Sejarah dan Makna Ketupat sebagai Makanan khas Lebaran Sejak Abad 15

Ternyata ada keterkaitan antara ketupat dan Lebaran

Sejarah dan Makna Ketupat sebagai Makanan khas Lebaran Sejak Abad 15

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Kebersamaan yang penuh berkah selalu menjadi ciri khas umat muslim dalam merayakan hari raya Idulfitri atau yang disebut juga dengan istilah Lebaran. Di Indonesia sendiri, kebersamaan tersebut biasanya dilakukan dengan rangkaian tradisi, seperti mudik atau melakukan perjalanan ke kampung halaman untuk saling bersilahturahmi dengan keluarga besar.

Tentu saja, ragam makanan khas Lebaran akan melengkapi pertemuan silaturahmi antar anggota keluarga, membuat suasana menjadi lebih erat dan menyenangkan. Namun, tahukah kamu? Dari semua aneka ragam makanan khas Lebaran, ada satu hidangan yang cenderung bersifat wajib dan selalu ada, bahkan kerap menjadi oleh-oleh, karena telah menjadi ikon, yaitu ketupat.

Tunggu sebentar, kamu pasti bertanya-tanya, memangnya apa hubungan antara ketupat dengan hari raya Lebaran? Untuk mengetahuinya, kami sudah menyiapkan ulasan mengenai sejarah dan makna khusus di balik tradisi ketupat dalam perayaan Lebaran di bawah ini. Selamat Lebaran, Bela.

Sejarah ketupat sudah ada sejak abad 15

Sejarah dan Makna Ketupat sebagai Makanan khas Lebaran Sejak Abad 15

Melansir dari situs informasi berbasis pendidikan Ruang Guru, seorang sejarawan Belanda, Hermanus Johannes de Graaf, yang dikenal atas karyanya mengenai sejarah Jawa, Malay Annual (1997), menjelaskan bahwa ketupat pertama kali muncul di Indonesia pada abad ke-15, tepatnya masa pemerintahan Kerajaan Demak.

Namun, berdasarkan ulasan kompas.com, pandangan berbeda muncul dari Fadly Rahman, seorang sejarawan dari Universitas Padjajaran. Ia mempertimbangkan kemungkinan lain bahwa ketupat bisa jadi berasal dari zaman Hindu-Buddha di Nusantara. Hal ini bersumber dari catatan sejarah bahwa masyarakat Bali menggunakan makanan berbentuk mirip ketupat untuk ritual ibadah, tetapi dengan nama yang berbeda, yakni tipat.

Meski demikian, dapat diyakini bahwa kehadiran ketupat muncul di Indonesia sebelum masa pra-Islam. Hal ini tercatat dalam sebuah prasasti yang tidak menggunakan istilah "ketupat," tetapi menyatakan bahwa makanan berisi beras yang dibungkus dengan daun kelapa sudah ada sebelum masa Islam dan umumnya digunakan sebagai makanan.

Sarana untuk dakwah agama Islam

Catatan Hermanus Johannes de Graaf menyatakan bahwa kemunculan ketupat di tengah masyarakat Jawa merupakan bagian dari upaya penyebaran agama Islam oleh Sunan Kalijaga. Diketahui ia sengaja menggunakan ketupat sebagai alat atau sarana untuk menyebarkan dakwah agama Islam di Tanah Jawa.

Mengapa demikian? Pada masa itu, mayoritas penduduk Jawa masih menganut sistem kepercayaan lain yang dikenal sebagai Kejawen. Memahami perbedaan yang ada, Sunan Kalijaga secara cermat memanfaatkan ketupat sebagai sarana untuk melakukan pendekatan dakwah melalui sisi budaya, karena menilai ketupat dikenal dekat dengan kebudayaan masyarakat Jawa pada saat itu.

Dari situlah, ketupat berkembang menjadi budaya dan filosofi Jawa yang berkaitan dengan nilai-nilai Islam, menghasilkan akulturasi budaya antara keduanya. Kemudian, setelah agama Islam diterima oleh masyarakat Jawa secara luas, ketupat mulai menjadi hidangan khas pada perayaan Islam, seperti Idulfitri atau Lebaran.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here