6 Pemikiran Seperti Ini yang Bikin Kamu Sulit Bertemu Jodoh

Karena bertemu jodoh juga perlu usaha

6 Pemikiran Seperti Ini yang Bikin Kamu Sulit Bertemu Jodoh

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

"Katanya jodoh nggak ke mana, tapi kenapa sampai sekarang jodoh belum ketemu juga?"

Bicara pasangan hidup, kamu mungkin penasaran kenapa ada orang yang mudah dan sulit bertemu jodoh. Tentu ini bukan hanya tentang timing, prioritas, atau pola asuh masa kecil yang membentuk framework seseorang terhadap hubungan, melainkan bagaimana mereka memandang orang lain dan dirinya sekarang.

Untuk mengetahui persoalan ini lebih dalam, kita perlu mengulik lebih jauh alasan kenapa seseorang memilih single serta aspek apa saja yang mempengaruhi keputusan mereka dalam menentukan status. 

1. Hubungan yang sehat dan positif sebenarnya berawal dari penerimaan diri

6 Pemikiran Seperti Ini yang Bikin Kamu Sulit Bertemu Jodoh

Dilansir Huffington Post, Melanie Schilling, konsultan hubungan dari Australia, mengatakan bahwa hal yang pertama kali dibutuhkan seseorang untuk membangun hubungan adalah self-compassion dan self-awareness.

Ini berarti, hubungan terhadap orang lain diawali dengan hubungan positif terhadap diri sendiri. Isu tentang penerimaan diri atau self-love, jadi masuk akal untuk mengawali hubungan romantis.

"Jika kamu memahami dirimu secara menyeluruh, kamu jadi lebih mudah memahami orang lain. Kamu akan mengetahui apa saja yang kamu butuhkan dan harapkan, serta memahami motif kenapa seseorang melakukan hal tertentu terhadapmu," tambah Schilling.

Menurutnya, belajar tentang diri sendiri akan membantu seseorang menemukan pasangan yang tepat di masa depan. Seseorang perlahan memahami bahwa hubungan itu tentang memberi, bukan hanya menerima.

Bahkan, mereka yang telah menerima dirinya, lebih mudah menemukan kepercayaan diri kembali jikalau hubungannya tidak berjalan sesuai harapan.

2. Orang yang gagal dalam hubungan, bisa jadi mengalami self-sabotaging behavior

Self-sabotaging behaviors jadi istilah yang kontradiktif mengingat tujuan dalam hubungan adalah hidup bersama dalam satu tujuan. Sederhananya, buat apa orang melakukan perilaku menyabotase diri untuk mengakhiri hubungan yang sedang ia jalani?

Namun menurut Schilling, perilaku ini benar adanya. Ini dibuktikan dengan pikiran negatif seperti ketakutan akan penolakan atau keinginan menyerah saat mendapatkan kebahagiaan.

Ada tiga kriteria keyakinan negatif yang berasal dari bagaimana orang memandang dirinya, perspektif terhadap perempuan dan laki-laki, serta cara pandang terhadap hubungan. Pemikiran itu seperti kepercayaan bahwa dirinya tak pantas bahagia atau jadi single itu lebih baik daripada memiliki pasangan.

Bisa juga, berwujud dalam bias kognitif seperti mengeneraslisasikan perempuan atau laki-laki karena pernah mengalami pengalaman kurang menyenangkan. Bahkan, pikiran sepele seperti, "aku tak punya waktu untuk menjalin hubungan baru".

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here