Arti Pesthi Kecocokan Pasangan Hitungan Weton Jawa untuk Pernikahan

Untuk memahami bagaimana cara mendapatkan hasil pesthi dalam hitungan weton Jawa untuk pernikahan, maka kamu perlu memahami terlebih dahulu apa itu neptu, serta cara menjumlahkannya untuk melihat makna dari hasil perhitungannya tersebut.

Neptu merupakan nilai atau angka yang diberikan kepada hari-hari di dalam kalender Jawa, yang terdiri dari Saptawara dan Pancawara.

Saptawara ialah hari-hari yang sama dengan kalender Masehi yang berjumlah tujuh, yang terdiri dari Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu. 

Sedangkan Pancawara atau yang dikenal sebagai hari pasaran adalah istilah hari dalam kalender Jawa yang berjumlah lima, di antaranya Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi.

Nah, setiap Saptawara maupun Pancawara memiliki nilai neptunya masing-masing. Berikut penjelasannya.

1. Neptu Dinten

Untuk Saptawara, neptu yang dimiliki biasa disebut sebagai neptu dinten, yang mempunyai nilai sebagai berikut:

• Minggu: 5
• Senin: 4
• Selasa: 3
• Rabu: 7 
• Kamis: 8
• Jum'at: 6
• Sabtu: 9

2. Neptu Weton

Sedangkan untuk Pancawara, neptu yang dimiliki setiap harinya dikenal dengan istilah neptu weton. Berikut nilainya:

• Pahing: 9
• Pon: 7
• Wage: 4
• Kliwon: 8
• Legi: 5

Setelah mengetahui neptu dari masing-masing hari, maka langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah neptu untuk kecocokan pasangan. Cara menjumlahkan antar neptu pasangan pun sangatlah mudah. Yakni, kamu hanya perlu mengetahui neptumu dan pasangan.

Sebagai contoh, jika kamu lahir pada hari Selasa Pon, itu berarti neptunya adalah 3 untuk Selasa dan 7 untuk Pon, yang menghasilkan nilai 10. 

Kemudian, apabila pasanganmu lahir di hari Sabtu Pahing, yang berarti memiliki neptu 5 untuk Minggu dan 9 untuk Pahing, jumlah neptunya akan menghasilkan nilai 14.

Nah, itu berarti, penjumlahan dari neptu yang kamu dan pasanganmu miliki adalah 24, dari penambahan hasil 10 dan 14.

Untuk mengetahui apakah hasil pada penjumlahan neptu pasangan yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan makna yang pesthi atau tidak, maka kamu perlu membaginya dengan angka pembagi 8.

Sebenarnya, angka pembaginya terdiri dari 4, 5, 7, atau 8. Namun, setiap orang yang biasa melakukan perhitungan weton Jawa punya kecenderungan berbeda dalam memilih angka pembaginya. Nantinya, sisa dari nilai tersebutlah yang akan menentukan makna yang berbeda.

Khusus untuk pembagi 8, apabila sisa perhitungan 1 diartikan sebagai pegat, sisa 2 artinya ratu, sisa 3 artinya jodoh, sisa 4 artinya topo, sisa 5 artinya tinari, sisa 6 artinya padu, sisa 7 artinya sujanan, dan sisa 8 artinya pesthi.

Oleh karenanya, hasil pesthi hanya bisa didapat apabila pasangan mendapatkan sisa 8 dari jumlah neptu yang telah dibagi dengan angka 8.

Agar kamu semakin paham terkait hitungan weton Jawa dan makna dari hasil yang didapatkan, berikut ini adalah beberapa contoh perhitungannya.

Jika didasarkan dari contoh perhitungan sebelumnya, jumlah neptu antar pasangan memiliki hasil senilai 24. Selanjutnya, angka 24 dibagi dengan angka pembagi 8 yang akan menghasilkan sisa 0. 

Apabila tersisa 0, maka akan dianggap mempunyai sisa 8 yang bermakna pesthi, alias kamu dan pasangan diprediksi memiliki kehidupan pernikahan yang harmonis.

Namun, apabila jumlah neptunya 22, maka setelah dibagi 8, akan menghasilkan sisa 6 yang bermakna padu atau bertengkar. Dengan kata lain, kehidupan pernikahanmu diprediksi akan dipenuhi konflik, tetapi tidak akan sampai berpisah.

Lain halnya apabila hasil neptu yang kamu dan pasangan miliki adalah 25. Berarti, jika dibagi 8, akan menghasilkan sisa 1. 

Menurut angka pembagi 8, sisa 1 diartikan sebagai pegat, atau kehidupan pernikahan akan dipenuhi dengan konflik pelik yang bisa menyebabkan perceraian.

Arti pesthi kecocokan pasangan hitungan weton Jawa untuk pernikahan adalah harmonis. Artinya, kehidupan rumah tangga pasangan dengan hasil perhitungan neptu yang pesthi bakal diisi dengan kebahagiaan dan minim konflik.

Hasil pesthi hanya akan didapatkan jika penjumlahan neptu pasangan, lalu dibagi angka pembagi 8, menghasilkan sisa 8. Apabila sisanya 0, maka hasilnya tetap dianggap memiliki sisa 8.

Akan tetapi, jika memiliki nilai sisa yang lain, seperti 1 sampai 7, akan menghasilkan makna yang berbeda pula. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu ya, Bela!