Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

5 Fase Awal Hubungan yang Dirindukan Pasangan Sudah Lama Menikah

Banyak hal berubah seiring berjalannya waktu

Raden Putri

Tahapan awal suatu hubungan pernikahan bisa menjadi gelombang emosi yang membuat seseorang menjadi pusing karena kegembiraan, gugup karena antisipasi, dan bersemangat tentang apa yang ada di masa depan. Sementara itu, pasangan yang sudah lama menikah justru sering merindukan tahapan atau fase awal pernikahan itu sendiri.

Pasangan yang sudah lama menikah merasa jika semangat yang dibawa saat menjadi pengantin baru telah hilang setelah menikah selama bertahun-tahun. Selain itu, pasangan yang telah bersama untuk waktu yang lama juga sangat mungkin untuk mengenang fase-fase awal pernikahan dan menyadari bahwa hubungan mereka tidak lagi memiliki rasa yang sama seperti pertama kali.

Melansir dari Times of India, berikut lima fase pengantin baru yang dirindukan pasangan yang sudah lama menikah. Apa saja? Simak ulasannya di bawah ini, yuk!

1. Fase bulan madu

Pexels.com/Danik Prihodko

Ini adalah tahap di mana semuanya tampak sempurna dan kedua pasangan merasakan ketertarikan serta koneksi yang kuat. Fase ini juga adalah waktu penemuan, kegembiraan, dan pemikiran konstan tentang pasangan satu sama lain. Sementara pengantin baru masih mengalami cinta yang meluap-luap, intensitas ini cenderung menurun dan melunak seiring berjalannya waktu. Sensasi mengenal seseorang yang baru dan menjelajahi minat serta hasrat satu sama lain sering kali terlewatkan dalam pernikahan jangka panjang.

2. Fase keterikatan awal

Pexels.com/Vera Arsic

Pada fase ini, kedua pasangan mulai membangun hubungan emosional yang kuat satu sama lain. Mereka mengalami perasaan yang hangat, keterikatan, dan rasa keakraban yang sering disebut sebagai "chemistry" atau "klop" satu sama lain.

Dalam hubungan pernikahan yang sudah berjalan selama bertahun-tahun, pasangan cenderung melewatkan tahapan 'keterikatan awal' ini. Di samping ikatan emosional, biasanya ada juga ketertarikan fisik yang kuat antara pasangan yang terkadang hilang seiring berjalannya waktu.

3. Fase keintiman

Pexels.com/Vlada Karpovich

Pada tahap ini, pasangan akan merasa nyaman secara emosional satu sama lain. Mereka akan berbagi pikiran, perasaan, dan ketakutan terdalamnya tanpa takut dihakimi serta mampu menciptakan ruang yang aman untuk mengekspresikan emosi. Mereka juga membangun komunikasi dengan pemahaman tentang kebutuhan dan emosi satu sama lain. Bahkan, keintiman fisik pada tahap ini lebih dari sekadar gairah. Itu termasuk pada ekspresi cinta, kasih sayang, serta hubungan emosional yang lebih dalam.

4. Fase mudah dan tanpa beban

Pexels.com/Luiz Woellner Fotografia

Hubungan baru sering kali terasa mudah karena kedua pasangan mengeksplorasi aspek emosional dan fisik dari hubungan mereka. Dalam pernikahan, hubungan terkadang membutuhkan lebih banyak usaha dan komunikasi untuk mempertahankannya.

Tahap awal suatu hubungan sering kali ditandai dengan olok-olok yang menyenangkan, kejutan, dan petualangan spontan. Tetapi, bagi pasangan yang telah lama menikah, tuntutan hidup semakin menyulitkan untuk mempertahankan tingkat spontanitas tanpa beban seperti saat menjadi pengantin baru.

5. Fase cinta sepenuh hati

Pexels.com/Pham Hoang Kha

Tahap cinta sepenuh hati dalam suatu hubungan adalah fase di mana pasangan mengalami cinta yang mendalam dan tanpa syarat satu sama lain. Ini melampaui ketertarikan awal, dan bahkan tahap keintiman. Pada tahap ini, gerakan kecil dari pasangan bisa terasa sangat bermakna dan istimewa. Dalam pernikahan jangka panjang, fase ini mungkin masih ada, tetapi apresiasi bisa memudar karena keakraban sehingga perlu diperbaiki dari waktu ke waktu.

IDN Media Channels

Latest from Married