Kamu mungkin familier dengan Peter Pan syndrome, yaitu ketika seseorang yang kesulitan untuk bersikap dewasa dan selalu menghindari tanggung jawab. Persis seperti di dongeng Peter Pan, yang bercerita tentang seorang 'anak laki-laki yang tak pernah tumbuh dewasa'.
Nah, di kisah tersebut, ada pula tokoh Wendy, seorang gadis remaja yang justru punya sifat kebalikan dari Peter Pan. Wendy memiliki sifat yang keibuan, sehingga sering kali dia menjadi 'ibu' dari anak-anak di sekitarnya, termasuk adik-adiknya.
Wendy syndrome dalam hubungan adalah kecenderungan seorang perempuan untuk berperan sebagai ibu terhadap pasangan romantis mereka. Wendy selalu menjadi perempuan di belakang Peter Pan. Wendy menyelesaikan semua urusan yang tak ingin Peter Pan lakukan, sehingga memberi kebebasan pada Peter Pan.
Orang-orang dengan Wendy syndrome cenderung menjadi pemimpin dalam hubungan, mengurusi semua tanggung jawab, dan membuat keputusan. Hal ini besar kemungkinan, karena dia merasa pasangannya tak dapat diandalkan.
Berikut ini adalah beberapa tanda jika kamu memiliki kecenderungan Wendy syndrome.
1. Kamu menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentinganmu sendiri
Tidak mementingkan diri sendiri adalah hal yang baik, namun jangan mengubahnya menjadi pengorbanan. Seseorang dengan Wendy syndrome merasa dirinya perlu menempatkan kepentingan dan kebutuhan orang lain di atas kepentingan dirinya sendiri. Mereka akan mengorbankan apa pun hanya demi membuat orang lain merasa senang.
2. Kamu merasa mengerjakan hal untuk orang lain adalah tujuan hidupmu
Ketika kamu memiliki Wendy syndrome, kamu akan percaya bahwa mengerjakan hal untuk orang lain adalah bentuk tanda cinta. Kamu ingin selalu ada untuk orang yang kamu cintai. Biasanya seseorang dengan Wendy syndrome akan melekat pada seseorang yang memiliki Peter Pan syndrome, yang cenderung enggan mengambil tanggung jawab dalam hubungan. Namun, hubungan seperti ini pada akhirnya akan menyebabkan kelelahan dan kebencian.
3. Kamu takut jika harus berakhir sendirian
Mereka dengan Wendy syndrome, memiliki ketakutan akan berakhir hidup sendirian. Mereka mengharapkan bahwa pasangannya akan selalu memerlukan mereka. Pikiran mengenai hidup sendiri membuat kamu begitu ketakutan, sehingga kamu semakin merasa perlu untuk memenuhi kebutuhan orang lain agar dia tak meninggalkanmu.
4. Selalu berhati-hati dalam bertindak
Rasa ketakutan yang begitu konstan membuat kamu selalu berhati-hati dalam bertindak. Kamu tidak ingin menyakiti hati orang yang kamu cintai dan berusaha keras untuk tidak membuatnya kesal, meski dia mungkin tak melakukan hal yang sama padamu.
Seseorang dengan Wendy syndrome pada akhirnya justru rentan terhadap sikap abusive dari pasangannya. Dia akan menerima perilaku apa pun dari pasangannya, selama dia tidak sendirian.
5. Kamu menjadi 'ibu' bagi pasangan
Hubungan kamu dengan pasangan lebih seperti hubungan orangtua dan anak, ketimbangan orang dengan hubungan romantis. Hal ini karena kamu melihat pasangan sebagai sosok yang tak bertanggung jawab dan tak dapat diandalkan, sehingga kamu selalu menghabiskan waktu untuk membereskan urusan pasangan.
Jika pasangan tidak mampu mengerjakan tugas kuliahnya, kamu yang akan melakukannya. Jika pasangan tidak bisa bangun pagi, kamu yang akan membangunkannya. Intinya, kamu akan selalu mengerjakan segala tanggung jawab pasangan.
6. Memiliki sifat mengontrol
Di balik semua bantuan yang diberikan oleh seseorang dengan Wendy syndrome, sebenarnya ada keinginan untuk mengontrol hubungan. Dengan membuat pasangan mereka tergantung padamu, maka kamu akan selalu merasa dibutuhkan.
Kamu bahkan mungkin akan menunjukkan bahwa pasangan memang tidak mampu melakukan suatu hal, sehingga dia akan merasa harus menggantungkan segalanya padamu.
Sama seperti pemilik Peter Pan syndrome, bisa jadi mereka dengan Wendy syndrome juga tidak akan menyadarinya. Namun, perlu untuk diketahui bahwa sebuah hubungan sudah seharusnya memiliki timbal-balik, yaitu saling memberi dan saling menerima. Jangan hanya satu orang saja yang selalu memberi dan pihak lainnya hanya menerima.
