Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Ketika Aku Hanya Menjadi Fiksi Bagimu

Belaian lembut angin menyadarkanku. Bahwa kini kesendirian akan terus menggelayuti hubungan diantara kita. Entah harus dimulai dari mana, apakah sebuah prolog yang mesti aku cipta? Kebekuan sekian kali menghantam hatiku. Dengan suhu yang tak pernah aku duga-duga. Bukan hanya membekukannya tapi juga meretakkannya. Hingga tiada rasa disana.

Harapku

Kita seharusnya memiliki hubungan. Sebuah hubungan yang memang seharusnya tercipta dan berakhir indah seperti imajiku. Dimana aku selalu berada di dekatmu. Memberimu ruang dan waktu untuk menikmati setiap perjalanan hubungan ini. Selalu bersusah payah mencipta senyum di setiap jarak yang memisahkan. Dan tidak pernah lupa memberimu pundak dikala air matamu justru berurai.

Aku adalah lembaran kertas bagimu

Mungkin saja begitu, hingga kamu menuliskan sebuah prolog paling indah. Lalu melanjutkannya pada bab-bab berikutnya. Sama seperti novel, konflik yang kamu cipta tidak pernah diduga. Tentang aku dan kamu yang memang tidak saling berjumpa lewat hati sebelumnya. Aku adalah bagian dari konflik paling mengerikan selama ini.

Kehilangan

Kamu menciptakan seseorang yang bahkan jauh lebih sempurna. Menemani lebih dari sekedar ruang dan waktu. Bahkan bukan hanya senyum yang sekarang melekat di wajahmu, tapi tawa paling bahagia yang pernah aku lihat. Dengan perasaan yang sama sekali kaku, aku menantikan akhir dari cerita ini. Berharap sesuatu yang selalu ku semogakan. Tapi, tiba-tiba kamu berhenti menulis. Lama-kelamaan kamu juga mendadak menghilang.

Janjiku yang tak terwujud

Dan dengan perasaan yang tidak mampu aku tebak. Kamu melanjutkan tulisan itu kembali. Sehingga menggoreskan sakit yang berkelanjutan. Sebuah akhir yang bahagia pada bagianmu. Tapi menyedihkan pada bagianku. Kamu tuliskan disana bahwa kamu telah menemukan pendamping hidup yang sesungguhnya. Lebih dari mencintainya, tapi menyayanginya sepenuh hatimu. Dan bahkan berjanji tidak akan menyakitinya. Sebuah angan yang dulu aku harap kamu janjikan padaku.

Kusadari Aku Hanya Fiksi Bagimu

Dan disana kamu tuliskan pula, dimana aku pun turut berbahagia atas hubungan cinta itu. Dimana aku selalu menjadi pendukung disetiap keputusanmu. Karena kamu telah menuliskannya, bahwa aku adalah sahabat terbaikmu. Seketika aku menyadari sesuatu. Aku telah menjadi begitu fiksi bagimu. Hingga matamu bahkan tidak dapat melihat besarnya  rasa yang kusimpan itu. Kini aku adalah lembaran kertas kusam, penuh tangisan. Ketika aku menjadi fiksi bagimu. Dan dia menjadi sangat nyata untukmu.

 

Photo credit: The Legend of Tarzan/Warner Bros. Pictures/www.imdb.com

BACA JUGA: 10 Alasan Kenapa Sebaiknya Kamu Memilih Bertahan Daripada Mencari yang Baru

Share
Topics
Editorial Team
Rara Peni Asih
EditorRara Peni Asih
Follow Us

Latest in Relationship

See More

Deretan Artis Indonesia yang Kehilangan Orang Tuanya di Tahun 2025

05 Des 2025, 18:00 WIBRelationship