Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Seberapa Sering Sebaiknya Kamu Mengobrol dengan Pacar? Ini Jawabannya

Pacar juga harus bisa jadi teman bicara yang asik, lho!

Elga Windasari

Relationship isn’t always about skinship. Hubungan bukan selalu tentang sentuhan. Hal yang tidak kalah penting dalam sebuah hubungan adalah komunikasi, khususnya secara verbal alias kata-kata.

Coba kamu pikir-pikir, seberapa sering kamu mengobrol dalam sehari dengan pacar? Jika memang kalian memiliki kesibukan masing-masing, apakah ada waktu yang didedikasikan khusus untuk mengobrol dan bertukar cerita dengan pacar?

“Setiap pasangan itu unik, jadi tidak ada aturan tegas tentang seberapa sering kamu harus berbicara dengan pasangan sepanjang hari,” menurut terapis pasangan, Dr. Gary Brown.

Meski begitu, pakar hubungan, Susan Winter, merekomendasikan setiap pasangan untuk tetap berhubungan setiap hari atau paling tidak dua hari sekali, terutama jika jaraknya jauh. Jika tidak melakukan kontak sama sekali, menurutnya hubungan akan layu dan mati nantinya.

Jadi, seberapa sering harus mengobrol dengan pacar?

Unsplash.com/John Schnobrich

Sebelum menjawab hal itu, yang juga harus diperhatikan adalah lewat cara apa kamu dan pacar mengobrol. Jika lewat panggilan telepon atau video call, waktu mengobrol mungkin tidak akan terlalu sering dilakukan karena hanya bisa dilakukan di waktu-waktu tertentu.

Namun, jika kamu dan pacar mengobrol lewat pesan teks, ini sebenarnya lebih fleksibel dan bisa dilakukan kapan saja. Permasalahannya, chatting-an dengan pacar sepanjang hari mungkin lebih merugikan daripada menguntungkan.

“Itu bukan kebiasaan yang sehat dan itu membuat kamu kurang mandiri dan kurang produktif dalam kehidupan sehari-hari. Memang rasanya menyenangkan untuk bangun dengan pesan 'selamat pagi' dan mengucapkan selamat malam sebelum tidur, tetapi sebaiknya jangan berlebihan," ujar pakar kencan, Erica Gordon.

Mengapa mengobrol dengan pasangan sangat penting bagi hubungan?

Pexels/Ba Tik

Jika ada satu aspek dari suatu hubungan yang harus dipentingkan, maka itu adalah komunikasi yang sehat. Susan bilang, mempertahankan komunikasi reguler dengan pasangan dapat memberikan koneksi, kenyamanan, dan keamanan bagi kedua belah pihak.

”Baik itu chatting, video call, atau memo suara, semuanya membantu menjaga hubungan dengan pasangan terus bergerak maju. Waktu mengobrol ini menjadi kesempatan untuk berbagi cerita dan perasaan kepada satu sama lain,” jelasnya.

Putusnya komunikasi dengan pacar merupakan tanda bahaya. Hal itu menandakan hilangnya minat antara kamu dan pasangan, serta salah satu dari kalian tidak lagi menjadi prioritas. Itulah mengapa menjaga koneksi tetap berjalan membuat percikan dalam hubungan tetap hidup.

Bagaimana caranya tahu kalau kamu dan pacar terlalu sering mengobrol?

Pexels.com/Andres Ayrton

Meskipun komunikasi penting, tetapi terlalu sering mengobrol dengan pacar juga bisa menjadi tanda hubungan kodependen. Hubungan seperti itu tidak sehat bagi kalian berdua.

"Tentu saja, ada saat-saat kamu mungkin membutuhkan lebih banyak dukungan dari pacar daripada hari-hari biasa sehingga kalian lebih sering berkomunikasi. Namun, terlalu banyak melakukannya membuat kalian lebih sulit untuk terhubung dengan orang lain," kata Nicole Richardson, terapis perkawinan dan keluarga berlisensi.

Kamu akan tahu kalau kamu dan pacar terlalu sering berkomunikasi sepanjang hari jika kamu kesulitan berkonsentrasi atau merasa produktivitas terpengaruh karena terlalu sibuk membaca dan menanggapi chat darinya.

Apa yang harus dilakukan jika pacar terlalu sering ajak mengobrol?

Pexels.com/Mikhail Nilov

Jika kamu merasa pacar terlalu sering chatting atau menelepon untuk mengobrol, mungkin inilah saatnya melakukan pembicaraan yang jujur ​​untuk menetapkan batasan. Erica bilang, cara ini lebih sopan daripada sekadar tidak menanggapi chat atau telepon darinya.

Bertemu langsung dengan pacar dan bicarakan hal tersebut. Jelaskan kalau kamu memiliki kesibukan sehingga merasa sulit atau terganggu jika harus dihubungi setiap saat. Berikan batasan yang wajar dan sehat, seperti atau jangan chatting atau telepon selama jam kerja dan setelah tengah malam, kecuali ada yang penting,

Menurut Erica, batasan seperti ini dapat bermanfaat untuk menciptakan komunikasi digital yang sehat antara kamu dan pacar.

Bagaimana jika kamu dan pacar tidak cukup sering mengobrol?

Pexels/Alena Darmel

"Penting untuk memiliki ekspektasi yang masuk akal mengenai hal apa tidak dilakukan pasangan sepanjang hari. Tidak masalah jika kamu dan pasangan tidak memiliki kebiasaan sering menghubungi. Hanya ketika kamu merasa diabaikan oleh gaya komunikasinya, barulah kamu mungkin perlu berdiskusi dengannya,” jelas Nicole.

Kalau menurut Dr. Gary, kuantitas waktu yang dihabiskan bersama pasangan kurang penting daripada kualitas obrolan kalian. Selain itu, dia merekomendasikan untuk benar-benar berbicara daripada hanya chatting. 

“Tentu saja kalian dapat melakukan keduanya, tetapi sebenarnya berbicara langsung,  meskipun hanya sebentar, dapat membuat perbedaan besar. Tidak ada jumlah pesan teks yang dapat menggantikan mendengarkan suara orang yang kamu cintai,” katanya.

Jadi, sesuaikan frekuensi mengobrol antara kamu dan pasangan dengan kesibukan dan kenyamanan yang kalian miliki. Tidak ada batasan tegas seberapa sering kamu harus mengobrol dengan pacar. Hanya saja, pastikan kalian tetap secara rutin melakukannya ya, Bela.

IDN Media Channels

Latest from Dating