Update Kecelakaan Pesawat Air India AI171 yang Jatuh, 1 Orang Selamat!

- Pesawat Air India AI171 jatuh di Ahmedabad, menewaskan 241 penumpang dan awak kabin, namun satu penumpang asal Inggris selamat dari kecelakaan.
- Penumpang yang selamat adalah Vishwashkumar Ramesh (40), yang ditemukan dalam kondisi berlumuran darah namun tidak kritis setelah pesawat jatuh.
- Kecelakaan ini menyebabkan korban jiwa antara 260 hingga 269 orang, dengan penyebab pasti masih dalam penyelidikan intensif oleh pemerintah India.
Dunia penerbangan kembali berduka atas insiden tragis yang menimpa pesawat Air India berjenis Boeing 787-8 Dreamliner. Pada Kamis lalu (12/6), pesawat tersebut jatuh dan meledak di Ahmedabad, India, menewaskan banyak penumpang di dalamnya.
Tragedi ini tidak hanya mengguncang industri aviasi secara global, tetapi juga menyisakan luka mendalam, terutama bagi kelompok medis yang menjadi korban dalam peristiwa nahas tersebut. Meskipun penyebab pasti jatuhnya pesawat masih dalam penyelidikan, berikut Popbela bagikan kronologi lengkap dan sejumlah perkembangan informasi baru yang berhasil dirangkum kali ini.
Kronologi kecelakaan Pesawat Air India AI171
Pesawat Air India dengan nomor penerbangan 171, jenis Boeing 787-8 Dreamliner yang berusia sekitar 12 tahun, membawa 242 orang yang terdiri dari 230 penumpang dan 12 awak kabin. Penumpang pesawat ini berasal dari berbagai negara, termasuk 169 warga negara India, 53 warga negara Inggris, 7 warga negara Portugal, dan 1 warga negara Kanada.
Pesawat lepas landas dari landasan pacu 23 Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel di Ahmedabad pada pukul 13.39 waktu setempat. Beberapa menit setelah lepas landas, pilot sempat mengirim sinyal darurat “Mayday”, dan melakukan panggilan ke menara pengawas (ATC), namun tidak ada komunikasi lanjutan setelah itu.
Data terakhir dari situs pelacak penerbangan Flightradar24 menunjukkan bahwa pesawat hanya sempat mencapai ketinggian 625 kaki atau sekitar 190 meter sebelum kehilangan kontak, dan sinyalnya hilang pada pukul 14.08 waktu setempat—kurang dari satu menit setelah lepas landas.

Tak lama kemudian, pesawat jatuh dan menghantam sebuah bangunan bertingkat yang merupakan asrama dokter dari B.J. Medical College di kawasan Meghani Nagar, Ahmedabad, lalu meledak hebat hingga menimbulkan bola api besar dan gumpalan asap hitam yang membumbung ke udara.
Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel pun ditutup sementara, dan Air India mengonfirmasi bahwa 241 orang meninggal dunia, sementara satu penumpang asal Inggris selamat dari insiden tragis ini.
1 orang selamat dari kecelakaan Pesawat Air India AI171
Vishwashkumar Ramesh (40), warga negara Inggris keturunan India, dikonfirmasi sebagai satu-satunya penumpang yang selamat dalam insiden jatuhnya pesawat Air India. Duduk di kursi 11A, Ramesh tengah melakukan perjalanan kembali ke London bersama saudaranya, Ajay Kumar Ramesh, yang duduk di baris berbeda dan hingga kini belum ditemukan.

Ia ditemukan dalam kondisi berlumuran darah namun tidak kritis, dan langsung menjalani perawatan di rumah sakit. Dalam kesaksiannya, Ramesh mengaku mendengar ledakan keras sekitar 30 detik setelah lepas landas sebelum pesawat kehilangan kendali dan jatuh dengan cepat. Saat siuman, ia melihat banyak jenazah di sekelilingnya dan segera berusaha menyelamatkan diri dengan melompat melalui pintu darurat.
Angka korban jiwa dari kecelakaan Pesawat Air India AI171 terus diperbarui

Awalnya, pihak maskapai melaporkan bahwa 241 penumpang dan awak pesawat tewas dalam kecelakaan tersebut. Namun, seiring waktu, sejumlah laporan yang berhasil Popbela himpun menyebutkan bahwa jumlah korban jiwa meningkat menjadi antara 260 hingga 269 orang.
Pesawat jatuh di kawasan padat penduduk dan menabrak ruang makan asrama B.J. Medical College yang dikelola pemerintah. Jumlah korban mencakup seluruh 242 orang di dalam pesawat, sedikitnya lima mahasiswa dan staf asrama, serta puluhan warga di darat yang turut menjadi korban akibat benturan langsung dengan bangunan tempat tinggal mereka. Beberapa laporan awal sempat mencatat angka yang lebih tinggi, namun kemudian dikoreksi setelah ditemukan adanya penghitungan ganda pada bagian tubuh korban.
Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan

Hingga berita ini ditulis, penyebab pasti kecelakaan masih dalam tahap penyelidikan intensif oleh pemerintah India yang telah membentuk tim investigasi independen. Tim ini bekerja sama dengan sejumlah pihak terkait, termasuk Boeing sebagai produsen pesawat, GE Aerospace selaku pembuat mesin, serta FAA (Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat).
Meski belum ada kesimpulan resmi, sejumlah dugaan mulai bermunculan. Salah satunya adalah kemungkinan kerusakan teknis setelah lepas landas, mengingat pilot sempat mengirimkan sinyal darurat "Mayday", yang mengindikasikan adanya gangguan serius pada sistem pesawat seperti mesin, kontrol hidrolik, atau avionik. Setelah sinyal tersebut, komunikasi dengan menara pengawas langsung terputus.

Dugaan lainnya datang dari sejumlah ahli penerbangan yang mengamati bahwa roda pendaratan (landing gear) pesawat tampak belum tertarik ke dalam, berdasarkan rekaman video amatir. Hal ini bisa menimbulkan gangguan aerodinamis yang serius dan memicu hilangnya kendali.
Selain itu, ada juga spekulasi mengenai kemungkinan hilangnya daya dorong mesin, yang membuat pilot gagal menaikkan ketinggian pesawat. Namun satu hal yang sudah dipastikan adalah bahwa tidak ditemukan adanya cuaca buruk atau kondisi ekstrem seperti badai, pergeseran angin, atau awan tebal yang berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Proses investigasi akan berfokus pada pemeriksaan data dari kotak hitam dan rekaman percakapan di dalam kokpit guna mengidentifikasi kemungkinan gangguan teknis yang memicu terjadinya kecelakaan.
Menjadi kecelakaan fatal pertama yang melibatkan model Boeing 787-8 Dreamliner

Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel di Ahmedabad ditutup sementara untuk operasional pasca kecelakaan tragis tersebut. Air India bersama induk perusahaannya, Tata Group, telah menyampaikan belasungkawa mendalam dan menyatakan komitmen mereka untuk memberikan kompensasi kepada keluarga korban meninggal dunia sebesar 10 juta rupee (sekitar Rp1,9 miliar), menanggung seluruh biaya perawatan korban luka, serta membantu membangun kembali asrama mahasiswa yang hancur akibat insiden tersebut.
Di sisi lain, Pemerintah India turut mengerahkan seluruh sumber daya medis untuk menangani dampak bencana ini secara maksimal. Dukacita juga datang dari jajaran pemimpin negara; Perdana Menteri India Narendra Modi dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer sama-sama menyampaikan belasungkawa yang mendalam. Pemerintah India pun segera memulai penyelidikan menyeluruh guna mengungkap penyebab pasti kecelakaan yang mengguncang dunia penerbangan ini.
Kini, dunia menanti hasil investigasi menyeluruh yang diharapkan dapat memberikan kejelasan atas insiden tragis ini sekaligus menjadi pembelajaran penting demi meningkatkan keselamatan penerbangan di masa mendatang.











![[5] Chatime Edisi The Powerpuff Girls Siap Temani Liburan Akhir Tahun.jpg](https://image.popbela.com/post/20251218/upload_0f0a425797a800730494f9f8c03368e2_9e250dd5-7952-4f87-b8e8-e61a5bac417e.jpg)




