Sidang perceraian Ririn Dwi Ariyanti dan Aldi Bragi kembali digelar pada Kamis (16/12/2021). Dalam sidang yang beragendakan kesimpulan ini, keduanya sama-sama tidak hadir dan hanya diwakili oleh kuasa hukum masing-masing.
Dalam kesempatan tersebut, akhirnya terungkap alasan sebenarnya Ririn dan Aldi bercerai. Lantas, apakah itu? Simak jawabannya dalam artikel berikut ini, ya!
Isu perselingkuhan santer mewarnai kabar kandasnya rumah tangga Ririn Dwi Ariyanti dan Aldi Bragi. Namun, hal tersebut dibantah oleh kuasa hukum Ririn, Riri Purbasari. Riri mengatakan dalam kesimpulan tersebut terungkap bahwa isu selingkuh tak pernah dibahas sepanjang sidang.
"Selama proses persidangan itu tidak ada. Tidak pernah ada pembuktian mengenai hal itu dan tidak pernah juga ada pembicaraan mengenai hal itu (perselingkuhan)," kata Riri di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Kamis (16/12)
Dengan demikian, Riri menegaskan bahwa rumor yang mengatakan bahwa Ririn berselingkuh itu adalah fitnah.
Seiring sidang cerai berjalan, akhirnya terkuak penyebab perceraian rumah tangga Ririn Dwi Ariyanti dan Aldi Bragi. Rupanya, masalah finansial menjadi penyebab utamanya.
Pasalnya, dalam kesimpulan sidang, terbukti bahwa Aldi tak memiliki penghasilan tetap. Mantan suami Ikke Nurjanah itu juga tak dapat membuktikan kemampuan finansial sepanjang sidang cerai berlangsung.
"Sepanjang proses persidangan, Aldi telah gagal membuktikan bahwa dia memiliki penghasilan tetap. Berbeda dengan Ririn, yang bisa membuktikan kalau Ririn memiliki sumber penghasilan tetap," tutur kuasa hukum Ririn.
Kuasa hukum Ririn yang lain, Andriansyah Tawarman, mengungkapkan bahwa penyebab perceraian kliennya tersebut lantaran tak ada transparansi keuangan dari Aldi Bragi.
"Sempat ada isu bahwa perceraian ini karena finansial. Bukan karena finansial Aldinya yang bermasalah, tapi karena tidak ada transparansi dalam pengelolaan keuangan," jelas Andriansyah.
Kata Andriansyah, transparansi ini bahkan keluarga tidak mengetahui secara jelas. Padahal, ini keterbukaan soal keuangan merupakan suatu aspek yang penting dalam kehidupan rumah tangga.
"Sementara Ririn clear, ada berapa dari Production House, endorse, dan lain-lain. Memang ini sangat penting," terangnya.
Ririn dan Aldi memang sudah sepakat bercerai dan tidak ada tuntutan harta gono-gini. Mereka hanya mempermasalahkan hak asuh dan hak wali anak.
"Yang jadi masalah adalah mengenai hak asuh anak meskipun dalam gugatannya dalam permohonan talak dan kesepakatan bersama, Aldi mengajukan hak wali ya, bukan hak asuh. Kalau Ririn, itu dari awal memang sudah mengajukan hak asuh," ujar Riri Purbasari.
Selain itu, sampai saat ini Aldi juga belum bisa memastikan besaran nafkah untuk Ririn dan anak-anaknya. Padahal, itu adalah kewajiban Aldi sebagai pemohon.
"Mengenai nafkah untuk anak-anak itu harusnya ada ya, tetapi hingga tadi memang kan itu sesuatu yang harus diajukan, termasuk iddah dan mut'ah jadi hak termohon (Ririn) yang sudah berulang kali diingatkan juga oleh majelis hakim, tetapi sampai tadi ternyata belum pernah ada," lanjutnya.
Riri mengatakan, Aldi harus keluar dari rumah jika sudah resmi bercerai dari kliennya. Ia mengatakan hal tersebut bukanlah permintaan Ririn, melainkan merujuk dari Undang-Undang yang berlaku. Seperti diketahui, Aldi dan Ririn memang masih tinggal satu atap, meski keduanya tengah menjalani sidang perceraian.
"Kalau keputusan majelis sudah jatuh, itu harus dipenuhi, Aldi harus keluar dari rumah Ririn, itu rumah Ririn. Dia harus menyadari hal itu, pemohon kan punya harga diri dong, masa sudah putusan masih di situ," sindir kuasa hukum Ririn.
Riri mengungkapkan, rumah yang ditinggali Ririn dan Aldi sekarang ini merupakan milik kliennya. Menurut peraturan Undang-Undang, keduanya tak bisa tinggal serumah lagi jika sudah resmi bercerai. Untuk itu, Aldi diminta angkat kaki dari rumah tersebut.
"Ririn sudah memiliki rumah tinggal dari sejak sebelum dia menikah. Bahkan, yang sekarang ditinggalkan oleh mereka bersama itu adalah rumah Ririn dan rumah itu tidak jauh letaknya dari rumah orangtua Ririn," tutupnya.