“Kok sudah umur segini belum menikah juga, sih?”
"Usia kamu sudah pantas menikah dan punya anak, lho!”
“Umur segini sudah waktunya menikah, jangan ditunda-tunda”.
Pernah mendengar kalimat-kalimat seperti ini, Bela? Bagi kamu yang sering mendengar hal ini, pasti rasanya sudah muak, ya.
Sebenarnya, apakah usia ideal menikah itu memang ada? Lalu, jika benar ada, apakah artinya jika kamu belum menikah di usia itu, artinya kamu nggak “normal” atau nggak seperti orang kebanyakan?
Tahan dulu, Bela. Jangan langsung mengambil simpulan sendiri. Lebih baik kamu baca dulu penjelasan di bawah ini sampai selesai, ya.
Usia ideal menikah menurut BKKBN
Beberapa waktu lalu, sempat beredar berita yang menyebutkan usia ideal menikah menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Disebutkan kalau lembaga pemerintahan itu merekomendasi perempuan menikah di usia 21 tahun dan laki-laki 25 tahun.
Dari berita tersebut, orang yang usianya sudah lebih dari yang disebutkan merasa tersinggung karena merasa sudah nggak lagi ideal untuk menikah. Namun, ternyata berita tersebut kurang lengkap karena yang dimaksudkan oleh BKKBN adalah minimal usia ideal untuk menikah.
Jad, BKKBN menyebut bahwa usia ideal menikah bagi perempuan adalah minimal 21 tahun dan laki-laki minimal 25 tahun. Rekomendasi tersebut didasari oleh beberapa pertimbangan, yaitu:
- Di bawah usia itu, psikologis seseorang masih labil sehingga akan memengaruhi pola pengasuhan anak.
- Kematangan usia dan mental seseorang saat memiliki anak bisa berdampak pada gizi serta kesehatan sang anak.
- Pernikahan dini bisa membuat remaja perempuan berisiko mengalami masalah kesehatan atas kehamilan dini.
- Potensi kanker leher rahim atau serviks pada remaja di bawah 20 tahun yang melakukan hubungan seksual.
Usia ideal menikah menurut pemerintah
Meskipun BKKBN adalah lembaga pemerintah, tetapi ternyata pemerintah memiliki aturan sendiri mengenai usia ideal menikah laki-laki dan perempuan. Dalam Undang-Undang (UU) Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan Pasal 7 ayat 1, tertulis bahwa perkawinan hanya diizinkan apabila laki-laki dan perempuan sudah mencapai 19 tahun.
UU ini memperbaharui aturan sebelumnya, yaitu UU Nomor 1 Tahun 1974 yang menyatakan bahwa perkawinan boleh dilakukan oleh laki-laki minimal 19 tahun dan perempuan minimal 16 tahun. Aturan tersebut sudah tidak sesuai dengan UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Dalam UU Perlindungan Anak tersebut, anak didefinisikan sebagai seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk yang masih di dalam kandungan. Saat sudah berusia 19 tahun, barulah seseorang sudah dianggap dewasa dan memasuki usia ideal untuk menikah.
Usia ideal menikah menurut kesehatan mental dan fisik
Banyak teori dan penelitian memiliki pendapat berbeda mengenai hal ini. Menurut Halodoc, usia ideal menikah secara fisik dan mental adalah 20-25 tahun bagi perempuan dan 25-30 tahun bagi laki-laki.
Alasannya karena di usia tersebut, baik perempuan maupun laki-laki dianggap sudah mampu berpikir secara dewasa dan matang. Selain itu, di usia tersebut seseorang juga tak hanya matang secara fisik dan mental, tetapi juga finansial. Jadi, mereka dianggap sudah mampu menghidupi diri sendiri dan orang lain setelah menikah.
Sementara dilansir dari CNN, menurut Teori Goldilocks yang diperkenalkan oleh terapis pernikahan dan keluarga Carrie Krawiec, teori usia ideal menikah adalah 28-32 tahun bagi perempuan dan laki-laki.
Angka tersebut muncul berdasarkan survei dan penelitian yang dilakukannya. Menurut teori tersebut, kemungkinan perceraian dalam lima tahun pertama paling sedikit terjadi jika menikah di rentang usia tersebut.
Sementara menurut studi yang diterbitkan di Journal of Social and Personal Relationship pada 2012, usia 25 tahun dianggap menjadi batas usia paling ideal untuk menikah. Lalu, menurut Biro Sensus Amerika Serikat pada 2013, disebutkan usia ideal menikah adalah minimal 27 tahun untuk perempuan dan 29 tahun untuk laki-laki.
Usia ideal menikah tiap orang berbeda
Meski sudah ada aturan dan banyak penelitian mengenai hal tersebut, tetapi sebenarnya usia ideal menikah tiap orang pasti berbeda. Selain usia, beberapa hal yang menjadi penentunya adalah tingkat kedewasaan serta kesiapan mental dan finansial.
Itulah mengapa banyak ahli percaya bahwa dengan menunda menikah sampai beberapa tahun, bisa membuat kehidupan rumah tangga lebih berkualitas dan terhindar dari risiko perceraian.
Ini karena saat sudah lebih dewasa, seseorang bisa lebih mengerti apa saja hak dan tanggung jawab yang dimilikinya dalam hidup. Selain itu, dia juga sudah memiliki kematangan fisik dan stabilitas finansial yang cukup untuk menghidupi diri sendiri dan tanggungannya nanti.
Namun, nggak sedikit juga orang yang menikah di usia 20-an dan pernikahannya masih langgeng sampai sekarang. Itu bisa terjadi karena mungkin dia sudah memiliki pemikiran yang dewasa di usianya yang masih muda serta sudah memiliki kesiapan mental dan finansial.
Jadi, kamu nggak perlu terlalu berpatokan pada usia ideal menikah menurut sumber tertentu ya, Bela. Hanya kamu yang tahu kapan siap untuk menikah. Jadi, lebih baik belajar mempersiapkan dirimu dan nggak perlu mendengarkan omongan orang, ya.