7 Fakta Keluarga Choi Dae Hoon, Aktor When Life Gives You Tangerines

Bu Sang Gil selalu berkata “Hak-ssi!” di drama. Oleh karena itu, ia mendapatkan julukan Hakssi Ahjussi. Karakternya sangat narsis, kasar, tapi ternyata ia adalah seorang ayah yang mencintai anaknya. Karakternya itu banyak membuat penonton merasa relate dan mereka meninggalkan komentar, “Dia mengingatkanku pada ayahku.”

Berbeda dari karakter yang diperankannya, Dae Hoon sangat menyayangi keluarganya, ia juga sosok family man. Bahkan ia sempat merasa bersalah pada keluarganya karena tak kunjung sukses sebagai aktor.

“Pada ibu, ayah, dan istriku, akuberkata, tunggu sampai 12 tahun. Namaku akan melejit dalam 12 tahun,” ujar Daehoon.

Ia juga meminta maaf kepada istrinya karena tak bisa memberikan bulan madu yang layak.

“Waktu bulan madu, aku hanya bisa mengeluarkan uang sebesar KRW 1 juta (sekitar Rp 11,7 juta) pada istriku. Aku merasa nggak enak dan bersalah padanya,” ceritanya.

Meskipun begitu, istrinya setia mendampinginya. Akhirnya "musim semi" datang untuk Dae Hoon. Drama When Life Gives You Tangerines adalah jawabannya.

“Berkat drama itu, saya merasa seperti musim semi. Saya sampai berpikir apakah saya bisa menerima ini, kapan lagi musim seperti ini datang? Saya tak ingin musim ini berakhir, gawat juga, ya, pikiran itu?” papar Daehoon.

Dae Hoon juga mengucapkan syukur karena berkat drama itu, ia mendapatkan kekuatan untuk bertahan.

Saat drama When Life Gives You Tangerines tayang, anak dan istri Dae Hoon sangat antusias. Mereka sering mengirimkan artikel yang berkaitan dengan dirinya.

“Istriku seperti wartawan. Dia dan anakku terus mengirimkan artikel dan video yang berkaitan dengan Bu Sang Gil. Meskipun kami ada di rumah, bahkan ketika di kamar mandi, ia selalu menyuruhku untuk membuka artikel itu,” ujar Daehoon.

Sementara itu, putranya sering yang masih duduk di bangku sekolah dasar sering menirukan dialog ayahnya, “hak-ssi!”

Choi Dae Hoon juga dekat dengan ayahnya. Untuk karakter Bu Sang Gil, Dae Hoon juga memasukkan sedikit karakter ayahnya ke dalam tokoh Bu Sang Gil. Ada adegan saat Bu Sang Gil mengenakan kaos berwarna merah. Kakak-kakak Bu Sang Gil pun bertanya, “Apakah itu kaos ayah yang dipakai?”

“Aku berdandan untuk memerankan Bu Sang Gil. Aku seperti bisa melihat ayah dalam Bu Sang Gil. Itu menguatkanku untuk terus maju,” ujar Bu Sang Gil.

Ayah Dae Hoon meninggal karena COVID-19, ayahnya juga memiliki penyakit lain seperti stroke.

“Sewaktu aku menerima telepon dari rumah sakit, aku hanya bisa berkata, 'Ayahku telah meninggal?' Aku pun pergi ke rumah sakit. Semua terjadi begitu cepat sampai aku tidak punya waktu untuk bersedih,” katanya.

Saat itu juga ada aturan jaga jarak, sehingga ia tak bisa melihat jenazah ayahnya untuk terakhir kali. Setelah tiba di rumah sakit, Dae Hoon langsung pergi ke tempat kremasi. Dae Hoon juga minta tolong kepada juniornya yang tinggal di dekat tempat kremasi untuk mengambil video kremasi.

“Aku meminta tolong kepada juniorku untuk mengambil video ayahku saat dikremasi. Aku tidak bisa pergi melihat ayah, tapi harus mengirimkannya untuk kakak-kakakku di Amerika,” ceritanya.

Dae Hoon mendapatkan pertanyaan, bagaimana reaksi ayahnya terhadap kesuksesannya jika ayahnya masih hidup.

“Mungkin dia akan bertanya, 'Apakah kita bisa ke geraja bersama?' lalu mengenalkanku kepada orang-orang gereja. Ia juga akan pamer ke teman-temannya, 'Apakah sudah melihat drama anakku?'. Jika belum, dia pasti akan marah,” ungkap Dae Hoon.

Dae Hoon berandai-andai, jika ayahnya masih hidup, ia akan membelikan ayahnya van.

“Aku ingin ayah menikmati masa tua bersama teman-temannya dengan van itu. Jika ayah masih hidup, mungkin kami akan menikmati musim semi bersama dan berpelukan,” ujarnya.

Itulah fakta keluarga Choi Dae Hoon. Sungguh menyentuh hati, ya, Bela!