Idealnya, dua orang memutuskan untuk jadian karena sama-sama suka dan punya rasa cinta. Mustahil bila dua hal itu tidak dirasakan, tapi mereka tetap memutuskan untuk berpacaran. Nah, kalau kamu sendiri, yakin sudah benar-benar mencintai kekasihmu dan apakah itu adalah alasan kalian untuk bersama?
Jangan-jangan kalian termasuk pasangan yang asal jadian, lagi. Setelah menjalani masa pacaran, kamu baru merasa tidak menemukan rasa klik di hati. Biar nggak penasaran, berikut lima tanda kalian sebenarnya nggak cocok, tapi dipaksa jadian. Ada baiknya baca bareng pacarmu, ya!
1. Awalnya kalian jadian karena tertarik dengan penampilan fisik
Memang benar kata orang, bahwa cinta itu datangnya dari mata lalu turun ke hati. Waktu kenalan dulu kamu langsung naksir si dia karena penampilannya yang rapi, wangi, plus wajahnya ganteng mirip idol Korea. Tapi belum juga rasa cinta itu muncul di hati, kamu sudah buru-buru jadian dengannya.
Iya, syukur-syukur perasaan cinta itu tumbuh seiring waktu, tapi kalau tidak gimana? Misalnya ternyata tabiat si dia nggak sebaik tampilan fisiknya yang bikin kamu terpesona selama ini.
2. Sering ribut karena masalah yang itu-itu saja
Ribut sama pacar itu wajar. Tapi nggak bisa dimaklumi jika masalah yang jadi penyebabnya hanya itu-itu saja. Sebab, itu artinya selama ini kalian nggak pernah benar-benar menyelesaikan persoalan tersebut. Bisa jadi karena malas mengurusinya atau nggak pernah mengambil pelajaran darinya. Alhasil lagi-lagi kalian mesti menjumpai masalah yang sama untuk kesekian kalinya.
Hal semacam ini nggak akan terjadi bila di antara kalian ada rasa cinta yang tulus, di mana kamu dan pacar sama-sama nggak suka ribut dan saling menyakiti. Makanya, kalian akan berusaha memperbaiki diri dan menghindari kesalahan yang sama supaya jangan sampai terulang lagi.
3. Kalian cuma mau menerima kelebihan masing-masing
Namanya juga sudah jadi pasangan kekasih, harusnya kalian bisa menerima kekurangan satu sama lain, dong. Bukan cuma mau lebihannya saja. Tapi, yang terjadi sekarang justru sebaliknya. Kamu hanya sudi melihat hal-hal baik dari dirinya. Sementara kelemahan yang dimiliki pacar, seolah-olah nggak boleh ditunjukkan sama sekali.
Padahal dengan tahu apa kekurangan si dia, kamu bisa lebih mengenalnya luar dalam, lho. Nggak selamanya kelemahan tersebut membawa dampak buruk bagi kalian. Justru ketika kamu bisa membantunya mengatasi kelemahan tersebut, maka hubungan emosional kalian akan semakin kuat, kan.
4. Sama-sama tidak mau berkomitmen dan sepakat buat 'jalani saja dulu'
Mungkin sebenarnya kalian sudah lama ingin putus, tapi berhubung gengsi sama orang di sekitarmu, maka niat itu harus ditunda dulu. Sebagai gantinya, kalian sepakat untuk menjalani dulu hubungan ini apa adanya.
Ya, dengan kata lain nggak ada tujuan yang jelas. Bisa jadi suatu hari kalian putus begitu saja, atau malah berlanjut hingga ke pelaminan. Ini sih namanya main-main sama perasaan, lho!
5. Mulai tercium bau-bau perselingkuhan di antara kalian berdua
Buntut rasa jenuh dan hambar dalam hubungan asmara ini adalah kalian mulai cari pelarian sendiri-sendiri. Kalau bentuk pelariannya ke hobi, sih, nggak masalah. Justru itu pilihan yang tepat dan bermanfaat. Selain stres hilang, kamu pun bisa mengasah bakat yang dimiliki. Lain cerita ketika kamu atau pacar memilih buat selingkuh.
Meskipun kalian ragu saling mencintai apa tidak, tapi tetap saja perselingkuhan nggak bisa dibenarkan. Bukannya mendapat jalan keluar yang tepat, ini malah membuka permasalahan baru. Daripada mendua, lebih baik kalian putus baik-baik saja dulu, baru cari pacar lagi.
Tak selamanya rasa suka karena terbiasa itu ada benarnya. Nyatanya ada pula pasangan kekasih yang nggak juga saling mencintai meskipun sudah pacaran bertahun-tahun. Salah satunya, ya kalian ini. Makanya, begitu tahu bahwa baik kamu atau dia sama-sama nggak cinta, mending ambil jalan putus saja. Toh, percuma mau dilanjutkan jika dia orang yang menjalaninya saja nggak menemukan kecocokan.
Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan di laman IDN Times dengan judul "5 Tanda Kamu dan Pasangan Sebenarnya Gak Cocok tapi Dipaksa Jadian"
