Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

8 Kuliner Khas Chengdu, Menjelajahi Rasa Autentik A la Tiongkok

Salinan dari BEFORE_20251102_225155_0000.png
ULifestyle
Intinya sih...
  • Sichuan Hot Pot (四川火锅 - Sìchuān Huǒguō) adalah jantung dari kuliner Chengdu, dengan harga sekitar ¥80–¥150 per orang.
  • Dan Dan Noodles (担担面 - Dàndàn Miàn) merupakan street food favorit dengan harga hanya ¥12–¥25 per porsi.
  • Mapo Tofu (麻婆豆腐 - Mápó Dòufu) adalah hidangan klasik yang lezat dengan harga sekitar ¥35–¥60 per porsi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah kamu bertanya-tanya dari mana asal cita rasa pedas yang begitu khas dan mendunia itu? Jawabannya ada di Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, yang telah lama dinobatkan sebagai Kota Gastronomi pertama di Asia versi UNESCO—sebuah gelar yang menegaskan kekayaan dan keunikan budaya kulinernya. Kota ini adalah surga bagi para pencinta makanan, terutama mereka yang menyukai sensasi rasa yang kompleks dan menggugah selera.

Masakan Sichuan terkenal dengan prinsip “satu hidangan, satu gaya,” di mana setiap masakan memiliki karakter tersendiri—dari pedas dan gurih hingga sensasi kebas khas lada Sichuan (mala). Perjalanan kuliner di Chengdu pun tak berhenti di restoran mewah; jajanan kaki limanya justru menjadi panggung utama untuk mencicipi keaslian rasa. Kalau ingin tahu rekomendasi kuliner khas Chengdu, mari simak informasinya dalam artikel berikut ini, Bela!

1. Sichuan Hot Pot (四川火锅 - Sìchuān Huǒguō)

Salinan dari BEFORE_20251102_225156_0007.png
Trip.com

Tak ada cara yang lebih otentik untuk mengenal Chengdu selain duduk di meja bundar, mengelilingi panci besar berisi kaldu merah mendidih penuh cabai dan lada Sichuan. Inilah Sichuan Hot Pot, jantung dari kuliner kota ini. Aroma pedasnya saja sudah cukup membuat keringat menetes, tapi justru di situlah letak kenikmatannya.

Setiap orang bebas memasukkan irisan tipis daging sapi, sayuran segar, hingga jeroan untuk dimasak langsung di kuah mala yang pedas dan kebas itu. Biasanya, pengalaman makan seru ini dihargai sekitar ¥80–¥150 per orang (Rp176.000–Rp330.000), tergantung bahan yang kamu pilih. Jangan lupa siapkan tisu dan air dingin—tantangan pedasnya nyata!

2. Dan Dan Noodles (担担面 - Dàndàn Miàn)

Salinan dari BEFORE_20251102_225156_0006.png
Instagram.com / emei

Dari restoran hingga gang sempit, Dan Dan Miàn selalu jadi favorit. Mi tipis nan kenyal disajikan kering, lalu disiram saus daging cincang, sayuran asin, minyak cabai, dan lada Sichuan yang harum. Konon, namanya berasal dari pedagang zaman dulu yang memikul (dàn) mi ini di jalanan.

Rasa gurih, pedas, dan sedikit asam berpadu sempurna dalam satu mangkuk kecil. Meskipun porsinya sederhana, aromanya bisa memancing selera dari jauh. Dengan harga hanya ¥12–¥25 (Rp26.400–Rp55.000), kamu bisa mencicipi salah satu ikon street food terbaik di Chengdu.

3. Mapo Tofu (麻婆豆腐 - Mápó Dòufu)

Salinan dari BEFORE_20251102_225156_0005.png
ekstensi.jp

Lembut, pedas, dan penuh karakter—itulah Mapo Tofu, hidangan klasik yang kini dikenal di seluruh dunia. Tahu sutra dimasak dengan saus fermentasi kacang (doubanjiang), daging cincang, dan taburan lada Sichuan yang memberi sensasi kebas menggigit.

Kombinasi mala (pedas-kebas) dan xiang (aromatik) menjadikannya teman sempurna untuk nasi putih hangat. Satu porsi besar yang bisa dibagi bersama teman biasanya dibanderol ¥35–¥60 (Rp77.000–Rp132.000). Konon, hidangan ini dinamai dari seorang nenek pemilik warung berwajah berbintik (mapo berarti “perempuan tua berbintik”) yang dulu pertama kali memasaknya di Chengdu!

4. Chuan Chuan Xiang (串串香 - Chuàn Chuàn Xiāng)

Salinan dari BEFORE_20251102_225156_0004.png
Instagram.com / travel_eeooa0134

Kalau Hot Pot terasa terlalu formal, cobalah versi jalanannya: Chuan Chuan Xiang. Semua bahan, dari daging hingga sayuran, sudah ditusuk seperti sate. Kamu tinggal merebusnya di kaldu pedas yang sama seperti Hot Pot, atau kadang dalam kuah dingin berbumbu.

Makan Chuan Chuan Xiang terasa lebih santai—cocok untuk nongkrong malam sambil menghitung tusuk sate yang terus bertambah. Biasanya, biaya dihitung per tusuk atau berdasarkan berat total, dan rata-rata sekitar ¥50–¥90 per orang (Rp110.000–Rp198.000).

5. Fuqi Feipian (夫妻肺片 - Fūqī Fèipiàn)

Salinan dari BEFORE_20251102_225155_0003.png
Trip.com

Nama hidangan ini mungkin terdengar ekstrem—“Irisan Paru-paru Suami Istri”—tapi jangan khawatir, rasanya justru luar biasa lezat! Fuqi Feipian berisi irisan tipis daging sapi dan jeroan yang direbus, lalu disajikan dingin dengan saus minyak cabai, biji wijen, dan rempah aromatik.

Cita rasanya kaya, gurih, pedas, dan sedikit manis. Cocok disantap sebagai pembuka atau camilan sore. Dengan harga sekitar ¥30–¥50 (Rp66.000–Rp110.000), kamu juga mencicipi sepotong sejarah—karena hidangan ini dulunya dijual oleh pasangan suami istri yang menciptakannya pada awal abad ke-20.

6. Pangsit Zhong (钟水饺 - Zhōng Shuǐjiǎo)

Salinan dari BEFORE_20251102_225155_0002.png
Justdial

Sekilas tampak seperti pangsit biasa, tapi Zhōng Shuǐjiǎo menyimpan kejutan rasa di dalamnya. Pangsit rebus dengan isian daging ini disajikan tanpa kuah bening, melainkan direndam dalam saus minyak cabai, bawang putih, dan sedikit gula—menghasilkan perpaduan pedas, manis, dan gurih yang seimbang.

Rasa lembut pangsit berpadu dengan gigitan pedas yang menyenangkan, menjadikannya camilan yang populer di segala waktu. Harganya pun bersahabat, sekitar ¥15–¥30 (Rp33.000–Rp66.000) per porsi.

7. Ice Jelly (冰粉 - Bīng Fěn)

Salinan dari BEFORE_20251102_225155_0001.png
ULifestyle

Setelah menjajal semua hidangan pedas, saatnya menyejukkan lidah dengan Bīng Fěn, makanan penutup khas Chengdu. Terbuat dari biji tanaman lokal yang menghasilkan jeli bening lembut, Ice Jelly disajikan dengan sirup gula merah dan aneka topping seperti kacang tanah, biji wijen, atau potongan buah.

Segarnya jeli dingin ini jadi penyelamat di tengah panasnya siang Chengdu. Tak heran, camilan ini begitu populer di musim panas. Satu mangkuk kecil bisa kamu nikmati mulai ¥8–¥18 (Rp17.600–Rp39.600).

8. Teh Tutup Berbusa (盖碗茶 - Gàiwǎn Chá)

Salinan dari BEFORE_20251102_225156_0008.png
Quiche Tea

Sebagai penutup perjalanan kuliner, jangan lewatkan Gàiwǎn Chá, minuman teh tradisional yang mencerminkan jiwa santai warga Chengdu. Teh disajikan dalam wadah tiga bagian—mangkuk, penutup, dan tatakan—dan biasanya menggunakan teh hijau, melati, atau Pu’er. Penutupnya dipakai untuk menyaring daun teh sambil menyeruputnya perlahan.

Menikmati teh di rumah teh tradisional adalah ritual sosial tersendiri. Kamu bisa duduk berjam-jam sambil berbincang, bermain mahjong, atau sekadar menikmati alunan musik dari jalanan tua. Dengan harga sekitar ¥20–¥50 (Rp44.000–Rp110.000), kamu membeli lebih dari sekadar teh—kamu membeli ketenangan khas Chengdu.

Itulah deretan rekomendasi kuliner khas Chengdu yang siap menggoyang lidah dan membuka wawasanmu tentang kekayaan rasa Sichuan. Kalau kamu pernah mencicipi hidangan lain yang tak kalah menarik, jangan ragu berbagi ceritanya di kolom komentar, Bela!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ayu Utami
EditorAyu Utami
Follow Us

Latest in Lifestyle

See More

5 Kota Dingin di Jawa Timur, Bukan Hanya Batu

14 Des 2025, 20:15 WIBLifestyle