Lokananta Bloc Solo: Studio Rekaman yang Disulap Jadi Ruang Kreatif

Lokananta Bloc Solo mulanya hanya bernama Lokananta. Tempat yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani no. 387, Surakarta, Jawa Tengah ini disebut sebagai titik nol industri musik Indonesia. Pasalnya, di tempat inilah dahulu Radio Republik Indonesia (RRI) merekam materi siarannya yang berbentuk piringan hitam.

Mengutip dari situs Indonesia.go.id, masa kejayaan Lokananta terjadi di tahun 1970–1980-an. Dari studio rekaman ini kemudian lahir sejumlah musisi yang menjadi legenda, seperti Gesang, Waldjinah, Bing Slamet, Titiek Puspa, dan Sam Saimun.

Lokananta dibangun atas usul Kepala Jawatan Radio Republik Indonesia (RRI) R Maladi bersama dengan Oetojo Soemowidjojo dan Raden Ngabehi Soegoto Soerjodipoero pada 1956. Musik yang banyak direkam ialah lagu daerah, gending karawitan, hingga keroncong. Kompleks Lokananta yang cukup luas menjadikannya sebagai tempat yang cocok untuk merekam permainan gamelan hingga audio seni pertunjukan, seperti dongeng, cerita rakyat, wayang dan ketoprak. Arsip-arsip pidato kenegaraan Bung Karno pun tersimpan di sini.

Sayangnya, Lokananta mulai terbengkalai pada 1990-an. Kementerian BUMN melalui PT Danereksa (Persero) dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA)  akhirnya melakukan proyek revitalisasi yang dimulai pada November 2022. Peremajaan area seluas 2,1 hektare tersebut dilakukan selama enam bulan. Tempat yang merupakan bagian dari M Bloc Group ini akhirnya dibuka untuk umum dengan nama Lokananta Bloc pada 3 Juni 2023.

“Saya mengajak rekan-rekan musisi dan seniman, dengan dukungan dari BUMN, untuk dapat memanfaatkan sebaik-baiknya fasilitas yang tersedia di Lokananta. Gunakan untuk berkolaborasi dan berkarya, sehingga Lokananta dapat memberikan dampak sosial, ekonomi, dan pelestarian budaya Indonesia,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir, dikutip dari Indonesia.go.id.

Lokananta Bloc Solo kini memiliki lima pilar utama, yaitu sebagai museum, galeri studio rekaman, arena pertunjukan, area kuliner, dan galeri UMKM. Akhirnya, kegiatan yang diselenggarakan pun beragam, mulai dari konser musik, workshop kreatif, hingga kompetisi. Studio rekamannya bahkan sudah bisa dimanfaatkan kembali oleh para musisi.

Selain itu, pengunjung juga bisa melihat koleksi alat rekaman yang pernah digunakan di Lokananta hingga ribuan piringan hitam. Karena tak diperjualbelikan, pengunjung hanya bisa membeli versi alih media berupa CD dari piringan hitam tersebut.

Para pelaku UMKM pun diberi ruang di Lokananta Bloc Solo. Pengunjung yang hadir bisa berkeliling area ini sembari melihat-lihat produk kerajinan, makanan, dan minuman UMKM. Jadi, nggak perlu khawatir perut keroncongan selama berkunjung, deh!

Lokananta Bloc Solo buka setiap hari. Secara keseluruhan, area ini bisa bebas dikunjungi pada pukul 10.00 hingga 22.00 WIB. Tempat ini juga cocok jadi tempat nongkrong karena areanya yang cukup luas.

Hanya saja, kamu perlu membuat resevasi pada hari-H jika ingin ke Galeri Lokananta yang menampilkan sejarah lengkap tempat ini. Kamu cukup membayar harga tiket masuk sebesar Rp35.000 (dewasa) atau Rp25.000 (anak-anak dan warga senior) dengan bonus stiker eksklusif. Jam operasional area ini yaitu pada pukul 10.00–20.00 WIB.

Kalau kamu pencinta musik sejati, jangan lupa mampir ke Lokananta Bloc saat berkunjung ke Solo, ya, Bela!