Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

5 Festival Budaya di Maroko yang Layak Dikunjungi

abdou-faiz-mBo2EUfJ7sY-unsplash.jpg
unspash.com/Abdou Faiz
Intinya sih...
  • Almond Blossom Festival di Tafraoute
    • Berlangsung pada minggu kedua bulan Februari
    • Dirayakan dengan cerita rakyat, lagu, dan tarian tradisional
    • Festival des Roses di Kelâat M’Gouna
      • Festival panen mawar di Kelâat M’gouna
      • Berlangsung selama tiga hari di bulan Mei
      • Festival Musik Dunia Gnaoua di Essaouira

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Budaya Maroko merupakan perpaduan yang kaya akan pengaruh Arab, Berber, dan Afrika, dengan tradisi Arab, Andalusia, Yahudi, dan Mediterania yang signifikan. Nilai-nilai utama negara ini meliputi ikatan kekeluargaan yang kuat, keramahtamahan, dan rasa hormat kepada orang yang lebih tua. Begitu juga dengan budaya Islam yang sangat memengaruhi kehidupan dan adat istiadat sehari-hari. Ekspresi budayanya beragam, mulai dari kerajinan tradisional seperti tenun karpet hingga musik dan sastra kontemporer. Sehingga tidak heran, begitu banyak festival budaya yang ada sepanjang tahun di Maroko.

Jika kamu berencana melakukan perjalanan ke Maroko, coba simak dahulu festival yang ada di Maroko, agar kunjungan kamu lebih bermakna. Apalagi, ke Maroko bebas visa, bukan?

1. Almond Blossom Festival di Tafraoute

almond festival.jpg
moroccanmusthaves.com

Festival tahunan panen almond ini biasanya menjadi kunjungan wisatawan di musim dingin Maroko. Berlangsung di Tafraoute, sebuah kota di barat daya Maroko di pegunungan Anti-Atlas, festival diadakan pada minggu kedua bulan Februari ketika pohon-pohon sedang berada di puncak berbunga. Tafraoute adalah penghasil almond terbesar di Maroko. Secara tradisional, festival ini dirayakan setiap tahun oleh penduduk desa selama masa panen sebagai cara untuk merayakan kemakmuran dan panen baru. Selama festival, kamu dapat menikmati cerita rakyat, lagu, dan tarian tradisional. Apalagi, festival ini sebenarnya dirayakan di tengah reruntuhan Romawi kuno, dikelilingi oleh pohon almond, dan pada malam hari reruntuhan tersebut diterangi cahaya. Indah sekali, bukan?

2. Festival des Roses di Kelâat M’Gouna

des rosesmoroccanmusthaves com.jpg
moroccanmusthaves.com

Festival panen mawar biasanya diadakan oleh penduduk Kelâat M’gouna (kota yang terletak di Lembah Dades), untuk merayakan panen mawar di bulan Mei. Di kota kecil ini, kamu dapat menemukan apa pun yang terbuat dari mawar; mulai dari parfum, krim, obat-obatan, dan bahkan selai. Setiap tahun, lebih dari 20.000 orang menghadiri festival yang berlangsung selama tiga hari tersebut. J Pada hari terakhir festival, salah satu perempuan tercantik di kota akan terpilih sebagai Miss Roses tahun tersebut.

3. Festival Musik Dunia Gnaoua di Essaouira

festival in june.jpg
moroccanmusthaves.com

Festival Musik Dunia Gnaoua adalah festival musik yang diadakan setiap tahun di Essaouira setiap bulan Juni. Festival ini menyediakan wadah bagi pertemuan musik dan dialog antara seniman asing dan musisi mistis Gnaoua. Dalam perpaduan musik ini, para maestro Gnaoua mengundang para penikmat musik jazz, pop, rock, dan musik dunia kontemporer untuk menjelajahi dunia baru. Festival ini dikunjungi hingga 500.000 pengunjung setiap tahun selama empat hari. Tertarik menghadirinya?

4. Festival Pernikahan

marriage festival.jpg
moroccanmusthaves.com

Setiap bulan September, Kota Imilchil melangsungkan Festival Pernikahan yang secara resmi dikenal sebagai Festival Pertunangan–Souk Aam atau Agdoud N’Oulmghenni. Konon, dua pemuda dari suku berbeda jatuh cinta, tetapi dilarang bertemu oleh keluarga mereka. Duka cita yang mendalam membuat mereka menangis tersedu-sedu. Keluarga-keluarga tersebut memutuskan untuk menetapkan hari peringatan kematian kedua kekasih tersebut–di mana anggota suku setempat dapat menikah, dan lahirlah Festival Pernikahan Imilchil.

Kenyataannya, wilayah ini merupakan desa-desa kecil yang tersebar luas, dan ketika anak muda membutuhkan pasangan, mereka tidak bisa begitu saja mencarinya. Oleh karena itu, festival ini memungkinkan para ayah untuk menunjukkan dan mencarikan suami bagi putri mereka. Festival ini kaya akan musik, tarian, pesta, dan pakaian berwarna-warni. Perayaan tersebut menarik banyak wisatawan ke daerah tersebut, dan meskipun memberikan kontribusi terhadap ekonomi lokal, ada kekhawatiran bahwa ritual tersebut dapat dipengaruhi oleh orang asing.

5. Festival Berkuda di Tissa

oussama-laabidate-z3bnRVRjdek-unsplash.jpg
unspash.com/Oussama Laabidate

Festival Berkuda biasanya terselenggara setiap bulan Oktober di Tissa. Festival ini menarik ratusan peternak dan pemilik kuda yang datang untuk memamerkan kuda-kuda mereka yang terawat indah. Kuda-kuda ini merupakan beberapa ras terbaik mereka, mulai dari Arab-Berber, pejantan Arab, hingga kuda betina Barbary.

Acara utama berlangsung di arena persegi panjang yang dikelilingi tenda-tenda, masing-masing mengibarkan bendera nasional Maroko. Ketegangan meningkat saat kerumunan berkumpul untuk menyaksikan para penunggang kuda bersiap menguji kemampuan kavaleri mereka. Para penunggang kuda menyerbu bersamaan dengan derap kaki kuda yang menggelegar, menimbulkan kepulan debu tebal, tiba-tiba berhenti dan melepaskan tembakan beruntun dari senapan kuno sehingga udara dipenuhi aroma mesiu. Tim dinilai berdasarkan kebugaran kuda dan kostum penunggangnya, serta kecepatan dan koordinasi. Hadiah uang diberikan dan pertunjukan diakhiri dengan parade besar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ayu Utami
EditorAyu Utami
Follow Us

Latest in Lifestyle

See More

5 Kota Dingin di Jawa Timur, Bukan Hanya Batu

14 Des 2025, 20:15 WIBLifestyle