Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

7 Fakta Pulau Natal Milik Australia Dengan Mayoritas Penduduk Muslim

Pulau Natal berdekatan dengan Indonesia

Natasha P.

Tak banyak yang tahu bahwa Australia mempunyai pulau bernama Christmas Island atau Pulau Natal dalam takarir bahasa Indonesia.

Pulau terluar Australia ini lokasinya ada di Samudra Hindia dan berdekatan dengan Indonesia. Jaraknya terpantau 350 kilometer di selatan Pulau Jawa dan terletak 1.550 kilometer dari daratan Australia.

Menariknya, mayoritas penduduk pulau ini memeluk agama Islam dan Buddha dan merupakan keturunan Tionghoa, orang Melayu, dan Eropa-Australia. Selain popularitas Pulau Natal jarang tersiar secara global, banyak fakta unik pulau ini yang menarik untuk ditilik. Apa saja ya, kira-kira?

1. Baru berpenghuni pada abad ke-19

Christmas.net.au

Sebelum navigator Inggris William Dampier mampir pada Maret 1688, dulunya pulau ini adalah kontinen berisikan alam liar tanpa penghuni. Melihat isolasi geografis dan minimnya sentuhan manusia, menjadikan flora dan fauna Pulau Natal memiliki tingkat endemisme yang tinggi dan punya penemuan endemik yang menakjubkan. Inilah yang membuat para naturalis dan ilmuwan Inggris tertarik untuk menganeksasi Pulau Natal pada 6 Juni 1888.

Dari sanalah, pemukiman manusia yang menjadi tempat tinggal para peneliti dan keluarganya pun berangsur subur. Pamor pulau ini semakin melonjak dan menjadi tujuan transmigrasi warga Eropa setelah ditemukannya tambang fosfat pada 1899. Tambang fosfat di pulau ini dikelola bersama oleh Inggris dan Singapura.

2. Alasan Dinamai Pulau Natal

Christmas.net.au

Secara linimasa, Pulau Natal jusrru pertana kali ditemukan oleh pelaut Eropa bernama Richard Rowe pada 1615. Sejak itu desas desus keberadaan pulau ini tersiar di kalangan penjelajah Eropa. Lalu pada Natal tahun 1643, bos besar Royal Mary yang merupakan kapal kongsi dagang Inggris EIC, Kapten William Mynors melintasi Pulau Natal.

Kedatangannya inilah yang menjadi asal mula balik penamaan Pulau Natal. Melihat potensi besar, pulau ini masuk ke dalam peta navigasi Inggris dan Belanda pada awal abad ke-17. Pulau Natal baru masuk ke dalam peta resmi yang diterbitkan oleh kartografer Belanda, Pieter Goos pada 1666.

3. Incaran Jepang pada Perang Dunia II

Sbs.com.au

Kepemilikan tambang fosfat yang besar di Pulau Natal telah menggiurkan koloni Jepang pada masa Perang Dunia II (1939-1945). Tak ada main lembut dan halus, Jepang yang merupakan negara terkuat dan berkuasa pada zaman itu melakukan serangan bertubi-tubi ke Pulau Natal dan berambisi merebutnya dari Inggris.

Melihat dampak bahaya yang ditimbulkan, menbuat pemerintah Inggris harus mengevakuasi para warga lokal dan pekerja di sana ke Perth dan Surabaya. Tapi keadaan berbalik ke dalam genggaman Inggris. Kekalahan telak Jepang dalam Perang Dunia II pada 1945, membuat Pulau Natal ini kembali ke pangkuan sang empu, Inggris.

4. Australia meminta hak kedaulatan dari Pulau Natal

Christmas Tourism Association

Posisi Pulau Natal yang berdekatan dengan kepulauan Australia, membuat Pemerintah Australia merayu Inggris supaya mau memberikan kedaulatan pulau cantik itu kepadanya. Apalagi Australia merupakan bekas koloni Inggris, yang dapat memperlancar kongsi di antara keduanya.

Tak ada yang gratis di dunia ini. Begitu juga Pemerintah Australia yang harus merogoh kocek sebesar SGD$ 20 juta kepada Singapura sebagai kompensasi atas lepasnya hak pengelolaan fosfat di Pulau Natal. Setelah pembayaran lunas, Inggris pun mengabulkan mandat tersebut yang ditandai dengan rilisnya Undang-Undang Pulau Natal Britania Raya pada 14 Mei 1958.

Dengan aturan resmi itu, kini Inggris telah mengalihkan secara keseluruhan otoritas atas Pulau Natal dari Singapura ke Australia. Undang-Undang Pulau Natal Australia disahkan pada September 1958, dan pulau ini secara resmi berada di bawah otoritas Australia sejak 1 Oktober 1958.

5. Terjadi migrasi kepiting merah setiap tahunnya

Unsplash.com

Dibalik sejarah yang panjang, ada alasan spesial mengapa tempat yang kaya akan fosfat ini dikenal Pulau Natal. Tahukah kamu bahwa setiap tahunnya, Pulau Natal menjadi lokasi migrasi ribuan kepiting merah?

Menjadi atraksi tahunan yang tak boleh dilewatkan, migrasi ini memperlihatkan banyaknya kepiting merah yang berlari bebas dari hutan menuju lautan untuk kawin dan berkembang biak. Merahnya badan kepiting yang mendominasi batuan, pantai, bahkan jalan publik, membuat pulau ini seolah seperti tertutup oleh "topi santa" raksasa.

Bulan Oktober hingga Januari adalah bulan yang tepat melihat fenomena unik ini karena bertepatan curah hujan pertama setiap tahun.

6. Wisata di Pulau Natal

Flickr.com/David Stanley

Pulau Natal punya keindahan alam maritim yang sukses memikat para petualang mancanegara di seluruh dunia. Aktivitas seru bisa kamu jajal di sana, mulai dari berenang, berselancar, menyelam bahkan memancing.

Sebagaimana salah satu destinasi wisata air paling eksis di Australia, Pulau Natal juga punya banyak pantai eksotis yang wajib dikunjungi. Deretan rekomendasi pilihan Popbela adalah Pantai Lily, Pantai Dolly, Pantai West White, Pantai Ethel, dan Pantai Greta.

Keindahan alam Pulau Natal tak berhenti sampai situ saja. Khusus pengunjung yang enggan berbasah-basahan, kamu bisa mendatangi Taman Nasional Pulau Natal. Cagar alam berupa hamparan hutan rimbun yang eksotis ini merupakan rumah bagi burung-burung cantik serta flora dan fauna endemik. Adanya fasilitas berupa mendaki bukit dan gunung membuat pulau ini berhasil memberikan pengalaman berkesan bagi para pecinta alam.

7. Mayoritas penduduknya beragama Islam dan Buddha

ABC News

Laman Parks Australia menuliskan bahwa Pulau Natal dihuni sekitar 2.000 penduduk dengan beretnis Tionghoa, yang kemudian Australia, disusul Melayu, Inggris dan Irlandia. Angka terbesar dipegang penduduk kelahiran Australia sebanyak 40% dari keseluruhan penghuni Pulau Natal.

Meski secara sejarah pulau ini pertama kali ditempati penduduk Eropa dan Australia, namun Pulau Natal menjadi tempat singgah bagi para imigran Tionghoa, Melayu, dan India.

Imigran Melayu yang mayoritas merupakan warga Muslim, memiliki peran besar dalam menyebarkan Islam dan menjadi agama terbesar kedua di sana. Populasi penduduk Muslim di Pulau Natal mencapai angka 25 persen dari total penduduk. Sedangka masyarakat beretnis Tionghoa Hokkien mendominasi pulau ini. Tak heran jika Pulau Natal mayoritas beragama Buddha dan Islam.

Itu tadi 7 fakta menarik Pulau Natal yang kiranya perlu kamu ketahui. Jadi bagaimana, tertarik menghabiskan Liburan Natal dan Tahun Baru ke sini, Bela?

IDN Media Channels

Latest from Travel