5 Fakta dan Sinopsis Film ‘Gundik’, Niat Baik yang Membawa Petaka

Film Gundik menceritakan tentang aksi perampokan yang berubah menjadi mimpi buruk ketika para pelaku harus berhadapan dengan kekuatan supranatural yang tak terduga. Hal ini berawal dari Otto (Agus Kuncoro), seorang mantan tentara yang baru saja keluar dari penjara. Ia mendapati anak perempuan satu-satunya, Merry (Ratu Sofya), sedang hamil dan sudah menikah. 

Melihat anaknya menikah dengan laki-laki yang ia anggap tak memiliki masa depan, Baim (Maxime Bouttier), Otto pun menerima tawaran untuk merampok dan mengambil emas di rumah seorang perempuan yang diketahui merupakan gundik atau wanita simpanan para pejabat penting. Misi yang dikira mudah, justru menjadi menegangkan dan meregang nyawa karena ternyata perempuan tersebut merupakan sosok manusia setengah makhluk supranatural. Bagaimana kira-kira nasib mereka?

Film Gundik membawakan cerita tentang mantan tentara, Otto, yang baru keluar dari penjara. Ia memiliki seorang anak perempuan bernama Merry. Hubungan mereka begitu baik. Otto adalah seorang yang family man. Sayangnya, karena suatu hal mereka harus terpisahkan. 

Merry yang hanya memiliki sang ayah merasa kesepian hingga akhirnya bertemu seorang laki-laki yang bisa membahagiakan dan menemaninya bernama Baim. Mereka pun menikah dan akan dikaruniai seorang anak. Otto yang baru keluar dari penjara merasa kaget karena anaknya kesayangannya itu tiba-tiba hamil besar dan sudah menikah. Padahal, tentu kehadirannya diperlukan agar pernikahan tersebut bisa sah. 

Otto juga menilai bahwa Baim yang bekerja sebagai supir tak memiliki masa depan yang baik untuk membahagiakan anaknya. Demi membantu persalinan putrinya itu, ia rela mengambil tawaran untuk merampok rumah seorang gundik kaya raya. Ia pikir tugas tersebut mudah dan ia bisa mendapatkan uang yang banyak untuk dirinya dan sang anak. Namun, kehidupan mereka justru berubah. 

Setelah ditinggal sang ayah di jeruji besi, Merry yang hidup kesepian bertemu dengan Baim. Meski seorang laki-laki yang sederhana dan bekerja sebagai supir, namun Baim dapat meluluhkan hati Merry. Baginya, Baim adalah sosok yang sangat bertanggung jawab untuk dirinya dan sang calon buah hati dalam kandungannya. 

“Karena Baim itu sangat bertanggung jawab ke Merry. Alasan dia menikahi Merry juga itu sangat jelas banget. Tapi nanti ada di film. Itu yang bikin hatinya Merry tergeser untuk kayak, ‘ih cowo ini bertanggung jawab banget deh’, gitu. Jadi, kayak of course Baim juga orang yang penyayang, family man, dan sangat-sangat gentle,” jelas Ratu Sofya ketika ditanya alasan karakternya memilih menikahi Baim.

Ia juga merasa related dengan karakter tersebut. Bagi Ratu, ia lebih memilih laki-laki yang bertanggung jawab meski tak memiliki karier yang gemilang. Menurutnya, karier bisa dibangun bersama-sama, dan kepribadian sangat penting untuk kesehatan mental dalam menjalin hubungan. 

“Aku itu kalau cari pasangan itu aku lebih mengutamakan kepribadian. Bukan karier, bukan ekonominya. Aku gitu memang. Karena buat aku kepribadian itu penting buat kesehatan mental kita kalau berhubungan sama dia. Dan kalau untuk karier kan kita bisa bangun sama-sama, ya. Aku ga masalah banget nemenin dari nol.

Karena buat aku rezeki itu sudah diatur. Karena apalagi kalau pernikahannya yang kayak istrinya support laki-lakinya, pasti berdiri. Laki-lakinya kan juga support istrinya untuk berdiri. Kan sama-sama berdiri. Dunia ini kan ga ada yang gampang. Yang penting tidak pemalas, mau berkembang, mau bekerja keras dan tanggung jawab. Itu yang penting sebenarnya,” ujar Ratu.

Di filmnya juga menceritakan kehidupan seorang Nyai (Luna Maya) yang menawan. Ia adalah perempuan kaya raya dan gundik para pejabat penting. Bukan gundik biasa, Nyai ternyata penguasa mistis Pantai Laut Selatan yang memiliki kekuatan supranatural. Ketika ketenangannya mulai diganggu, ia pun menampilkan sosoknya yang tak biasa itu untuk memburu orang-orang yang mencoba untuk mengganggunya.

Ternyata kisah ini merupakan hasil kreatif dari mimpi Anggy Umbara. Produser, penulis skenario, dan sutradara tersebut mengaku pernah bermimpi main di rumah Penguasa Pantai Selatan tersebut.

Otto yang ingin cepat memperbaiki nasib, menerima tawaran untuk melakukan perampokan di rumah Nyai. Ia membentuk tim yang terdiri dari Salman (Dian Sidik), sesama mantan tentara, Reza (Arief Didu), kakak iparnya, dan Baim sebagai sopir sekaligus pengintai.

Mereka melakukan pengintaian dan yakin bahwa rumah tersebut benar-benar berisi gelimang uang dan harta benda. Setelah menyusun rencana yang matang, mereka menyelinap masuk ke rumah tersebut pada malam hari.

Akan tetapi, begitu mereka berhasil masuk, suasana dalam rumah terasa aneh, terlalu sunyi, aroma dupa yang sangat kuat, dan suara-suara misterius mulai terdengar dari berbagai sudut ruangan.

Awalnya, mereka mengira semua itu hanya ilusi akibat ketakutan, namun situasi berubah menjadi semakin mencekam Nyai mulai menampakkan diri dengan cara yang tidak biasa. Ternyata rumah yang mereka incar bukan sekadar tempat berisi harta melimpah, tetapi juga pusat kekuatan gaib yang penuh rahasia kelam dan kematian.

Para perampok ini terjebak dalam teror yang tak mengerikan. Mereka harus berjuang untuk melarikan diri dengan harta rampokannya, sekaligus menyelamatkan nyawa dari ancaman mistis yang terus mengintai langkah mereka.

Kisah tersebut membawa pelajaran bahwa niat baik yang dilakukan dengan cara yang salah akan menimbulkan risiko yang berbahaya. Hal ini pun diakui langsung oleh pemeran Otto dan Merry, Agus Kuncoro dan Ratu Sofya. 

“Kalau aku sih ini lebih kayak perbuatan yang salah memang ujungnya akan tetap salah terus. Kerja yang benar saja deh,” kata aktris 21 tahun itu.

“Ya, kadang ingin (berbuat) sesuatu kebaikan. Sebenarnya kan tujuan, niatnya baik cuman kadang-kadang caranya salah,” sambung Agus Kuncoro. 

Itulah fakta dan sinopsis dari film Gundik yang akan tayang di bioskop pada 22 Mei 2025 mendatang.