Siapkan mental dan hati ketika kamu sudah yakin dengan pasangan dan sedang merencanakan sebuah pernikahan. Sebab, mereka yang telah menikah pun mengakui jika jelang hari H pernikahan, cobaan dan godaan akan datang silih berganti.
Berikut ini adalah cobaan sebelum menikah yang kerap kali menghadang calon pengantin.
Saat pernikahanmu hanya tinggal menghitung hari, jangan kaget jika tiba-tiba datang seseorang yang seketika mampu menggetarkan hati. Hubunganmu dan pasangan akan diganggu oleh orang ketiga yang tak jarang malah datang dari masa lalu. Hati-hati sebelum bertindak, selalu libatkan pasangan pada setiap keputusan.
Kalau dulu di masa single, sepertinya kamu kesulitan menemukan sosok yang tepat jadi pendamping. Tapi, kok, giliran kamu sudah mempersiapkan pernikahan, tiba-tiba banyak orang yang bermunculan dan mendekati kamu?
Hal yang lebih menggoda lagi adalah ketika kamu melihat orang yang mendekatimu itu tampak 'lebih' jika dibandingkan pasangan. Hati-hati, ya, Bela, ini namanya cobaan sebelum menikah.
Masalah finansial bisa mulai terlihat saat kamu mempersiapkan pernikahan, lho. Hal ini tak hanya memberi dampak buruk pada pasangan yang sudah menikah Bela. Nyatanya, dampak yang sama akan dirasa oleh mereka yang tengah mempersiapkan pernikahannya. Untuk mengantisipasi, pikirkan serta bicarakan dengan matang mengenai masalah finansial ini.
Cobaan sebelum menikah ini sering menghampiri calon pengantin perempuan. Jangan panik ketika kamu mengalaminya nanti, ya. "Apakah benar dia orangnya?" adalah pertanyaan yang sering kali terlontar untuk diri sendiri.
Kalau keraguan tak kunjung mereda, ada baiknya kamu berdiskusi dengan pasangan. Menunda pernikahan pun bisa jadi keputusan yang masuk akal.
Kamu merasa sudah mempersiapkan pernikahan dari berbulan-bulan bahkan mungkin setahun sebelumnya. Namun waktu terasa berjalan begitu cepat dan kini kamu hanya tinggal menghitung hari, sementara kamu merasa begitu banyak yang harus kamu selesaikan. Tarik napas, Bela, dan percayalah semua bisa kamu lalui dengan baik, kok.
Lama atau sebentar dalam menjalin hubungan, tidak menjadi indikator kamu bisa mengenal pasangan sedalam-dalamnya. Bisa saja, di minggu-minggu mendekati hari H, kamu mulai menemukan kekurangan pasangan yang dulu mungkin bisa kamu tolerir atau mungkin tidak terlihat sebelumnya. Sekarang, tergantung padamu, Bela, mampukah kamu menerima semua kekurangan dan kelebihannya?
Namun, perlu kamu ingat bahwa tidak ada manusia yang benar-benar sempurna. Oleh karena itu, kompromi dalam sebuah hubungan lumayan penting. Kamu bisa membicarakan hal ini bersama pasanganmu dan tumbuhlah dengan saling melengkapi untuk menjadi lebih baik.
Setiap orang tentu punya masa lalu. Tak jarang, orang memiliki masa lalu pahit yang ingin dilupakannya. Namun bagaimana dengan kamu? Mampukah kamu menerima masa lalu pasangan dan bersiap menjajaki masa depan bersama? Kadang-kadang, masa lalu bisa menjadi cobaan yang akan kamu rasakan menjelang pernikahan.
Jika kamu merasa ragu, ingatlah bahwa masa lalu merupakan hal yang tidak bisa diubah. Namun, masa depan yang kamu rencanakan dengan pasanganlah yang bisa membawa hubungan itu berjalan ke arah lebih baik.
Ketika kamu tengah sibuk mempersiapkan pernikahan, tiba-tiba justru datang tawaran pekerjaan baru yang selama ini kamu impikan. Sayangnya, di pekerjaan baru ini kamu tak boleh terikat pernikahan. Dilema pun seketika kamu rasakan. Sampai kapan pun, karier atau pernikahan adalah pilihan sulit yang mau tak mau harus segera kamu putuskan.
Jelang hari H, kamu dan pasangan makin sering terlibat pertengkaran. Kalau sebelumnya kamu lebih sering ngambek secara sepihak, kini dua pihak makin sering perang mulut dan berdebat mempertahankan argumennya masing-masing. Hal kecil tak jarang malah dibesar-besarkan. Hal ini biasanya hadir karena kecemasan dan kegugupan jelang hari H.
Sejak dulu hingga sekarang, kebanyakan sifat orangtua memang dominan. Keluarga pihak laki-laki menginginkan A, tetapi pihak perempuan lebih menyukai B. Ada baiknya kamu dan pasangan bersiap-siap untuk hal yang satu ini.
Meski kelihatannya sepele, perbedaan persepsi antar orangtua tetap saja mampu memicu perpecahan. Oleh karena itu, ada baiknya kamu bicarakan bersama dan cari solusi atau jalan tengah yang terbaik.
Tak jarang perempuan mengalami overthinking jelang hari H pernikahannya. Pertanyaan apakah dirinya bisa menjadi istri yang baik, apa bisa memasak setiap hari, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya akan mendadak mampir ke pikiran. Jika nanti kamu mengalaminya, coba tenangkan diri dan berbincanglah tentang hal positif dengan pasangan.
Itulah macam-macam cobaan sebelum menikah yang mungkin akan kamu rasakan. Menikah memang terlihat menyenangkan, tapi untuk menggapainya kamu butuh sebuah perjuangan. Semoga rencana pernikahanmu lancar ya, Bela!