Menjaga dan merawat hubungan pernikahan merupakan sebuah PR bagi setiap pasangan suami istri. Sebab, akan ada saja ujian maupun tantangan yang sewaktu-waktu muncul.
Bagi seorang istri, salah satu tantangan terbesar di dalam pernikahan yakni saat sang suami kerap menyalahkannya di segala situasi, dan merasa paling benar sendiri. Hal ini tentu bikin istri merasa tidak dihargai, apalagi dicintai.
Jika tindakan suami dibiarkan, hubungan pernikahan pun akan terasa tidak seimbang dan cenderung toxic alias beracun.
Nah, apabila kamu sedang berada di dalam situasi ini, maka kamu harus tahu 8 cara menghadapi suami yang selalu merasa benar berikut ini. Simak informasinya hingga selesai ya, Bela!
1. Hindari menyalahkan diri sendiri
Cara pertama menghadapi suami yang selalu merasa benar, yaitu kamu perlu berhenti merasa bahwa dirimu selalu salah. Pahami bahwa sikapnya ini biasanya disebabkan oleh rasa insecure alias tidak aman yang sangat mendalam. Sehingga, ia tidak mampu untuk melihat kesalahan yang sebenarnya terletak di dalam dirinya sendiri, dan memilih untuk melimpahkannya ke padamu.
2. Akui dan lawan tindakannya
Kendati kamu sudah menyadari bahwa perilaku yang ditunjukkan suamimu disebabkan oleh rasa insecure, tapi bukan berarti dia bisa terus menyalahkanmu di segala situasi. Pelecehan yang bersifat psikologis seperti ini termasuk ke dalam tindak kekerasan, jadi, kamu perlu melawan tindakannya tersebut.
Sampaikan padanya bahwa sudut pandangmu itu sama penting dan berharganya seperti dengan apa yang ia miliki.
3. Tetapkan batasan
Setiap orang berhak untuk memiliki batasan personal, tak terkecuali bagi kamu yang berada di dalam hubungan pernikahan. Setiap pasangan patut menghargai perasaan dan pendapat satu sama lain.
Salah satu penetepan batasan yang bisa kamu lakukan adalah ketika suamimu menyalahkan dan menyudutkanmu atas masalah tertentu, katakan padanya bahwa kamu tidak akan mau berbicara dengannya sampai dia mau mendengar pendapatmu.
4. Hindari untuk berdebat
Cara menghadapi suami yang selalu merasa benar selanjutnya ialah menghindari untuk berdebat dengannya. Yup, berdebat dengan tipikal orang yang kerap menyalahkan hanya akan membuang-buang waktu dan energimu saja, Bela. Yang ada, kamu malah akan mendengar teriakan dan kata-kata pedas dari mulutnya.
Kendati begitu, kamu tetap perlu menyampaikan sudut pandangmu dengan suara yang tenang dan tegas, ya.
5. Belajar berkomunikasi secara sehat
Komunikasi ibarat sebuah fondasi dalam setiap hubungan, terlebih di dalam hubungan pernikahan. Kalau komunikasimu dengan pasangan buruk, maka akan memberi dampak negatif pada pernikahanmu.
Untuk itulah, belajar mengkomunikasikan perasaan dan permasalahan adalah kunci penting dalam menghadapi suami yang selalu merasa benar.
Kendati akan terasa sulit di awal, tapi yakinlah bahwa ketika kamu mampu berkomunikasi secara sehat kepada suamimu, maka ada kemungkinan dia mau memahamimu.
Cara berkomunikasi sehat seperti, berbicara dengan jujur, jelas, dan penuh rasa hormat. Kamu juga perlu memvalidasi perasaannya supaya dia merasa lebih dipahami dan tidak bersikap defensif.
6. Tahan diri untuk memberi reaksi
Apabila suamimu punya kecenderungan memiliki kepribadian narsisistik, sayangnya akan menyulitkanmu untuk berkomunikasi secara sehat dengannya. Ia akan tetap merasa dirinya benar, sekalipun kamu telah menunjukkan bukti kalau dia salah.
Ada juga kemungkinan dia akan memutarbalikkan fakta ketika kamu terus menyudutkannya.
Dalam situasi seperti ini, maka penting untuk menahan diri dalam memberikan dia reaksi apa pun. Sebab, orang-orang dengan kepribadian narsisistik umumnya begitu kecanduan atas konflik, yang akan membuat mereka terus menyulut emosi korbannya agar memberikan reaksi yang mereka harapkan.
Sebaiknya, lakukan pola pernapasan dalam untuk menghindari respons yang reaktif. Tarik napas secara perlahan dan mendalam dari hidung selama 4 hitungan, tahan selama 7 hitungan, lalu embuskan napas dari mulut selama 8 hitungan. Lakukan beberapa kali sampai kamu merasa lebih tenang.
7. Tunjukkan empati
Berbicara dengan penuh empati dengan seseorang yang kerap menyalahkan tentu bukanlah hal yang mudah. Akan tetapi, saat kamu mampu berkomunikasi dengan menunjukkan empati pada suami, maka akan jauh lebih mudah bagi kamu dan dia untuk berbicara dari hati ke hati.
Walau di dalam hati kamu menggerutu karena harus memberikannya kesempatan untuk berbicara dan menyampaikan perasaannya, tapi yakinlah bahwa sikapmu ini akan menghasilkan sesuatu yang positif bagi hubunganmu dan suami.
8. Lakukan konseling
Berhadapan dengan suami yang selalu merasa dirinya benar kemungkinan membuatmu keletihan secara mental. Sehingga, melakukan konseling dengan konselor ataupun terapis pernikahan akan sangat membantu dalam menengahi komunikasi di antara kamu dan suami, Bela.
Konselor dapat mengidentifikasi akar masalah di dalam hubungan pernikahanmu, serta membantumu untuk menavigasi konflik secara lebih sehat.
Itulah tadi 8 cara menghadapi suami yang selalu merasa benar. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu ya, Bela!