Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Kisah Pilu Keluarga Dokter yang Jadi Korban Jatuhnya Air India AI-171

1000 x 667.png
Threads.com/@basant1234bk
Intinya sih...
  • Keluarga Dr. Pratik Joshi pindah ke London untuk memulai babak baru.
  • Mereka dikenal sebagai keluarga hangat dan berharga di masyarakat sekitar.
  • Foto terakhir keluarga ini menjadi simbol duka atas kepergian mereka dalam tragedi pesawat AI-171.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kabar jatuhnya pesawat Air India AI-171 pada Kamis (12-6-2025) benar-benar mengejutkan dunia. Pesawat yang membawa 242 orang ini dilaporkan jatuh hanya beberapa saat setelah tinggal landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, Ahmedabad, India. Tragisnya, pesawat yang seharusnya menuju London itu justru menabrak kawasan permukiman padat dengan menelan korban jiwa sebanyak 241 penumpang. Sehingga, hanya ada satu penumpang yang dinyatakan selamat.

Di antara ratusan nyawa hilang, terselip kisah menyentuh dari keluarga seorang dokter yang dinyatakan meninggal semua dalam tragedi tersebut. Berikut cerita lengkap keluarga Dr. Pratik Joshi yang menjadi salah satu korban dalam insiden kecelakaan pesawat Air India AI-171.

Pindah ke London demi harapan baru

WhatsApp Image 2025-06-13 at 09.38.47_54748721.jpg
Economictimes.indiatimes.com

Dr. Pratik Joshi dan keluarganya sejatinya tengah memulai babak baru dalam hidup mereka. Dr. Pratik sendiri telah tinggal di London selama enam tahun terakhir, membangun karier di bidang medis sambil menanti waktu yang tepat untuk membawa serta keluarganya.

Akhirnya, setelah bertahun-tahun hidup terpisah, sang istri, Dr. Komi Vyas, memutuskan untuk ikut menetap di London bersama anak-anak mereka. Dr. Komi bahkan telah mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai dokter di Rumah Sakit Pacific di Udaipur, hanya dua hari sebelum keberangkatan. Mereka sudah membayangkan hidup bersama sebagai satu keluarga utuh di negeri orang.

Dr. Pratik dan Dr. Komi diketahui memiliki tiga anak yang manis, si kembar Nakul dan Pradyut yang baru berusia lima tahun, serta si sulung Miraya yang berusia delapan tahun. Ketiganya dikenal cerdas, ceria, dan sangat menantikan kehidupan di London, Inggris.

Menurut kerabat dekat, anak-anak tersebut tidak henti bercerita soal rumah baru mereka, sekolah di luar negeri, dan betapa mereka ingin bermain salju untuk pertama kalinya. Semangat itu membuat kepergian mereka terasa makin memilukan karena justru berakhir sebelum mimpi mereka benar-benar dimulai.

Keluarga yang dikenal hangat

joshi-family-killed-in-ahmedabad-crash.jpg
Economictimes.indiatimes.com

Tak hanya dikenal lewat prestasi akademik dan profesi mereka, keluarga Dr. Pratik juga dihormati oleh masyarakat sekitar karena kehangatan dan nilai-nilai progresif yang mereka pegang. Baik Dr. Pratik maupun Dr. Komi kerap terlihat aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan di komunitas lokal.

“Seluruh kota merasa kehilangan,” ungkap seorang teman dekat kepada News18.

Mereka menyebut keluarga ini sebagai simbol kebersamaan dan kebaikan hati. Banyak warga bahkan masih menyimpan kenangan tentang obrolan hangat atau nasihat bijak dari pasangan dokter tersebut.

Foto terakhir yang bikin tersayat hati

WhatsApp Image 2025-06-13 at 09.38.47_024f2d7f.jpg
Economictimes.indiatimes.com

Sebuah foto yang diambil sesaat sebelum pesawat lepas landas kini beredar luas di media sosial dan menjadi simbol duka. Dalam gambar tersebut, terlihat Dr. Pratik dan Dr. Komi duduk bersebelahan di kursi pesawat dan tersenyum hangat, sementara ketiga anak mereka tampak berseri-seri menikmati momen pertama mereka di dalam pesawat internasional.

Foto tersebut kini menjadi pengingat betapa tidak terduganya hidup. Dalam satu jepretan, terekam harapan, kebahagiaan, dan juga ironi yang menyakitkan bahwa semua mimpi itu kandas dalam hitungan detik.

Menurut laporan awal dari ahli penerbangan, pesawat AI-171 hanya bertahan di udara selama 32 detik sebelum mengalami penurunan mendadak dan meledak di kawasan Meghani Nagar, Ahmedabad. Para saksi mata mengaku melihat pesawat itu kesulitan untuk mencapai ketinggian yang stabil.

Diduga kuat, mesin pesawat gagal menghasilkan daya dorong yang cukup saat lepas landas. Ledakan besar pun terjadi pada pukul 13:38 waktu setempat, meninggalkan puing dan luka mendalam bagi ratusan keluarga yang kini berkabung.

Itulah informasi soal keluarga Dr. Pratik dan Dr. Komi yang menjadi korban dalam tragedi pesawat AI-171. Semoga mereka mendapat tempat terbaik di sisi Sang Pencipta, ya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Windari Subangkit
EditorWindari Subangkit
Follow Us

Latest in Relationship

See More

6 Cara Melihat Chat WhatsApp yang Sudah Dihapus

22 Des 2025, 23:20 WIBRelationship