Dampak Sindrom Anak Sulung dalam Hubungan Asmara, Apa Saja?

Ternyata, urutan lahir sangat berpengaruh lho, Bela

Dampak Sindrom Anak Sulung dalam Hubungan Asmara, Apa Saja?

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Mau tidak mau, suka tidak suka, urutan kelahiran berperan dalam membentuk kepribadianmu. Terutama menjadi anak sulung dalam keluarga.

Menjadi yang tertua bisa menyebabkan perasaan yang mungkin tidak dipahami oleh anggota keluarga lainnya. Kamu mungkin memegang beban emosional sebagai seorang anak yang paling tua dalam keluarga sehingga sulit menetapkan batasan yang sehat.

Meskipun bukan istilah medis resmi, tetapi "Sindrom Anak Sulung" menggambarkan harapan yang dihadapi beberapa orang, khususnya perempuan, sebagai anak tertua dan efek yang dihadapi sebagai orang dewasa.

Menurut Sherri Lu, pendiri Eldest Daughter Club, berikut adalah hal-hal tertentu yang akan dirasakan anak sulung dan bisa berdampak pada kehidupan asmaranya.

1. Tak sadar selalu bertindak sebagai "orangtua ketiga"

Dampak Sindrom Anak Sulung dalam Hubungan Asmara, Apa Saja?

Memiliki tanggung jawab ekstra menjaga adik-adik membuat seorang anak sulung merasa jauh lebih tua daripada usianya. Seiring berlalunya waktu, peran sebagai “pengasuh” ini entah bagaimana berubah menjadi seperti orang tua ketiga.

Kamu mungkin akan terbiasa menempatkan diri saya di tengah-tengah argumen keluarga, antara orangtua dan adik-adikmu. Padahal, kamu tidak diminta untuk itu dan kamu mungkin tidak menyadari melakukannya.

Ini juga bisa terjadi dalam dalam kehidupan asmaramu. Saat pasangan berada dalam sebuah argumen atau konflik, kamu mungkin akan terdorong untuk ikut menengahi atau mengatasinya. Padahal, itu seharusnya tidak perlu kamu lakukan.

Saran Sherri untuk kamu si anak sulung, sebelum melakukannya cobalah kamu pikirkan mengapa kamu mengambil tanggung jawab ekstra tersebut dan mempertimbangkan bagaimana perasaanmu ketika melakukannya.

“Jika kamu ingin dan memang mungkin melakukannya, maka lakukan. Namun, jika kamu tidak ingin melakukannya, tidak apa-apa untuk tidak melakukannya," katanya.

2. Kesulitan meminta bantuan

Anak sulung lebih mungkin menderita dalam saat berjuang daripada meminta bantuan. Anak sulung juga tidak ingin mengambil risiko mengajukan pertanyaan "bodoh" dan tampak tidak kompeten (meskipun tidak ada yang menganggap seperti itu).

Ternyata, itu semua terjadi karena kamu merasa harus melakukan semuanya sendiri. Padahal, kamu sama sekali tidak sendirian.

"Anak sulung mandiri karena menjadi satu-satunya anak dalam jangka waktu tertentu. Kamu diberitahu untuk menjadi kuat, kompeten, dan bisa mengurus semuanya,” kata Sherri.

Merasa takut untuk meminta bantuan bisa jadi karena kamu kadang merasa itu adalah kelemahan dan bertentangan dengan semua penekanan yang diajarkan orang tua kepadamu.

Untuk memutus siklus tersebut, cobalah untuk membingkai ulang caramu memikirkannya. Percayalah bahwa meminta bantuan adalah kekuatan, bukan kelemahan. Itu tidak membuatmu kurang kuat atau kompeten, tetapi malah membantumu belajar dan tumbuh.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here