Ini 3 Masalah Utama Penyebab Perceraian dan Cara Mengatasinya 

Salah satu permasalahan yang sering menjadi penyebab perceraian adalah hilangnya rasa cinta. Orang yang ingin bercerai dengan alasan ini mengatakan bahwa mereka sudah tidak saling mencintai dan lebih menganggap pasangannya seperti seorang teman baik dibanding sebagai kekasih. 

Namun, nyatanya, menganggap pasangan sebagai teman baik adalah salah satu indikator kalau orang tersebut masih mencintai pasanganya, lho. Hal ini bisa dikonfimasi melalui jawaban dari para pasangan bahagia yang telah bersama selama beberapa dekade ketika ditanyai mengenai resep keharmonisan hubungan mereka. 

Mayoritas para pasangan tersebut menjawab bahwa kunci keharmonisan terletak pada perilaku mereka yang memperlakukan pasangan sebagai seorang teman baik. Selain itu, ada satu hal yang harus diketahui, perasaan jatuh cinta dalam sebuah hubungan tidak harus selalu bersemangat dan bergelora seperti ketika pertama kali memulai hubungan, lho. Ada fase "sahabatku" yang merupakan fase normal dalam sebuah hubungan asmara.

Seks dan pernikahan adalah dua hal yang tak tepisahkan. Seks terkadang menjadi permasalahan dalam hubungan asmara yang bisa memicu timbulnya keinginan untuk bercerai. 

Kalau kamu ingin memperbaiki seks dalam pernikahanmu, maka kamu perlu mendapatkan rasa cinta kembali. Hal ini dikarenakan keintiman secara emosional merupakan kunci utama bagi wanita untuk bisa memenuhi kebutuhan seksualnya. 

Selain itu, dengan rasa cintalah wanita mampu membuat seks secara fisik terasa lebih menyenangkan. Intinya, kalau kamu ingin memperbaiki hubungan seksual, maka hal yang pertama kali harus dilakukan adalah memperbaiki hubungan emosionalmu dengan pasangan. 

Berdebat juga merupakan hal yang tak terhindarkan dalam hubungan pernikahan. Tak jarang hal ini menjadi alasan bagi banyak pasangan untuk mengakhiri bahtera rumah tangganya. 

Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan melakukan komunikasi yang efektif. Belajarlah untuk mulai mau mendengarkan terlebih dahulu tanpa menghakimi. Biarkan pasangan mengekspresikan dirinya dan terimalah segala kebutuhan emosionalnya dengan baik.