hafshah binti Umar RA pernah berkata:

"Sesungguhnya Rasulullah SAW biasa mencium istrinya sekalipun sedang puasa." (HR. Ahmad)

Selain itu, Aisyah RA juga berkata:

"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasa mencium istrinya setelah wudhu', kemudian beliau sholat dan tidak mengulangi wudhunya." (HR ‘Abdurrazaq)

Sunah Rasul untuk pasangan suami istri selanjutnya yaitu mandi berdua. Hal ini bertujuan untuk mempererat keharmonisan hubungan, sekaligus meraih pahala adalah mandi bersama. Rasulullah juga melakukan hal ini bersama istrinya, Aisyah. Aisyah RA pernah berkata:

"Aku mandi bersama Rasulullah dari satu bejana. Kemudian Rasulullah mendahuluiku sampai aku berkata, ‘Tinggalkan untukku. Tinggalkan untukku." (HR. Muslim)

Mungkin belum banyak yang tahu, membantu istri dalam hal pekerjaan rumah tangga termasuk dalam sunah Rasul. Selain mempererat hubungan rumah tangga, kegiatan ini juga mendatangkan pahala. Rasulullah pun telah memberi teladan ini dalam kehidupan rumah tangganya.

Umul Mukminin Aisyah pernah ditanya: "Apa yang dilakukan Nabi SAW di rumahnya?" Aisyah menjawab: "Beliau ikut membantu melaksanakan pekerjaan keluarganya." (HR. Bukhari)

Memberi panggilan mesra kepada istri adalah salah satu sunah Rasulullah bagi suami untuk mengekspresikan kasih sayang. Beliau sendiri memberikan contoh dengan memanggil istrinya menggunakan panggilan penuh kehangatan.

Berdasarkan riwayat Nasa’i, Ibnu Majah, dan Baihaqi, Rasulullah memanggil Aisyah dengan panggilan mesra "Ya Humaira," yang berarti kemerah-merahan, sebagai bentuk kekaguman terhadap kecantikan istrinya.

"Beliau (Rasulullah SAW) sering memanggil (Aisyah)'Ya Humaira' yang merupakan bentuk tasghir (panggilan kecil) dari 'Hamra' (merah) sedangkan yang dimaksud adalah putih."  (Ibnu Atsir dalam kitab An-Nihayah)

Rasulullah juga memberikan teladan dalam membangun hubungan harmonis dengan istri saat tidur. Beliau tidak hanya tidur di ranjang yang sama, tapi juga menjaga keintiman dengan berbagi satu selimut bersama istrinya.

Dikisahkan oleh Aisyah RA, ketika Rasul sedang berada dalam satu selimut dengan Aisyah, tiba-tiba Aisyah bangkit. Rasul kemudian bertanya:

"Mengapa engkau bangkit?" Aisyah menjawab "Karena aku sedang haid wahai Rasulullah."

Kemudian Rasulullah berkata, "Kalau begitu pergilah, lalu berkainlah dan dekatlah kembali denganku." Aisyah pun masuk lalu berselimut bersama beliau (HR. Sa'id bin Manshur)

Saat istrinya sedang sakit, Rasul selalu mendampingi dan memperlakukannya dengan penuh cinta dan kelembutan. Tak hanya itu, beliau juga memberikan perhatian khusus dan memanjakan istrinya. Hal ini diriwayatkan oleh Aisyah RA:

"Rasulullah SAW adalah orang yang penyayang lagi lembut. Beliau orang yang paling lembut dan banyak menemani istrinya yang sedang mengadu atau sakit." (Muttafaqun alaih)

Salah satu sunah rasul yang romantis dan bernilai pahala bagi pasangan suami istri adalah makan dan minum dari wadah yang sama. Bahkan, Rasul pernah menempelkan mulutnya pada bekas makan dan minum istrinya. Aisyah radhiyallhu 'anha, ia berkata:

"Aku biasa minum dari gelas yang sama (dengan Rasulullah SAW) bahkan ketika haid, lalu Nabi mengambil gelas tersebut dan meletakkan mulutnya di tempat aku meletakkan mulut, lalu beliau minum."

Begitu pula dari Riwayat Imam Muslim juga dikatakan:

"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah minum di gelas yang digunakan Aisyah dan beliau juga pernah makan daging yang pernah digigit Aisyah." (HR. Muslim)

Rasul adalah teladan seorang suami yang penuh kasih sayang dan senantiasa memuliakan istrinya. Memuliakan istri membuatnya merasa dicintai dan dihormati, yang pada akhirnya menciptakan keharmonisan dalam rumah tangga. Dari Anas, diriwayatkan bahwa ia berkata:

"Kemudian kami pergi menuju Madinah (dari Khaibar). Aku lihat Nabi menyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang beliau untuk Shafiyyah." (HR. Al-Bukhari)

Tidak banyak suami yang peduli pada hal kecil seperti merapikan atau menyisir rambut istri. Padahal, aktivitas sederhana ini juga bisa mendatangkan pahala jika dilakukan dengan penuh kasih. Bahkan, Rasul pun pernah melakukannya untuk istrinya.

"Beliau (Rasulullah mendekat kepadanya (Aisyah) dan ia ada di kamarnya, lalu ia menyisir beliau, padahal ia sedang haid." (HR. Muslim)

Suami yang baik adalah mereka yang dapat menjaga dan melindungi istrinya. Mengantar istri merupakan salah satu bentuk perlindungan sederhana. Selain itu, tindakan ini juga termasuk sunah Rasul.

"Shafiyyah mengunjungi Rasul saat sedang melakukan i'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Dia berbicara dekat beliau beberapa saat, kemudian berdiri untuk kembali. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga ikut berdiri untuk mengantarkannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Itulah kumpulan sunah Rasul untuk pasangan suami istri yang bisa diterapkan untuk keharmonisan rumah tangga. Semoga bermanfaat!