Bagi masyarakat Jawa, weton jodoh atau hitungan Jawa yang menilai tentang kecocokan antar pasangan tak jarang dijadikan landasan untuk menilai keserasian dua orang yang hendak menikah. Sebab, hasil hitungan yang didapat dari weton atau hari kelahiran tiap pasangan menurut kalender Jawa ini disebut mampu memprediksi kualitas hubungan rumah tangga di masa depan.
Perhitungan ini bisa didapat dengan cara menjumlahkan neptu atau nilai numerik yang diberikan kepada setiap hari dalam penanggalan Jawa, kemudian dibagi dengan angka tertentu. Karakteristik dari hasil penjumlahan neptu weton pasangan ini selanjutnya dikenal dengan istilah tibo.
Nah, setiap pasangan tentu akan mempunyai tibo yang beragam. Ada yang mempunyai tibo dengan makna yang positif sehingga pasangan bisa melanjutkan ke jenjang pernikahan, tapi ada pula yang mendapatkan tibo dengan makna yang buruk, alias disarankan untuk tidak menikah.
Salah satu tibo yang mempunyai makna negatif ialah tibo sujanan. Arti tibo sujanan dalam hitungan Jawa ialah pertengkaran. Maka, pasangan yang mempunyai tibo sujanan disarankan untuk tidak melanjutkan hubungannya ke jenjang yang lebih serius, karena akan berakibat buruk untuk pernikahannya.
Untuk lebih jelasnya tentang tibo sujanan, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Arti tibo sujanan dalam hitungan Jawa
Tibo sujanan atau pertengkaran adalah weton jodoh yang sangat dihindari. Sebab, banyak yang memercayai bahwa pasangan dengan tibo ini mungkin bakal mengalami banyak perselisihan yang bisa mengakibatkan perceraian. Masalah perselingkuhan pun dianggap rentan muncul bagi pasangan dengan tibo satu ini.
Untuk mengetahui apakah pasangan memiliki tibo sujanan atau tidak, maka pasangan harus mengetahui neptunya terlebih dahulu. Neptu didapatkan dari penjumlahan neptu hari dan neptu pasaran dari weton masing-masing pasangan. Berikut nilai neptu dalam penanggalan Jawa.
Neptu Hari:
- Minggu: 5
- Senin: 4
- Selasa: 3
- Rabu: 7
- Kamis: 8
- Jumat: 6
- Sabtu: 9
Neptu Pasaran:
- Kliwon: 8
- Legi: 5
- Pahing: 9
- Pon: 7
- Wage: 4
Contoh hitungan tibo sujanan
Apabila seseorang lahir pada hari Minggu Kliwon, maka neptunya adalah 5 untuk Minggu ditambah dengan 8 untuk Kliwon yang menghasilkan neptu 13. Selanjutnya, untuk melihat apakah dua orang mempunyai tibo sujanan atau tidak, maka neptu dari keduanya dijumlahkan terlebih dahulu, kemudian dibagi dengan angka 8. Setelahnya, jika sisa dari pembagian tersebut adalah 7 berarti menunjukkan hasil tibo sujanan.
Contoh, dua orang memiliki weton Kamis Legi dengan neptu 11 dan Senin Kliwon dengan neptu 12. Jumlah dari neptu keduanya yakni 11+12=23. Lalu, 23 dibagi dengan angka 8 yang akan menghasilkan sisa 7.
Sehingga, tibo yang didapat adalah sujanan, yang berarti kedua orang ini disarankan untuk tidak menikah demi menghindari konflik pelik di kemudian hari.
Apakah pasangan dengan tibo sujanan masih memiliki peluang yang baik untuk menikah?
Apabila kamu dan pasangan mempunyai neptu dengan hasil tibo sujanan, bukan berarti kamu nggak punya kesempatan untuk memiliki pernikahan yang harmonis dengan pasanganmu, Bela. Asalkan kamu tahu tips untuk menjaga pernikahan dengan baik, maka kamu dan pasangan bisa menjalani hubungan rumah tangga yang penuh kebahagiaan. Berikut tips menjaga hubungan pernikahan untuk pasangan dengan tibo sujanan.
1. Komunikasi yang jujur dan terbuka
Komunikasi merupakan kunci penting dalam menjaga sebuah hubungan pernikahan. Apabila komunikasi terjalin dengan buruk, bakal menimbulkan konflik dan permasalahan pelik dalam rumah tangga.
Oleh karenanya, jika kamu dan pasangan mempunyai tibo sujanan, hendaknya belajar berkomunikasi secara jujur dan terbuka antara satu sama lain. Hindari bermain ‘kode’ apabila membutuhkan sesuatu karena rentan disalahpahami oleh pasangan.
2. Komitmen bersama untuk merawat hubungan pernikahan
Menjaga hubungan pernikahan agar tetap subur diperlukan komitmen bersama. Ini berarti kamu maupun pasangan harus bekerjasama dalam merawat pernikahan. Sebab, apabila hanya ada salah satu orang yang bersedia untuk menjaga pernikahan agar tetap terjalin harmonis, tentu bahtera rumah tangga bakal berjalan tidak seimbang.
3. Belajar untuk mengendalikan ego
Ego yang tinggi merupakan ‘musuh’ bagi setiap pasangan suami istri. Karena, tak jarang konflik sangat sulit untuk mereda karena satu sama lain tidak bisa mengendalikan egonya masing-masing. Mengakui kesalahan, apalagi meminta maaf sering kali menjadi sebuah hal yang tabu. Akhirnya, kamu dan pasangan merasa sama-sama tersakiti, yang ujungnya berakibat negatif dalam pernikahan.
Sebab itulah, penting bagi kamu dan pasangan untuk belajar mengendalikan ego. Jika dirasa membuat kesalahan, cobalah untuk mengakui kesalahan tersebut dan meminta maaf pada pasanganmu. Yakin, deh dengan begitu hubungan pernikahanmu akan berjalan dengan harmonis dan penuh cinta.
Itulah arti tibo sujanan dalam hitungan Jawa. Bagaimana menurutmu, Bela?