4 Petuah dari B.J. Habibie untuk Pasangan yang Ingin Serius Menikah

Terbuka dan kompromi

4 Petuah dari B.J. Habibie untuk Pasangan yang Ingin Serius Menikah

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Indonesia tengah berduka atas wafatnya Presiden ke-3 RI, B.J. Habibie, pada Rabu kemarin (11/9) pukul 18:05 WIB. Kepergian almarhum menyisakan duka yang begitu dalam bukan hanya bagi petinggi negara atau orang-orang yang mengenalnya, tapi juga masyarakat luas. Jasa dan karyanya untuk negeri ini telah menginspirasi generasi muda penerus bangsa. Termasuk tentang kisah cintanya dengan mendiang Hasri Ainun Habibie.

Cerita cinta keduanya bukanlah cinta biasa, melainkan contoh nyata bagaimana cinta sejati begitu megah dan membawa dampak yang hebat. Nggak sedikit pula anak muda yang terinspirasi lewat kisah keduanya, baik melalui tulisan ataupun film layar lebar. Melalui video bersama IDN Times dan Narasi beberapa waktu lalu, ada beberapa nasihat yang diberikan oleh almarhum kepada anak muda tentang cinta.

1. Apakah menikah harus mapan dulu?

4 Petuah dari B.J. Habibie untuk Pasangan yang Ingin Serius Menikah

Banyak anak muda yang galau ketika bicara tentang pernikahan. Kemapanan menjadi salah satu isunya, terutama bagi laki-laki sebagai calon kepala rumah tangga. Memang sudah sewajarnya ketika ingin melangkah ke jenjang yang lebih serius, kita turut memperhitungkan kesiapan finansial. Tapi apakah kemapanan itu ada tolok ukurnya?

“Kalau nikah dan ketemu jodohnya, nggak punya apa-apa pun nggak menjadi soal. Kita menjadi mapan bekerja sama, transparansi antara suami dan istri. Kita merencanakan bersama.” Bagi mendiang Habibie, pernikahan bisa dilakukan tanpa menunggu kemapanan. Berdasarkan pengalamannya membina rumah tangga bersama almarhumah, kemapanan bukan menjadi perkara asalkan keduanya sama-sama mau berusaha.

2. Berani untuk bertindak

Dalam video berdurasi 9 menit tersebut, almarhum juga menceritakan awal mula ia berhasil mengambil hati sang istri. Dibanding laki-laki lain yang juga mendekati mendiang Ainun saat itu, almarhum melakukan pendekatan yang berbeda. Menurutnya, jika perempuan yang beliau taksir tersebut sudah memiliki kekasih, maka tak masalah buatnya. Namun ketika mendiang Ainun mengaku tidak sedang dekat dengan salah satu teman laki-lakinya, maka beliau tak ragu untuk bertindak.

“Saya pegang tangannya. Reaksinya it’s okay. Lalu apa yang terjadi? Terjadi bener-bener. Saya lamar, diterima. Saya hanya dapat cuti tiga bulan (pulang ke Indonesia). Dalam tiga bulan cuti itu, saya ketemu, jatuh cinta, lamar, bertunangan, menikah. Setelah menikah saya berangkat ke Eropa. Saya nggak punya apa-apa (saat itu).”

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here