Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Tenang Saat Berdebat dengan Pasangan, Jangan Emosi!

2148113919.jpg
Freepik.com/freepik
Intinya sih...
  • Tarik napas dalam dan perlahan untuk menenangkan tubuh dan pikiran saat debat memanas.
  • Lakukan active listening dengan fokus penuh, kontak mata, dan ulangi pendapat pasangan untuk menemukan titik temu.
  • Jaga nada suara tetap rendah, hindari menghakimi, fokus pada masalah yang sedang terjadi, bersikap open-minded, dan kendalikan bahasa tubuh.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bersikap tenang saat berdebat dengan pasangan sering kali jadi tantangan tersendiri dalam hubungan. Perbedaan pendapat itu wajar, tapi jika tidak dikelola dengan baik, debat justru bisa berubah jadi pertengkaran toxic yang melelahkan. Emosi memuncak, kata-kata terlontar tanpa pikir panjang, dan solusi jadi makin sulit ditemukan.

Padahal, kemampuan menjaga ketenangan saat berdebat adalah kunci utama agar konflik tidak merusak hubungan. Dengan sikap yang tepat, perbedaan pendapat justru bisa memperkuat komunikasi dan membuat hubungan lebih dewasa. Berikut beberapa cara tenang saat berdebat dengan pasangan yang bisa diterapkan. Yuk, simak!

1. Tarik napas terlebih dahulu

ilustrasi ngobrol berdua (freepik.com/katemangostar)
ilustrasi ngobrol berdua (freepik.com/katemangostar)

Saat debat memanas, tubuh biasanya bereaksi seperti sedang menghadapi ancaman. Detak jantung meningkat, napas jadi lebih cepat, dan emosi mudah terpancing. Mengambil napas dalam dan perlahan dapat membantu menenangkan tubuh sekaligus pikiran.

Fokuslah untuk menarik napas melalui hidung, tahan sebentar, lalu hembuskan perlahan melalui mulut. Lakukan beberapa kali sampai tubuh terasa lebih rileks. Cara sederhana ini efektif mengurangi ketegangan sehingga pikiran bisa lebih jernih saat melanjutkan obrolan.

2. Mendengarkan

ilustrasi orang mengobrol (pexels.com/Jep Gambardella)
ilustrasi orang mengobrol (pexels.com/Jep Gambardella)

Active listening berarti benar-benar mendengarkan pasangan, bukan sekadar menunggu giliran bicara. Saat pasangan berbicara, usahakan untuk fokus penuh, lakukan kontak mata, anggukkan kepala sebagai tanda memahami, dan hindari memotong pembicaraan.

Ketika sudah giliran merespons, coba ulangi atau rangkum apa yang disampaikan pasangan dengan kata sendiri. Ini menunjukkan bahwa perasaan dan pendapat mereka dihargai, sekaligus membantu menemukan titik temu tanpa harus saling menyudutkan.

3. Jaga nada suara tetap rendah

Ilustrasi ngobrol dengan mantan (freepik.com/mego-studio)
Ilustrasi ngobrol dengan mantan (freepik.com/mego-studio)

Nada suara sangat memengaruhi arah debat. Suara yang meninggi cenderung membuat pasangan defensif atau bahkan memilih diam. Hal ini justru menjauhkan masalah dari solusi.

Dengan menjaga suara tetap tenang dan stabil, kamu menunjukkan bahwa emosi masih terkendali dan tujuan debat adalah mencari jalan keluar, bukan memenangkan argumen. Sikap ini membantu menciptakan suasana yang lebih nyaman dan saling menghargai.

4. Jangan menghakimi

ilustrasi orang mengobrol (freepik.com/dcstudio)
ilustrasi orang mengobrol (freepik.com/dcstudio)

Menggunakan kata seperti “selalu” atau “tidak pernah” sering kali memicu konflik makin besar. Kata-kata ini terkesan menghakimi dan tidak menggambarkan situasi secara adil, sehingga pasangan bisa merasa diserang.

Daripada membuat generalisasi, lebih baik fokus pada kejadian atau perilaku spesifik yang menjadi masalah. Dengan begitu, pembicaraan jadi lebih objektif, tidak menyerang pribadi, dan lebih mudah menemukan solusi bersama.

5. Fokus pada masalah yang sedang terjadi

ilustrasi ngobrol (pexels.com/ Ketut Subiyanto)
ilustrasi ngobrol (pexels.com/ Ketut Subiyanto)

Membawa-bawa masalah lama ke dalam debat hanya akan memperkeruh suasana. Fokuslah pada satu topik yang sedang dibahas, tanpa menarik konflik masa lalu yang belum tentu relevan.

Tetap hadir di momen sekarang membantu obrolan lebih terarah dan tidak melebar ke mana-mana. Ini membuat solusi lebih cepat ditemukan dan perdebatan tidak terasa semakin berat.

6. Open-minded

ilustrasi ngobrol dengan pasangan (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi ngobrol dengan pasangan (pexels.com/cottonbro studio)

Bersikap open-minded atau berpikiran terbuka terhadap pendapat pasangan adalah kunci penting dalam konflik yang sehat. Terbuka bukan berarti harus selalu setuju, melainkan mau mempertimbangkan sudut pandang mereka dengan adil.

Dengan pikiran yang terbuka, kamu dan pasangan bisa mencari solusi kreatif yang menguntungkan kedua belah pihak, bukan sekadar mempertahankan ego masing-masing.

7. Kendalikan bahasa tubuh

ilustrasi orang mengobrol (freepik.com/gpointstudio)
ilustrasi orang mengobrol (freepik.com/gpointstudio)

Bahasa tubuh juga berperan besar dalam komunikasi. Menyilangkan tangan, memutar mata, menghela napas berlebihan, atau menunjukkan ekspresi kesal bisa memberi sinyal negatif dan memicu suasana makin panas.

Sebaliknya, jaga postur yang santai, hadapkan tubuh ke pasangan, lakukan kontak mata, dan anggukkan kepala saat mendengarkan. Bahasa tubuh yang terbuka menunjukkan keseriusan untuk menyelesaikan masalah secara damai.

Menerapkan cara tenang saat berdebat dengan pasangan membantu konflik tetap sehat dan tidak menjadi pertengkaran berlarut-larut. Semoga bermanfaat!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Windari Subangkit
EditorWindari Subangkit
Follow Us

Latest in Relationship

See More

7 Cara Tenang Saat Berdebat dengan Pasangan, Jangan Emosi!

05 Des 2025, 20:00 WIBRelationship