Tempe menjadi sumber protein andalan seluruh masyarakat Indonesia. Harganya yang murah dan mudah ditemukan di pasar modern maupun tradisional membuat citra tempe cukup eksis di Indonesia.
Tempe juga masuk ke dalam makanan fermentasi lantaran menggunakan ragi atau bakteri dalam proses pembuatannya. Karena itu, tempe tak bisa disimpan dalam waktu lama. Jika tidak segera diolah, tempe akan berlendir dan membusuk, sehingga tak aman dikonsumsi dan berbahaya bagi kesehatan.
Namun jangan khawatir, Bela! Kamu tetap bisa menyimpan tempe agar tetap awet dan cita rasanya tak berubah dengan beberapa tips berikut ini.
1. Tidak memotong tempe
Kualitas Makanan yang dibuat dengan proses fermentasi akan menurun jika berkontak dengan udara. Tak terkecuali tempe.
Sebaiknya simpan tempe dalam keadaan utuh. Apabila kamu memotong tempe, maka setiap sisi yang terbuka akan menghitam dan mengering apabila terkena udara.
2. Simpan dalam lemari kulkas
Cara kedua yang bisa diikuti adalah mengamankan tempe di dalam kulkas dengan keadaan terbuka. Agar proses fermentasi tempe tak berlanjut, sebaiknya simpan tempe utuh tanpa bungkus atau wadah tertutup. Pastikan tempe disimpan dalam chiller dan bukan di freezer.