Pernahkah kamu merasa bersalah karena perkataan atau perbuatan pasanganmu terhadapmu atau kamu membuat pasanganmu merasa bersalah. Hati-hati, ini merupakan guilt trip yang jika diteruskan bisa merusak hubunganmu.
Bagi kamu yang belum paham tentang istilah satu ini, berikut ada pengertian, tanda, sampai cara menghadapi pasangan yang sering melakukan guilt trip.
Pengertian guilt trip
Melansir dari Cambridge Dictionary, guilt trip adalah sesuatu untuk membuat seseorang merasa bersalah, biasanya untuk membuat mereka melakukan sesuatu. Guilt trip biasanya terjadi dalam hubungan terdekat kita, seperti hubungan dengan pasangan, orang tua, atau teman dekat.
Mengutip dari Marriage, sederhananya, guilt trip terjadi ketika satu orang menggunakan rasa bersalah sebagai alat untuk membuat orang lain merasa buruk sehingga dia akan mengubah perilakunya.
Guilt trip menyebabkan orang lain merasa bersalah atau rasa tanggung jawab untuk mengubah perilakunya atau mengambil tindakan tertentu. Dalam kasus lain, orang mungkin menimbulkan perasaan bersalah atau tanggung jawab yang tidak dapat dibenarkan untuk memanipulasi emosi dan perilaku orang lain.
Tanda guilt trip
Guilt trip bisa disengaja, tetapi bisa juga tidak disengaja. Ada kemungkinan seseorang membuat orang lain tersandung rasa bersalah untuk melakukan sesuatu sebelumnya. Terkadang perilaku ini mudah dikenali, tetapi juga bisa jauh lebih halus dan sulit dideteksi.
Berikut beberapa tanda kunci bahwa pasanganmu atau orang lain mungkin melakukan guilt trip terhadapmu:
- Membuat komentar yang menunjukkan bahwa kamu belum melakukan pekerjaan sebanyak yang telah mereka lakukan
- Mengungkit kesalahan yang telah kamu buat di masa lalu
- Mengingatkan kamu tentang kebaikan yang telah mereka lakukan untukmu di masa lalu
- Bertindak seolah-olah mereka marah tetapi kemudian menyangkal bahwa ada masalah
- Menolak untuk berbicara denganmu atau silent treatment
- Memperjelas melalui bahasa tubuh, nada suara, dan ekspresi wajah mereka bahwa mereka tidak setuju dengan apa yang kamu lakukan
- Menyindir halus bahwa kamu "berutang" kepada mereka
- Terlibat dalam perilaku pasif-agresif
- Membuat komentar sarkastik tentang upaya atau kemajuanmu
Jenis-jenis guilt trip
Ada banyak jenis guilt trip yang dapat digunakan orang tergantung pada tujuan dari perilaku tersebut. Beberapa jenis guilt trip tersebut antara lain:
1. Manipulasi
Terkadang, tujuan utama dari guilt trip adalah memanipulasi seseorang untuk melakukan sesuatu yang biasanya tidak ingin mereka lakukan. Orang yang dimanipulasi akan merasa bersalah dan merasa wajib untuk melakukannya, sedangkan yang memanipulasi akan mendapat apa yang ia inginkan.
2. Penghindaran konflik
Dalam kasus lain, orang mungkin menggunakan guilt trip untuk menghindari pembicaraan langsung tentang suatu masalah. Ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan tanpa harus terlibat dalam konflik langsung.
Si pelaku akan bertindak tampak kesal, tetapi bersikeras bahwa tidak ada yang salah. Maksudnya di sini adalah agar orang lain menangkap emosinya, merasa tidak enak, dan mengubah perilakunya.
3. Pendidikan moral
Guilt trip juga bisa menjadi cara untuk membuat seseorang terlibat dalam perilaku yang menurut individu tersebut lebih bermoral atau "benar". Guilt trip jenis ini terjadi ketika seseorang mencoba meyakinkanmu bahwa keputusan atau caramu melakukan sesuatu tidak bermoral dan cara dia lebih baik.
4. Menimbulkan simpati
Dalam beberapa kasus, rasa bersalah memungkinkan individu untuk mendapatkan simpati orang lain dengan menempatkan diri mereka sebagai korban atau orang yang dirugikan oleh tindakan yang seharusnya membuat dia sendiri merasa bersalah.
Mereka bertindak seolah-olah telah disakiti. Orang yang bersalah akan berbicara panjang lebar tentang bagaimana perilaku orang lain telah menyakiti mereka, berharap mereka akan merasa malu dan mengubah perilaku mereka karena bersimpati atas kesalahannya.
Dampak guilt trip pada hubungan
Memunculkan perasaan bersalah untuk mengubah perilaku seseorang dapat memiliki berbagai efek. Apakah rasa bersalah digunakan dengan sengaja atau tidak, itu bisa mencegah komunikasi dan hubungan yang sehat antara kalian. Beberapa efek paling langsung dari bentuk manipulasi psikologis terselubung ini terhadap hubungan meliputi:
1. Merusak hubungan
Penelitian menunjukkan bahwa guilt trip dapat merusak hubungan dekat. Satu studi menemukan bahwa orang yang terluka oleh kritik pasangannya lebih cenderung menggunakan perasaan sakit hati itu untuk membuat pasangannya merasa bersalah dan menawarkan jaminan jika mengulanginya lagi.
Menimbulkan perasaan bersalah mungkin berhasil membuat kamu melakukan apa yang si dia inginkan, tetapi itu harus dibayar mahal. Itu dapat merusak kepercayaan dan menyebabkan kamu merasa bahwa sedang dimanipulasi.
2. Kebencian
Salah satu alasan mengapa rasa bersalah dapat meracuni hubungan adalah karena hal itu dapat menyebabkan perasaan dendam yang bertahan lama. Penggunaan guilt trip yang berulang-ulang dapat membuatmu merasa pahit.
Jika kamu merasa bahwa pasanganmu akan selalu membuat kamu bersalah atas sesuatu yang tidak ingin kamu lakukan, hal itu dapat mengurangi keintiman, mengurangi kedekatan emosional, dan pada akhirnya membuat kamu mulai membenci dia.
3. Reaktansi
Penelitian menunjukkan bahwa menarik rasa bersalah adalah jenis teknik persuasi yang umum. Namun, meskipun rasa bersalah dapat memaksa orang untuk melakukan tindakan tertentu, terkadang hal itu juga dapat menjadi bumerang. Misalnya, seseorang yang membuat kamu merasa bersalah karena tak menelepon mereka lebih sering, malah membuatmu malas untuk menelepon mereka.
4. Kesejahteraan yang buruk
Perasaan bersalah yang berlebihan dikaitkan dengan beberapa kondisi kesehatan mental, termasuk kecemasan, depresi, dan gangguan obsesif-kompulsif. Selain secara mental, guilt trip juga bisa menyebabkan banyak emosi dan gejala langsung dan tidak menyenangkan seperti kecemasan, kesedihan, penyesalan, kekhawatiran, ketegangan otot, dan insomnia.
Cara mengatasi guilt trip
Ada sejumlah taktik yang dapat membantu saat menghadapi rasa bersalah akibat guilt trip. Beberapa langkah yang dapat kamu lakukan antara lain:
1. Dengarkan dengan penuh simpati
Saat pasanganmu melakukan guilt trip, biasanya ada motivasi yang mendasarinya. Misalnya, dia mungkin terluka, tetapi tidak yakin bagaimana mengomunikasikannya. Dengarkan apa yang ingin dia katakan, dan ajukan beberapa pertanyaan tambahan untuk mengetahui akar masalahnya.
2. Bagikan perasaanmu juga
Jelaskan bahwa kamu juga melihat bagaimana dia mencoba membuatmu merasa bersalah sehingga kamu akan melakukan apa yang ia inginkan. Kemudian beri tahu dia bagaimana perasaanmu terhadap jenis manipulasi itu. Sarankan bahwa berinteraksi dengan cara itu akan menimbulkan kebencian. Sarankan untuk berkomunikasi langsung agar lebih efektif.
3. Tetapkan batasan
Batasan membantu menetapkan pada apa yang akan dan tidak akan kamu terima terkait permintaannya. Bahkan, jika kamu akhirnya menerima permintaan dia, pastikan kamu dengan jelas mengartikulasikan batasanmu dan menjelaskan konsekuensi dari melewati batasan tersebut.
Guilt trip adalah membuat orang lain merasa bersalah dan mengubah perilakunya. Kalau kamu pernah, coba untuk atasi sebelum berakhir merusak hubunganmu, ya!