6 Fakta dan Sinopsis Film ‘Lyora’ yang Diadaptasi dari Kisah Nyata

Lyora: Penantian Buah Hati mengisahkan pasangan, Meutya Hafid (Marsha Timothy) dan Fajrie (Darius Sinathrya), yang berjuang mendapatkan buah hati melalui bayi tabung dan mengalami 3 kali keguguran dalam satu tahun, sebelum akhirnya berhasil di usia 44 tahun. Film ini mengisahkan tentang penantian, keajaiban, dan perjuangan mental seorang perempuan yang luar biasa.

Beberapa bintang lainnya yang turut menghiasi film ini, termasuk Widyawati sebagai Metty, Olga Lydia sebagai Cathy, Hannah Al Rashid sebagai Navira, Aimee Saras sebagai Saras, Ariyo Wahab sebagai dr.Ivan, dan Ivanka Suwandi sebagai Rosmala.

Film Lyora: Penantian Buah Hati diadaptasi dari novel karya Fenty Effendy, dengan judul Lyora: Keajaiban yang Dinanti. Tak hanya itu, dalam konferensi pers Jumat (17-1-2025) kemarin, disebut juga kalau film ini terinspirasi serta diadaptasi dari kisah nyata Meutya Hafid dan sang suami, Fajrie.

Pasangan ini berjuang menantikan kehadiran sang buah hati di tengah kesibukan karier Meutya sebagai Ketua Komisi I DPR RI kala itu. Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia ini diketahui baru dikaruniai seorang putri bernama Lyora Shaqueena Ansyah. 

Meutya berbagi cerita kalau dirinya telah gagal melakukan prosedur bayi tabung sebanyak 10 kali selama 7 tahun. Ia berhasil hamil di usia 44 tahun dan melahirkan pada Oktober 2022 lalu.

Menurut data yang dirilis WHO, 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami infertilitas, yakni gangguan reproduksi yang menyebabkan seseorang mengalami kesulitan untuk hamil. Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan, di Indonesia, ada 10-15% atau 4-6 juta pasangan dari 39,8 juta pasangan usia subur mengalami infertilitas.

Produser Lyora: Penantian Buah Hati, Robert Ronny, mengatakan kalau film ini diharapkan dapat menginspirasi dan menguatkan para pasangan yang tengah berjuang menantikan buah hati mereka.

“Cerita tentang Lyora sebenarnya sudah saya ketahui sejak lama, karena Meutya adalah sahabat dari istri saya. Namun, ide untuk mengangkatnya ke layar lebar baru muncul setelah novelnya terbit dan mendapat perhatian luas dari masyarakat. Kisah ini sangat kuat dan inspiratif, sehingga saya merasa ini adalah cerita yang tepat untuk diadaptasi menjadi film. Kami ingin menghadirkan kisah yang hangat dan menyentuh hati, sekaligus memberikan semangat bagi para orang tua yang tengah berjuang dalam penantian mereka,” jelas Robert Ronny.

Menjelang syuting, para pemeran telah menjalani sesi reading. Marsha Timothy, yang memerankan Meutya Hafid di film tersebut, mengungkapkan antusiasmenya dan merasa terhormat dirinya bisa mendapatkan peran sosok perempuan hebat.

“Lyora hadir sebagai suara bagi perempuan yang sedang atau pernah berjuang menantikan buah hati. Film ini juga akan menceritakan tentang hubungan orang tua dan anak. Saya merasa terhormat bisa dipercaya untuk memerankan sosok perempuan hebat Indonesia, Ibu Meutya Hafid.

Ia sosok yang berdedikasi terhadap pekerjaannya, dan itu yang menjadi kesamaan kami. Namun, meski seorang pekerja keras, Ibu Meutya juga adalah sosok yang tetap memiliki
kelembutan dan memberikan kasih sayang terhadap keluarganya, termasuk Lyora, buah hatinya,” kata Marsha Timothy.

Darius Sinathrya akan memerankan Fajrie, suami Meutya Hafid. Aktor berusia 39 tahun itu mengatakan film Lyora: Penantian Buah Hati memberikan makna tentang kegigihan dari pasangan yang menantikan buah hati mereka, dan menjadi isu relevan bagi penonton Indonesia.

“Kisah tentang perjuangan menantikan buah hati dari Ibu Meutya Hafid dan Mas Fajrie ini saya rasa akan sangat relate dengan banyak masyarakat kita. Dalam proses menantikan buah hati, support system menjadi penting, terutama dari suami. Untuk itu, peran Mas Fajrie juga besar terhadap perjalanan mereka yang akhirnya dikaruniai anak bernama Lyora.

Sangat tidak sabar untuk memulai syuting bersama para pemeran dan bekerja sama dengan sutradara. Semoga ketika filmnya rilis di bioskop bisa memberikan kisah yang hangat bagi penonton Indonesia,” kata Darius Sinathrya.

Film Lyora: Penantian Buah Hati menjadi film drama keluarga yang disebut akan sangat related dengan kehidupan. Filmnya akan begitu dekat dengan banyak keluarga, khususnya para ayah dan ibu di fase apapun itu, baik yang sedang merencanakan, menantikan, mengalami kehilangan, ataupun sedang berjuang untuk mendapatkan buah hati.

Film ini menggambarkan kalau anak, bukan hanya menjadi sebuah tujuan, melainkan lebih daripada itu. Mereka adalah sebuah doa dan harapan yang baik, sebuah keinginan untuk menyampaikan dan menyalurkan rasa kasih sayang.

Perjuangan dan perjalanan untuk memiliki anak adalah sebuah pengalaman yang
bermakna, perasaan-perasaan yang berkecamuk ketika gagal, dan akhirnya berhasil
menjadi seperti ikhtiar yang diganjar dengan keajaiban.

“Kisah Lyora mencerminkan komitmen Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment dalam menghadirkan inovasi melalui isu yang jarang diangkat namun dekat dengan  masyarakat. Dengan riset mendalam, kami memperkuat cerita untuk memberikan pengalaman menonton yang autentik dan emosional,” tambah produser eksekutif Lyora, Andi Boediman.

Itulah fakta dan sinopsis film 'Lyora'. Kamu siap menantikannya di bioskop, Bela?