Aborsi Hingga Bunuh Diri, Ini Fakta Hubungan Novia Widyasari & Pacar

Novia Widyasari Rahayu dan Bripda Randy Bagus Hari Sasongko pertama kali bertemu di sebuah acara di Malang pada 2019 lalu. Keduanya lantas berkenalan dan bertukar nomor ponsel. Dari perkenalan itu akhirnya mereka dekat dan berpacaran. Novia sendiri merupakan mahasiswi Universitas Brawijaya Malang, sedangkan Bripda Randy adalah anggota polisi yang bertugas di Polres Pasuruan.

Saat berpacaran, Novia mengaku pernah dibawa ke penginapan dan diberi obat tidur oleh Randy. Dalam kondisi Novia yang tak sadarkan diri, Randy memperkosa sang kekasih hingga akhirnya hamil. Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu teman Novia, yakni pemilik akun Twitter @belawsz.

Setelah mengetahui hamil, Novia lantas menghubungi Randy dan minta pertanggungjawabannya. Namun, Randy justru memaksa Novia untuk menggugurkan kandungannya.  

Di sisi lain, menurut pengakuan Randy saat diperiksa polisi, ia dan Novia memang sempat melakukan hubungan suami istri pada tahun 2020 dan 2021. Setelah melakukan hubungan intim, Novia hamil, tapi Randy tak mau bertanggung jawab.

Novia lantas dipaksa melakukan aborsi sebanyak dua kali, yakni pada Maret 2020 dan Agustus 2021. Aborsi pertama dilakukan saat usia kandungannya masih beberapa minggu, tapi untuk usia kandungan yang kedua sudah empat bulan.

Menurut pengakuan akun @belawsz, Novia sempat melaporkan kehamilannya kepada keluarga Randy. Namun, orangtua Randy mengatakan kalau putranya tak bisa menikahi Novia, karena ada kakaknya yang belum menikah dan Randy baru jadi polisi.

Setelah bertemu dengan orangtua Randy, Novia justru dipaksa oleh sang kekasih untuk meminum pil aborsi hingga akhirnya ia pun keguguran. 

Merasa diperlakukan tak adil, mahasiswi 23 tahun ini akhirnya jujur kepada keluarganya soal kehamilan dan kegugurannya. Tapi bukannya mendapat dukungan, ia justru semakin ditekan oleh pihak keluarganya sendiri. Diduga karena banyaknya tekanan inilah, Novia mengalami depresi hingga akhirnya berpikir untuk bunuh diri.

Sebelum mengakhiri hidupnya, Novia kerap mencurahkan isi hatinya melalui media sosial web, Quora, dengan akun Aulia Dinarmara Putri R. Sejumlah netizen di Twitter menjelaskan kalau akun ini diambil dari nama yang hendak Novia berikan kepada anak kandungnya, tapi dipaksa diaborsi oleh sang kekasih.

Lewat Quora, Novia menceritakan perjalanan hidupnya hingga mengalami depresi. Bahkan, ia beberapa kali mengungkapkan keinginannya untuk mengakhiri hidup. Salah satu yang menyayat hati ialah saat ia membicarakan soal sang bunda.

“Saya sengaja nulis ini kemarin.
Saya berniat pergi dari rumah dengan menggenggam 2 sianida yang rencana akan saya minum dengan minuman varian red velvet kesukaan saya. Saya akan meminumnya di daerah paralayang. Jika saya mati, saya akan dikira kecelakaan.
Sebelum meminumnya saya ingin mengirim ini untuk mama,

‘Ikhlasin aku ya ma
Aku udah capek, nggak kuat
Aku ketakutan sendiri tiap hari
Terima kasih untuk segala hal yang mama lakukan untuk aku
Aku minta maaf juga
Terima kasih mama
Aku sayang mama’

Tapi hari ini saya melihat mama saya memasak rawon sendirian sebab pembantu saya sakit. Dia memasak sambil menangis mungkin merindukan papa, juga meratapi kondisiku yang seperti seonggok daging tanpa jiwa.
Setelah itu mama saya datang ke kamar menyuapi saya makan. Dan menawari saya apakah saya ingin jalan-jalan dan membeli sesuatu?
Saya hanya diam saja.
Tapi hati saya sangat sakit. Sakit dengan kondisi saya dan sakit melihat mama saya.”

Hingga akhirnya, Novia nekat mengakhiri hidupnya pada 2 Desember 2021 di depan pusara ayahnya. Setelah Novia meninggal, barulah kisah hidupnya yang tragis ini dibicarakan oleh netizen dan viral di Twitter. Bahkan, tagar #SAVENOVIAWIDYASARI yang ditujukan kepada almarhum merajai trending topic Twitter.

Karena hal itu, Bripda Randy pun langsung jadi bulan-bulanan netizen. Banyak yang menghujatnya dan menyebut dirinya sebagai lelaki tak bertanggung jawab. Tak sedikit yang meminta agar Randy dikenai sanksi pidana karena disebut sebagai biang keladi yang membuat Novia depresi dan memutuskan bunuh diri. 

Setelah kasus ini viral, tim gabungan dari Polda Jawa Timur bekerjasama dengan Polres Pasuruan dan Polres Mojokerto pun langsung menangkap Bripda Randy dan menetapkannya sebagai tersangka.

Dari hasil pemeriksaan sementara, terungkap bahwa Randy dengan sengaja menyuruh Novia dua kali melakukan tindakan aborsi. Atas perbuatannya tersebut, Randy dijerat Pasal 348 KUHP juncto Pasal 55 KUHP tentang Sengaja Menggugurkan Kandungan Atau Mematikan Janin dengan ancaman lima tahun penjara. Ia juga terancam dipecat dari keanggotaannya di kepolisian.