Apa Itu Sindrom Korban Narsistik dan Hubungannya dengan Orang Narsis?

Ternyata, orang narsis bisa membuatmu jadi korban pelecehan.

Apa Itu Sindrom Korban Narsistik dan Hubungannya dengan Orang Narsis?

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Menghadapi atau memiliki teman yang narsis saja sudah sulit, apalagi menjalin hubungan romantis atau menjadi pacar dari orang yang memiliki. Ini bisa jauh lebih sulit dibandingkan berhubungan dengan “orang normal”.

Hidup dengan pasangan yang narsis dapat menyebabkan fenomena yang disebut sindrom pelecehan narsistik atau yang juga dikenal sebagai sindrom korban narsistik, di mana kepercayaan diri dan kesehatan mentalmu dapat terpengaruh secara negatif. Ini bukan kondisi kesehatan mental yang dapat didiagnosis secara resmi, tapi para ahli mengakui kalau sindrom ini memang ada.

Apa itu narsisme?

Apa Itu Sindrom Korban Narsistik dan Hubungannya dengan Orang Narsis?

Sebelum tahu lebih lanjut mengenai sindrom pelecehan narsistik, kamu harus paham dulu apa itu narsisme. Ini adalah sifat kepribadian yang berpusat pada diri sendiri di mana seseorang lebih memikirkan status atau image dirinya sendiri. Dia selalu mendambakan pujian dan kekaguman dari orang lain, padahal di lubuk hatinya dia  mungkin sebenarnya takut ditolak oleh orang lain.

"Tanda utama orang narsis adalah mereka sering mencoba mengendalikan atau memanipulasi orang lain dan kadang-kadang bisa kasar secara verbal atau emosional. Mereka kesulitan menerima kekurangan diri sendiri dan menyalahkan orang lain atas kesalahannya," jelas psikiater Rashmi Parmar, MD.

Jadi, apa itu sindrom korban narsistik?

Ini adalah bentuk pelecehan emosional yang bisa kamu derita saat atau setelah berhubungan dengan orang narsis. Psikolog Sheila Forman, PhD, mengatakan, “Orang narsis cenderung menggunakan kata-kata dan bahasa untuk meremehkan, membuat pasangannya merasa nggak valid, atau memanipulasi pasangan atau mengontrol perilakunya, baik disadari atau tidak oleh pasangannya. Akibatnya, pasangan merasa nggak memiliki kemampuan.

Menjadi korban pelecehan narsistik dapat mengakibatkan gejala yang mirip dengan gangguan stres pasca-trauma atau PTSD, seperti gampang terpicu secara emosional, sering mengalami kilas balik, mengisolasi diri, menghindar dari orang lain, dan memiliki kewaspadaan tinggi.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here