7 Alasan Mengapa Hubungan Jarak Jauh Tidak Akan Berhasil

Kamu tidak setiap hari duduk diam menunggu kabar dari dia. Ada kesibukan lain yang menyita waktu dan perhatianmu, sama halnya juga dengan dia. Saat hal ini terjadi, hubungan kalian akan tergeser posisinya, komunikasi butuh usaha lebih. Bukankah lebih baik ada bersama-sama tanpa komunikasi daripada tidak bersama dan tidak berkomunikasi?

Jika memang kamu begitu mencintai kekasih yang jauh di sana, rasa rindu akan dengan mudah menyelinap dan membuat kamu sulit berkonsentrasi akan pekerjaan atau pendidikan yang sedang kamu jalani. Dari hal ini dapat membuat kamu semakin produktif? Lama-kelamaan, rasa frustrasi kamu pun akan “memakan” hidup-hidup hubungan kamu dengan dia. Selalu ingat, lebih baik mencegah daripada mengobati.

Kamu menelepon, dia tidak mengangkat. Dia mengirim pesan, kamu tidak sempat membalas. Saat hal ini terjadi di mana kalian kapan saja bisa saling menghampiri, hal ini tidak akan jadi masalah berarti. Tapi jika kamu tidak bisa segera naik kendaraan untuk bertemu, apakah pengertian masih bisa ditukarkan antara kamu dan pasangan?

Tidak peduli seberapa banyak waktu yang kamu habiskan untuk berbicara lewat telepon dan video call, pertemuan fisik tidak bisa tergantikan semudah itu. Begitu banyaknya orang yang dapat kamu temui setiap harinya bisa mengalahkan kualitas pembicaraan yang kamu bagi dengan dia, akhirnya menimbulkan ketertarikan baru dalam hati kamu dan hanya menimbun rasa bersalah bagi dia yang jauh di sana. Siapa yang tahan hidup seperti itu?

Bahasa kasih sentuhan serta memberi waktu berkualitas adalah dua di antara banyak bahasa kasih yang membuat hubungan cinta awet. Sentuhan, jelas tidak akan pernah dapat kamu capai kalau kamu tidak pernah bertemu. Waktu berkualitas, sampai kapanpun tidak akan pernah mencapai titik puas karena waktu yang dibagi satu sama lain hanyalah lewat suara tanpa wujud. Kualitas dari waktu yang dibagi akan seketika itu juga jadi menurun.

Kalian masih berpacaran, belum resmi menjadi sepasang teman hidup. Meski kalian sudah membuat janji sehidup semati sendiri, bukan berarti di tengah jalan plot hidup kalian berubah. Pertemuan yang hanya sesekali, dengan intensitas komunikasi yang kadang stabil kadang nol, hanya akan membuat kalian tanpa disadari membuang-buang waktu. Cinta memang kuat, komitmen bisa dijaga tapi realita tidak bisa dianggap remeh.

Sekarang, pilihannya ada di tanganmu dan pasanganmu.