Memberikan perhatian pada kekasih adalah hal yang sering kita lakukan bila sedang memiliki pasangan. Tapi, apa yang dirasakan pasangan kita pada saat kita memberikan perhatian tersebut bukan dari hati melainkan hanya formalitas? Pasti mereka akan merasa seperti orang yang terbuang dan mereka bertanya-tanya mengapa kita berbuat seperti demikian. Hmm, kamu harus tahu bahwa tindakanmu tersebut adalah tanda bahwa kamu hanya butuh teman berbagi bukan butuh kekasih. Selain itu, kira-kira apa lagi ya tanda kamu hanya butuh teman berbagi bukan butuh kekasih? Check this out!
1. Kamu selalu merasa kesepian walau berada di keramaian
www.imdb.comPernahkah kamu merasa kesepian di tengah suatu keramaian? Kamu merasa bahwa dirimu sendiri tanpa ada yang menemani. Lalu mulailah kamu menebar kebaikan kepada cowok-cowok di luar sana. Mereka menganggap itu sebagai sinyal jadian, padahal kamu hanya menganggap mereka teman berbagi bukan untuk menjadi kekasih. Bila kamu mengiyakan mereka untuk menjadi kekasih, ada kemungkinan kamu akan menyakiti perasaan mereka. Kamu pun juga membohongi rasa yang ada pada dirimu. Jangan dilakukan bila tidak ingin menyakiti orang lain.
2. Kamu tidak mengakui kehadiran pasanganmu
www.imdb.comKarena kesepian yang selalu mengganggumu, kamu pun terus mencari seseorang yang dapat mengisi harimu. Kamudian kau menemukan seseorang tersebut dan kalian menjadi sepasang kekasih. Namun, ketika kalian menjadi sepasang kekasih, kamu lebih sering pergi sendirian tanpa mengajaknya. Kamu juga sering mengaku kepada orang-orang bahwa kamu itu masih single. Orang-orang pun percaya karena kamu memang tidak pernah menunjukkan bahwa kamu memiliki pasangan. Ketika lelah menghampiri barulah kamu merasa kamu butuh kekasihmu. Sadarilah, yang kamu butuhkan bukan seorang kekasih, kamu hanya butuh teman berbagi kegiatan sehari-harimu.
3. Kamu hanya senang bercerita tapi tidak mau mendengarkan pasanganmu
www.imdb.comKamu menceritakan semua hal yang terjadi pada dirimu setiap harinya kepada pasanganmu. Kamu menceritakan sedemikian rinci kepadanya dengan diselipi candaan. Ia pun mendengarkan semua keluh kesah yang kamu alami setiap harinya. Namun, ketika dia ingin menceritakan segala hal tentang masalahnya, kamu lebih sering tak acuh pada ceritanya. Kamu merasa cerita tersebut tidak terlalu penting karena itu bukan tentang dirimu. Kamu mendengarkan hanya karena kamu merasa itu kewajibanmu sebagai kekasih. Selebihnya cerita itu tidak kamu pedulikan. Bila kamu seperti itu, ada kemungkinan kamu hanya butuh teman berbagi cerita keseharianmu bukan butuh kekasih yang kamu pun akan mendengarkan setiap ceritanya secara tulus.
Jadi bagaimana? Kamu trmaesuk seseorang yang butuh kekasih atau hanya butuh teman berbagi? Jangan sampai perasaanmu ini menyakiti perasaan orang lain, ya.
