7 Cara Melihat Kesiapanmu Sebelum Memutuskan untuk Bertunangan

Pertanyaan yang paling mendasar sebelum memutuskan berada dalam hubungan pertunangan adalah apakah kamu sudah siap berada dalam hubungan serius saat ini? Apakah kamu sudah yakin bahwa kamu sudah bisa menerima segala kelebihan dan kekurangan kekasihmu? Karena berada dalam hubungan pertunangan tidak sesederhana berpacaran. Pertunangan sudah melibatkan kedua belah keluarga jadi kamu nggak bisa serta-merta mengakhiri hubungan ini hanya karena kamu berselisih dengan kekasihmu.

Jika kamu masih senang mencari pekerjaan yang sesuai dengan passion-mu dan belum berpikir untuk menetapkan pilihan pada satu pekerjaan saja, itu artinya kamu masih perlu memikirkan ulang tentang keinginanmu bertunangan. Ketika kamu sudah memiliki pekerjaan yang menurutmu nyaman dan nggak kepikiran lagi untuk mencari yang lain, maka setidaknya kamu sudah siap untuk memikirkan hal lain yang lebih serius, seperti pertunangan atau pernikahan. Kalau kamu masih sibuk soal pekerjaan, bukan nggak mungkin kamu malah sering bertengkar dengan kekasihmu dan tentunya itu nggak baik jika kamu sudah memutuskan untuk menikah.

Ketika kamu sudah bertunangan maka kamu juga mulai memikirkan tentang pernikahan. Jika kamu memikirkan tentang pernikahan berarti kamu pun harus memikirkan akan menetap di mana bersama pasanganmu kelak. Jika pasanganmu yakin ingin tinggal di suatu tempat sedangkan kamu nggak mau tinggal di sana, tentunya ini akan membuat hubunganmu rumit. Menentukan tempat tinggal haruslah dipikirkan sejak awal sebelum berkomitmen membina hubungan yang serius bersama pasanganmu.

Memutuskan untuk bertunangan dan menikah tentunya bukan hal yang bisa langsung ditetapkan begitu saja. Banyak pertimbangan yang harus kamu pikirkan terlebih dahulu. Mungkin pasanganmu mengatakan ia ingin segera mempunyai banyak anak dan nggak mau menundanya ketika kalian sudah menikah. Namun, di sisi lain kamu belum terpikirkan untuk segera hamil dan melahirkan di usiamu sekarang. Maka sebaiknya kamu dan pasanganmu bicarakan dahulu tentang hal ini. Karena membangun keluarga membutuhkan dukungan kedua belah pihak, bukan hanya salah satunya saja.

Beberapa orang merasa trauma menjalin hubungan serius jika melihat orang tuanya yang pernah bercerai. Apalagi jika alasan perceraian kedua orang tuanya karena ada hal-hal yang krusial. Jika kamu menjadi salah satu orang yang merasa takut menikah lantaran trauma akan perceraian, sebaiknya kamu mengatasi hal ini dengan terapi pada psikolog pernikahan atau berbicara dari hati ke hati dengan orang tuamu sebelum kamu memutuskan untuk menikah.

Memasuki usia 20 tahun adalah gerbang menuju kedewasaan. Namun, kamu harus memikirkan masak-masak dahulu sebelum memutuskan menikah di usia yang masih relatif muda ini. Pasalnya, pasangan muda masih belum memiliki kematangan berpikir jika harus hidup bersama orang lain.

Dilansir dari Elite Daily, ada sebuah penelitian yang menunjukkan pasangan yang menikah di akhir usia belasan tahun atau awal dua puluhan memiliki tingkat perceraian yang jauh lebih tinggi daripada pasangan yang menikah di usia yang ideal. Tentu saja ada pasangan yang bertunangan dan menikah di usia belia. Akan tetapi, ada baiknya jika kamu dan pasangan lebih memikirkan hal-hal lain sambil menunggu kesiapan diri dalam beberapa tahun lagi.

Jika pembicaraan mengenai pertunangan ini membuat kamu cemas, tentunya hal ini menunjukkan kamu sama sekali belum siap untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius. Kamu harus menenangkan diri dan menjalankan hubungan dengan nyaman dan santai tanpa ada rasa takut atau tertekan akan hal itu.

Meski kamu merasa belum yakin untuk bertunangan atau menikah, bukan berarti kamu harus putus dengan kekasihmu. Mungkin masih terlalu dini untukmu menginginkan pertunangan saat ini. Mantangkan dahulu hubunganmu dengan kekasih, sebelum memikirkan pernikahan, ya, Bela!