Kisah Putri Margaret, Adik Ratu Elizabeth II yang Tak Mujur Soal Cinta

Ketika remaja, Putri Margaret diketahui jatuh cinta dengan seorang pahlawan perang ketika melakukan sebuah kunjungan ke Afrika Selatan. Dia adalah Peter Townsend, seorang Kapten Grup Angkatan Udara Britania Raya.

Mereka mulai menjalin kisah asmara pada tahun 1953 saat Peter Townsend bertugas sebagai pengawas keuangan rumah tangga kerajaan. Dia diketahui sudah pernah menikah dan memiliki dua orang anak. Selain itu, dia juga berusia lebih tua dua kali dari usia Putri Margaret.

Kisah cinta Putri Margaret dan Peter Townsend berlanjut serius. Peter pun berniat menikahi Putri Margaret. Namun, perjalanan cinta mereka mendapat pertentangan dari Ratu Elizabeth II. Ratu tak memberikan restu karena mengetahui Peter adalah seseorang yang sudah bercerai.

Selain itu, hubungan mereka juga terhalang oleh peraturan Konvensi Negara dan Gereja Inggris. Putri Margaret harus menyerahkan segalanya jika dia ingin melanjutkan hubungannya dengan sang kekasih. Akhirnya, Putri Margaret memutuskan untuk menyudahi hubungannya dengan Peter pada 1955.

Tahun berlalu, Putri Margaret pun kembali menemukan tambatan hatinya. Kali ini cintanya berlabuh kepada seorang fotografer bernama Antony Armstrong-Jones. Diketahui, Antony adalah orang yang Putri Margaret temui di pesta makan malam di Chelsea pada 1958 silam.

Setahun berselang, pada Oktober 1959, Putri Margaret memutuskan untuk memberi tahu anggota parlemen Konservatif bahwa dia ingin menikahi Antony Armstrong-Jones. Di hari yang sama, sang Putri pun menerima surat dari Peter Townsend yang mengumumkan pernikahannya dengan seorang gadis Belgia.

Putri Margaret dan Antony akhirnya menikah pada 5 Mei 1960. Pernikahan keduanya berlangsung dengan meriah dan menjadi pernikahan pertama kerajaan Inggris yang disiarkan di televisi. Bahkan, pernikahan kedua pasangan ini disaksikan oleh lebih dari 20 juta penonton dari seluruh dunia.

Pada hari spesial itu, ribuan orang berdatangan ke pusat kota London untuk menyaksikan pernikahan adik Ratu Elizabeth II. Putri Margaret juga didampingi oleh 8 orang bridesmaids yang salah satunya adalah putri sulung Ratu Elizabeth II, Putri Anne.

Antony adalah seorang fotografer dan produser film Inggris yang berhasil menaklukkan hati Putri Margaret. Setelah menikah, dia mendapat gelar Earl of Snowdon.

Setelah menikah, Putri Margaret dan Antony menghabiskan bulan madunya di Karibia. Mereka juga menjalani kehidupan rumah tangga yang bahagia dengan dua orang anak. Akan tetapi, kebahagiaan tersebut ternyata tidak berlangsung lama. Setelah 16 tahun menikah, keduanya memutuskan untuk bercerai.

“HRH Putri Margaret, Countess of Snowdon, dan Earl of Snowdon telah sepakat untuk berpisah. Sang putri akan menjalankan tugas dan fungsi publiknya tanpa didampingi Lord Snowdon,” bunyi keterangan resmi dari Istana Buckingham.

Menurut beberapa sumber, Anthony diketahui sudah lelah menjalani perannya sebagai seorang anggota kerajaan. Bahkan, rumor keretakan rumah tangganya dimulai sejak pernikahan mereka menginjak usia tujuh tahun. Mereka juga menjadi semakin sering terlibat argumen.

Tak lama setelah bercerai dengan Antony, Putri Margaret kembali menemukan pujaan hatinya. Pada 1973, dia bertemu dengan seorang jurnalis bernama Roddy Llewellyn di Edinburgh.

Kemudian, keduanya pun saling jatuh cinta dan menjalin hubungan asmara sebagai sepasang kekasih selama delapan tahun lamanya. Namun, kisah cinta mereka kembali berakhir. Keduanya berpisah karena perbedaan usia yang terlalu jauh, yakni 17 tahun.

Setelah hubungannya kembali berakhir, Putri Margaret pun tak pernah lagi menemukan cintanya hingga akhir hayat. Seiring dengan bertambahnya usia, sang Putri kerap jatuh sakit dan beberapa kali terkena serangan stroke serta masalah jantung.

Setelah serangan stroke pertamanya pada 1998, kondisi kesehatan Putri Margaret semakin menurun. Dia pun meninggal di King Edward VII’s Hospital pada 9 Februari 2002 di usia 71 tahun. Jenazahnya disemayamkan bersama ayah dan ibundanya di Kapel Memorial Raja George VI.