Lirik Lagu "Ujung-Ujungnya Kamu" — Andien, tentang Cinta Masa Lalu

Lagu terbaru Andien ini terasa lembut namun berisi, yaitu kisah tentang perasaan yang sekalipun sudah berjarak, entah bagaimana selalu kembali pada satu nama yang sama. Dalam “Ujung-Ujungnya Kamu”, Andien menuturkan perasaan yang jujur dan nyaris pasrah tentang cinta yang berputar di tempat yang sama.

Lirik lagu "Ujung-Ujungnya Kamu" — Andien

Berapa lama harus ku rasa
Dada berdebar dan salah tingkah
Dengan dirimu
Dulu ku cinta
Rasanya sama
Meski waktu berbeda

Mungkin cinta habis di orang lama
Yang benar saja kini ku percaya

Kamu lagi ujung-ujungnya
Yang akan aku pilih jadi satu-satunya
Kamu jangan ke mana-mana
Menetaplah di hati
Habiskan waktu sama-sama

Masih ku ingat lembut jarimu belai pipiku
Buatku malu

Kan ‘ku biarkan
Aromamu melekat di tubuhku
Kan ‘ku terima
Kamu kembali sayang

Ujung-ujungnya dirimu
Satu-satunya di hatiku
Apa-apa ingatnya kamu

Kamu satu-satunya
Kamu satu-satunya

“Ujung-Ujungnya Kamu” bukan hanya lagu cinta biasa. Ini adalah refleksi tentang bagaimana hati manusia bekerja: kadang ingin lepas, tapi tetap tertaut. Ada rasa rindu, nostalgia, dan penerimaan bahwa beberapa hal memang tidak bisa dijelaskan logika.

Lewat lagu ini, Andien seolah mengajak pendengarnya untuk berdamai dengan masa lalu—bahwa mungkin, beberapa kisah memang ditakdirkan untuk terus membekas. Lagu ini terasa personal, apalagi jika dihubungkan dengan kehidupan Andien sendiri yang akhirnya menikah dengan sosok yang sudah ia kenal sejak lama.

Lagu ini merupakan hasil kolaborasi Andien dengan pencipta lagu Clara Riva dan produser musik SEEK, yang dikenal lewat karya untuk Raisa, Bernadya, hingga Adrian Khalif. Clara Riva menulis lirik yang puitis namun ringan, sementara SEEK memberikan sentuhan produksi bernuansa sophisti-pop dan acid jazz a la 90-an, membuat lagu ini terdengar modern tapi tetap hangat seperti karya klasik Andien.

Menurut Andien, ia memang menginginkan lagu yang easy listening, tetap “Andien banget”, namun bisa dinikmati lintas generasi. Kombinasi vokal lembut Andien dan aransemen SEEK menghadirkan vibe yang sexy yet fun—seperti nostalgia yang datang dengan senyum, bukan air mata.

“Sejak awal, aku memang ingin bekerja sama dengan Clara Riva karena ia dikenal dengan kecepatan dan kekuatan dalam menciptakan lirik. Aku meminta sebuah lagu easy listening yang nuansanya tetap ‘Andien’, dengan tema yang dekat dengan perjalanan sendiri, namun tetap bisa dirasakan oleh banyak orang,” ujar Andien. 

Saat menerima lagu dari Clara Riva, Andien langsung membayangkan SEEK sebagai produser yang tepat. “Aku ingin lagu ini punya balutan nada yang terkesan muda, kekinian, dengan sentuhan groovy, bahkan ada warna alat musik tiup. Nuansanya santai, tapi tetap khas Andien. Referensinya banyak terinspirasi dari lagu-lagu era 90-an,” tambahnya. 

Menariknya, video musik “Ujung-Ujungnya Kamu” menghadirkan pasangan publik figur, Hanggini dan Lutfi. Pasangan ini dipilih langsung oleh Andien karena dianggap mampu menampilkan hubungan cinta yang ringan dan natural.

“Hubungan mereka yang sudah lama, penuh kegemasan, dan disukai banyak orang sangat pas untuk divisualisasikan di lagu ini,” jelas Andien.

Disutradarai oleh Gilbert March dan diproduksi oleh Niamo Studio, video musiknya memvisualisasikan kisah cinta yang sederhana tapi hangat, yakni perasaan lama yang kembali tanpa rencana, namun terasa benar begitu terjadi.

Kritikus musik menyebut lagu ini sebagai “romansa era Sahabat Setia”—menghadirkan kehangatan nostalgia yang tak lekang waktu. Perpaduan instrumen tiup, gitar, dan piano memberi warna pastel yang mengingatkan pada momen-momen jatuh cinta pertama kali.

Mungkin, setelah mendengarnya berulang kali, kamu juga akan berkata hal yang sama: ujung-ujungnya memang dia.