Mengenal Panggih Manten dalam Prosesi Pernikahan Adat Jawa

Setiap prosesnya memiliki filosofi mendalam

Mengenal Panggih Manten dalam Prosesi Pernikahan Adat Jawa

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Dalam rangkaian pernikahan adat Jawa, terdapat berbagai prosesi yang harus dilalui kedua pengantin. Salah satunya adalah panggih manten yang menjadi puncak dari rangkaian acara pernikahan.

Panggih manten sendiri menjadi momen pertama kali bagi kedua pasangan untuk bertemu setelah sah sebagai suami istri. Upacara ini juga memiliki beberapa tahapan yang akan dilakukan pengantin, sebelum akhirnya duduk di kursi pelaminan. Seperti sanggan panebus, ranupada, kirab, hingga sungkeman.

Lalu, apa sebenarnya upacara panggih manten tersebut? Apa makna dan tahapan yang harus dilalui oleh kedua pengantin untuk melaksanakan upacara tradisional Jawa ini? Yuk, simak rangkuman informasinya di bawah ini!

1. Pengertian panggih manten

Mengenal Panggih Manten dalam Prosesi Pernikahan Adat Jawa

Panggih manten adalah sebuah prosesi bertemunya pengantin laki-laki dan perempuan yang telah sah menjadi sepasang suami istri. Kata panggih diambil dari bahasa Jawa yang mempunyai arti 'bertemu'. Oleh karena itu, acara ini hanya boleh dilakukan usai akad nikah atau janji nikah dibacakan.

Prosesi tradisional dari adat Jawa ini dilakukan sebelum resepsi atau pesta pernikahan dimulai, dan dilakukan sebelum kedua pengantin sampai atau duduk di pelaminan.

Tradisi pernikahan ini berasal dan berkembang di antara masyarakat suku Jawa, khususnya Yogyakarta. Tak hanya sekedar upacara, tradisi ini juga memiliki filosofi kehidupan dan merupakan cerminan masyarakat Jawa yang mendalam.

Selain itu, panggih manten juga dipercaya mempunyai sejarah yang kental dengan nilai-nilai kearifan lokal. Salah satunya adalah cerminan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, alam sekitar, dan sesama manusia lainnya.

2. Makna upacara panggih manten

Upacara panggih manten ini memiliki makna agar pasangan yang baru menikah dapat menjalani kehidupan rumah tangga yang bahagia dan sejahtera. Selain itu, mereka juga akan memulai kehidupan barunya sebagai suami istri dengan diiringi restu dari kedua orangtua dan sanak saudara.

Tak hanya itu, setiap prosesi panggih manten juga memiliki makna tersendiri yang sangat mendalam. Salah satunya adalah tahap bantalan gatal yang bermakna tentang komitmen, perlindungan, dan kasih sayang kepada pasangan. Adapun makna dari prosesi wiji dadi adalah tanggung jawab suami untuk membahagiakan, mencukupi, dan melindungi istrinya dalam kondisi apa pun.

Sementara untuk proses ranupada, bermakna tentang bakti istri kepada suami dan melayaninya dengan baik. Sedangkan, sungkeman menyatakan nilai budaya untuk merenung dan mengingat kembali jasa orangtua yang telah mendidik dan membesarkan anak-anaknya.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here