5 Pelajaran Kencan dari Dokumenter 'The Tinder Swindler'

Sesuatu yang 'too good to be true' itu biasanya palsu!

5 Pelajaran Kencan dari Dokumenter 'The Tinder Swindler'

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Di antara banyak serial yang sedang jadi perbincangan hangat saat ini, ada sebuah film dokumenter yang bukan hanya sangat menarik untuk ditonton tapi juga bisa memberikan pelajaran berharga, yaitu The Tinder Swindler.

Jika kamu berpikir menjadi korban penipuan besar-besaran karena mengencani orang asing dari aplikasi kencan hanya berada di film-film, ternyata itu semua bisa terjadi di dunia nyata dan itulah yang tertuang dalam film dokumenter The Tinder Swindler.

Sesuai dengan judulnya, penipuan terjadi diawali lewat aplikasi kencan Tinder dan dilakukan seorang penipu bernama Shimon Yehuda Hayut. Lahir dan besar di sebuah kota kecil di luar Tel Aviv, Israel, Shimon mengaku sebagai Simon Leviev, putra Lev Leviev, seorang pengusaha Israel terkenal yang dikenal sebagai "Raja Berlian".

Dalam The Tinder Swindler, diceritakan bahwa Simon berhasil menipu tiga wanita dengan sejumlah besar uang, salah satunya adalah Cecilie Fjellhøy, wanita berdarah Norwegia yang tinggal di London. Akibat bujuk rayu Simon dan kepercayaan Cecilie padanya, wanita berusia 33 tahun itu harus berutang hingga sebanyak $250.000 ke 9 bank berbeda.

Tim dokumenter sendiri memperkirakan bahwa Simon berhasil menipu lebih dari $10 juta dari wanita di seluruh dunia dan bahkan pernah dipenjara (meskipun saat ini bebas). 

Kejadian ini bisa menimpa siapa saja, termasuk kamu!

5 Pelajaran Kencan dari Dokumenter 'The Tinder Swindler'

Mungkin kamu berpikir, kamu nggak akan “sebodoh” itu dan mau ditipu oleh orang yang dikencani, jangan terlalu merasa yakin. Mengapa? Karena siapa pun dapat dimanfaatkan oleh orang lain, jika berada di situasi yang tepat (untuk ditipu).

"Saat kamu menggunakan aplikasi kencan, secara otomatis kamu menempatkan diri dalam posisi rentan. Itu adalah tempat sempurna bagi penipu asmara untuk memangsa orang tidak bersalah yang percaya jodohnya di luar sana dan berharap menemukan pangeran menawan," kata Amber Lee, pakar hubungan, mak comblang, dan CEO layanan perjodohan profesional.

Apalagi jika di kencan pertama kamu sudah diperlakukan layaknya seorang putri raja. Salah satu pendiri pelatih kencan dan layanan perjodohan Emyli Lovz justru menyarankan kamu untuk bertanya pada diri sendiri, “Mengapa orang asing ini ingin menghabiskan banyak uang untuk kencan pertama denganku?

Jadi, sebenarnya ada beberapa tanda bahaya alias red flags yang bisa kita lihat saat berkencan dengan orang asing lewat aplikasi kencan, seperti yang dikisahkan dalam The Tinder Swindler.

1. Waspada pada orang yang terlalu pamer atau berlebihan dalam membanggakan diri

Bahkan sebelum kamu menggeser ke kanan di Tinder, ada tanda bahaya yang nggak boleh abaikan. “Jangan pernah berkencan dengan siapa pun yang menulis 'pangeran berlian' di profil Tinder mereka. Seorang miliarder nggak akan menggunakan Tinder,” jelas Emyli.

Orang-orang super kaya lebih mungkin menggunakan Raya dan The League, aplikasi kencan berbasis keanggotaan yang memerlukan aplikasi dan izin untuk bergabung.

Penipu adalah seorang narsisis yang percaya kebohongan mereka sendiri. Mereka begitu tenggelam dalam delusi sehingga ketika menyusun profil di aplikasi kencan, delusi mereka itu dituliskan di sana.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here