- Apa itu mitos Jawa?Mitos Jawa adalah cerita atau kepercayaan tradisional yang diwariskan turun-temurun dan sering mengandung pesan moral atau larangan.
- Apakah mitos Jawa selalu dipercaya masyarakat?Tidak selalu, sebagian orang menganggapnya sebagai bagian dari budaya dan hiburan, bukan kebenaran mutlak.
- Apa contoh mitos Jawa yang terkenal?Salah satunya adalah mitos Nyi Roro Kidul, penguasa laut selatan yang dipercaya dapat membawa orang yang memakai pakaian hijau.
Mitos Bahu Laweyan, Cerita di Film Perempuan Pembawa Sial

- Mitos bahu laweyan adalah mitos tentang perempuan dengan tanda atau tompel di bahunya yang akan membawa nasib buruk.
- Ciri perempuan bahu laweyan adalah tanda lahir atau tompel sebesar koin di bahu kiri perempuan.
- Perempuan bahu laweyan akan memberikan sial hingga menyebabkan pasangan meninggal dunia.
Film Perempuan Pembawa Sial yang digarap oleh Fajar Nugros di bawah naungan rumah produksi IDN Pictures cukup menarik perhatian masyarakat. Pasalnya, cerita yang akan disajikan di film horor dengan latar pedesaan ini cukup jarang didengar oleh awam, yaitu tentang bahu laweyan.
Dibandingkan dengan istilah kisah Tanah Jawa atau Nyi Roro Kidul, bahu laweyan jelas kalah pamor. Tapi, ternyata mitos yang satu ini cukup menarik untuk ditelusuri lebih dalam lho, Bela.
Daripada kamu bertanya-tanya, artikel ini akan membahas dari A sampai Z mengenai mitos bahu laweyan. Baca sampai akhir dan temukan kisah aslinya, ya!
1. Apa itu mitos bahu laweyan?

Dalam masyarakat Jawa kuno, terutama di daerah seperti Desa Mindahan Bate Alit, Jepara, Jawa Tengah, masih ada kepercayaan yang cukup kuat terhadap mitos yang disebut bahu laweyan. Mitos bahu laweyan adalah mitos tentang perempuan dengan tanda atau tompel di bahunya yang akan membawa nasib buruk.
Tidak sembarang tanda, bahu laweyan haruslah memiliki tompel sebesar koin di bahu kirinya. Tanda ini dipercaya menjadi daya tarik tersendiri untuk makhluk halus bersemayam di dalamnya dan menjadi ancaman untuk sang pasangan.
Konon katanya, laki-laki yang menikahi atau berhubungan dengan perempuan bahu laweyan akan mengalami nasib buruk, bahkan bisa sampai meninggal dunia. Oleh karena itu, sosok perempuan bahu laweyan sering kali dijauhi dan dianggap sebagai pembawa kesialan.
2. Ciri-ciri bahu laweyan

Seperti yang disebutkan sebelumnya, ada beberapa ciri yang bisa membantu kamu dalam menentukan apakah seorang perempuan adalah bahu laweyan atau bukan. Tentu saja, yang pertama bisa diketahui dari ciri fisik yaitu keberadaan tahi lalat atau tompel sebesar koin di bahu kirinya.
Apabila kamu kesulitan untuk mengecek tompel di bahu, kamu juga bisa menggunakan indikator lain, yaitu kematian pasangan atau suami. Jika di sekeliling kamu ada perempuan yang menikah atau berganti pasangan berkali-kali karena sang lelaki meninggal dunia, maka patut untuk curiga. Indikator ini memang sedikit menyeramkan tapi adalah ciri utama dari mitos bahu laweyan.
3. Penyebab bahu laweyan

Penyebab munculnya bahu laweyan sering dikaitkan dengan hal-hal gaib oleh masyarakat Jawa. Tahi lalat atau tompel di bahu kiri dianggap sebagai tempat bersemayamnya makhluk halus atau energi negatif.
Namun secara ilmiah, tompel atau tahi lalat disebut nevus pigmentosus. Tanda di badan ini muncul akibat penumpukan melanosit atau sel penghasil pigmen di kulit. Tompel bisa muncul sejak lahir (bawaan) atau berkembang seiring pertambahan usia.
Jadi, sebenarnya kemunculan tompel adalah hal normal secara medis. Bukan pertanda mistis seperti yang diyakini dalam mitos bahu laweyan.
4. Penangkal bahu laweyan

Meskipun terdengar menyeramkan, masyarakat Jawa juga mengenal cara-cara untuk menangkal hal gaib di kesehariannya. Salah satu yang paling dikenal adalah ritual ruwatan, yaitu upacara adat untuk membersihkan diri dari energi negatif atau kesialan.
Biasanya, ritual ini dipimpin oleh tokoh spiritual seperti dukun atau sesepuh desa. Selain itu, ada pula menggunakan air kembang tujuh rupa dan doa-doa tertentu.
Namun di luar pendekatan tradisional, kamu juga bisa memperkuat perlindungan diri melalui peningkatan spiritualitas secara umum. Misalnya, dengan rutin berdoa, meditasi, menjaga niat baik, dan menjalani hidup dengan seimbang.
Itulah ulasan dari A sampai Z tentang mitos bahu laweyan yang diangkat dalam film Perempuan Pembawa Sial. Meski terdengar menyeramkan, penting untuk melihatnya dari sisi budaya dan ilmiah. Jadi, kamu tim yang percaya atau tidak?



















