9 Dampak Buruk Open Marriage, Hanya Akan Menyakiti Hatimu! 

Butuh usaha lebih dan berisiko selingkuh

9 Dampak Buruk Open Marriage, Hanya Akan Menyakiti Hatimu! 

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Pernah dengar istilah open marriage? Mungkin kamu baru mendengar istilah ini, tapi sebenarnya konsep pernikahan terbuka alias open marriage sudah ada sejak lama, tepatnya tahun 1970an. 

Istilah open marriage populer sejak penulis Nena O'Neill and George O'Neill menuliskan buku berjudul Open Marriage pada tahun 1972.

Dalam pernikahan ini, pasangan secara konsensual menciptakan aturan bersama yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Awalnya open marriage dianggap sebagai hal yang baik, tetapi secara historis, open marriage masih terlalu tabu dibicarakan secara terbuka.

Salah satu pesohor yang kabarnya melakukan open marriage adalah Will Smith dan Jada Pinkeet Smith. Walaupun mereka sering membicarakan tentang open marriage, kenyataannya masih ada saja kesalahpahaman mengenai konsep pernikahan ini.

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui apa itu open marriage dan dampak buruknya.

Apa itu open marriage?

9 Dampak Buruk Open Marriage, Hanya Akan Menyakiti Hatimu! 

Secara harfiah, open marriage adalah pernikahan yang masing-masing pihaknya setuju jika salah satunya dapat berhubungan seksual dengan orang lain. Namun kebanyakan orang yang hidup dengan open marriage menganggap makna itu masih sangat terbatas atau abu-abu.

Bagi beberapa pasangan, open marriage mengizinkan setiap orang mengeksplorasi hubungan seksual dengan orang lain. Namun ada juga pasangan yang ingin mencari makna hubungan melalui open marriage, seperti cinta satu malam dengan pihak ketiga atau sosok pasangan jangka panjang.

Dalam praktiknya, open marriage masih sulit dilakukan dan batasannya tidak jelas. Beberapa orang mengizinkan pasangan mereka untuk berhubungan seksual dengan orang lain, sementara yang lainnya lebih suka mengizinkan jenis aktivitas seksual tertentu, seperti berciuman dan merayu satu sama lain.

Kebanyakan, dalam open marriage menganggap pasangan menikah mereka adalah pasangan utama dan setiap hubungan lainnya termasuk sekunder.

Menurut penulis New Monogamy, Tammy Nelson, mengatakan dalam gagasan baru tentang open marriage, masing-masing pasangan berasumsi pasangan utama adalah pasangan saat menikah. Akan tetapi keterikatan lainnya diperbolehkan selama tidak mengancam hubungan utama.

Sulit mendeskripsikan open marriage dengan satu definisi tunggal, karena beragamnya perspektif. Open marriage beradaptasi dengan preferensi masing-masing,” ujar Tammy yang dikutip dari laman ChatOwl.

Lantas, bagaimana dampak buruk open marriage? Berikut adalah penjelasannya.

1. Butuh banyak usaha

Setiap pernikahan tentu saja membutuhkan usaha untuk mempertahankannya. Namun open marriage membutuhkan usaha lebih karena menyangkut pihak lain.

Hubungan open marriage yang sukses memerlukan kecerdasan emosional tingkat tinggi. Kenyataannya kecerdasan emosional tidak selalu mudah dilakukan, dibutuhkan upaya sadar untuk membuat pilihan yang tepat.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here