Ada banyak faktor yang kamu butuhkan untuk mendapatkan hubungan bahagia bersama pasangan, salah satunya adalah mampu mendiskusikan topik-topik yang "sensitif" bersama-sama. Mengutip dari Self, sebuah survei yang dilakukan suatu lembaga Amerika mengungkapkan jika kebanyakan pasangan lebih memilih membahas kehidupan seks ketimbang topik ini. Apa itu?
Survei yang dilakukan pada Desember 2016 itu mengungkapkan kalau topik keuangan lebih sensitif, bahkan tabu untuk dibicarakan di dalam hubungan. Bahkan dalam survei yang dilakukan oleh LearnVest Money Habits & Confessions itu mengungkapkan jika 32% dari 1000 orang nggak tahu pendapatan pasangannya.
Penemuan ini juga diakui benar oleh founder dan CEO LearnVest Alexa von Tobel. Ia mengungkapkan, "Pembicaraan tentang uang lebih dari sekadar membicarakan angka, tetapi juga mengungkapkan banyak hal lain seperti keyakinan dan nilai, menunjukkan bagaimana kamu menghabiskan materi itu."
Meski dianggap sensitif dan dapat menimbulkan perdebatan antara dua pihak, membicarakan keuangan dapat menguatkan ikatan dalam hubungan. Sebab keuangan sering berkaitan dengan kesadaran dasar akan keamanan dan kepercayaan dalam keuangan yang dapat merusak hubungan secara permanen. Karena itu, sangat disarankan untuk jujur dan mengatasi konflik ketimbang menyimpannya sebagai rahasia.
"Pasangan yang dapat mendiskusikan tujuan dasar keuangan, termasuk perencanaan untuk masa depan, masa pensiun, dan membuat investasi bersama, biasanya merasakan ikatan yang lebih kuat dan nggak akan mudah berpisah hanya karena perdebatan kecil," ujar Tammy Nelson, Ph. D., certified sex and relationship therapist.
Kamu nggak diwajibkan untuk tahu tentang keuangan pasangan secara detail. Namun, kamu bisa menanyakan seputar pendapat dan referensinya mengenai keuangan. Contohnya, apakah ia lebih suka menghabiskan pendapatannya atau lebih suka menyimpannya? Apa ia memiliki tujuan yang berhubungan dengan penghasilannya untuk masa depan? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini dapat mengungkapkan persamaan dan perbedaan yang kalian berdua miliki terhadap keuangan.
Jika menemukan hal-hal mengkhawatirkan dirimu, jangan langsung panik, Bela. Beberapa kebiasaan keuangan bisa kalian atasi seiring berjalannya waktu. Satu kebiasaan keuangan yang perlu kamu perhatikan adalah ketika pasangan terlalu sering membelanjakan uangnya atau sering membeli barang-barang mahal. Jika ini terjadi, von Tobel menyarankan agar kalian perlu berbicara serius.
Jika pasangan mengakui bahwa dirinya melakukan kebohongan terkait masalah keuangan, mengetahui hal itu adalah suatu pertanda baik bila dibandingkan dengan menyembunyikannya saja. Namun ketika kamu menyadari kalau pasangan sering menyembunyikan kebiasaan buruknya dan nggak berniat untuk berubah, saatnya mengajak untuk diskusi lebih serius.
Karena keuangan merupakan topik sensitif, kamu perlu mencari suasana terbaik untuk membicarakannya, seperti saat kamu dan pasangan sedang istirahat atau memiliki mood baik. Momen seperti sedang belanja bersama juga dapat menjadi waktu yang tepat untuk membicarakan hal itu. Kamu bisa mengawalinya dengan menanyakan cara pasangan dalam mengelola penghasilannya selama sebulan karena kamu sulit melakukannya.
Jika kamu merasa sedih dengan cara pasangan dalam mengelola keuangannya, buat sebuah parameter yang bisa kalian ikut, dan tawarkan cara untuk meningkatkan kemampuan ia dalam menabung. Selama membicarakan masalah ini, gunakan kalimat yang sopan dan jelas, tanpa terkesan menyalahkan dirinya.
Yuk, mulai jujur dan biasaka membahas keuangan bersama pasangan. Terlebih ketika kamu dan dirinya merencanakan hubungan yang lebih serius bersama, maka topik ini nggak boleh kalian hindari.
