Saat berbicara tentang pakaian yang nyaman dan praktis, crewneck dan sweater sering menjadi pilihan utama. Meskipun keduanya kerap digunakan secara bergantian, ada beberapa perbedaan mendasar antara keduanya, baik dari segi bahan, bentuk leher, ketebalan, desain, hingga cara merawatnya.
Apakah kamu masih bingung membedakan kedua baju model ini? Yuk, simak perbedaan crewneck dan sweater berikut ini.
1. Bahan yang digunakan
Bahan menjadi faktor utama yang membedakan crewneck dan sweater. Meskipun dalam praktiknya, kedua istilah ini sering kali merujuk pada pakaian dengan bahan serupa. Namun, secara umum, sweater lebih sering terbuat dari bahan wol, kasmir, atau kombinasi serat alami lainnya yang memberikan rasa hangat maksimal. Wol memiliki kemampuan untuk menyerap kelembapan, menjaga tubuh tetap kering dan hangat, serta memiliki daya tahan yang baik.
Di sisi lain, crewneck biasanya merujuk pada jenis kaus atau pakaian dengan desain kerah bulat yang bisa terbuat dari berbagai bahan, mulai dari katun, poliester, hingga campuran antara keduanya.
Crewneck umumnya diproduksi dengan bahan yang lebih ringan dan kurang efektif dalam memberi kehangatan seperti sweater. Namun, beberapa crewneck juga terbuat dari bahan rajutan atau kain tebal yang memberikan kenyamanan dan kehangatan.
2. Model leher
Perbedaan selanjutnya yang paling mudah dikenali antara crewneck dan sweater adalah bentuk lehernya. Crewneck adalah jenis pakaian dengan leher bulat dan rapat, yang sering disebut sebagai “t-shirt dengan kerah bundar”. Crewneck tidak memiliki kerah atau potongan yang lebih tinggi seperti pada polo atau jaket, melainkan berdesain sederhana dengan sedikit lipatan.
Sementara itu, sweater memiliki variasi bentuk leher yang lebih beragam. Sweater terkadang memiliki leher bulat yang mirip crewneck, bentuk leher turtleneck, V-neck, atau desain roll-neck.
Leher turtleneck pada sweater dirancang lebih panjang dan menutupi sebagian besar leher, memberikan perlindungan ekstra dari cuaca dingin. Desain leher ini memberikan kesan lebih formal dan elegan, sementara crewneck cenderung lebih kasual dan santai.
3. Tingkat ketebalan
Sweater umumnya lebih tebal karena berfungsi sebagai pakaian penghangat. Sweater yang terbuat dari wol atau kasmir terasa lebih hangat, sehingga ideal untuk cuaca dingin. Bahkan ada sweater yang dirancang untuk digunakan pada suhu sangat rendah, dengan lapisan tambahan atau bahan yang lebih berat untuk memberikan kehangatan maksimal.
Sebaliknya, crewneck bisa ditemukan dalam berbagai ketebalan. Ada beberapa crewneck yang terbuat dari bahan cukup tebal dan masih bisa memberi kehangatan. Ada pula crewneck yaang terbuat dari bahan ringan, seperti katun, yang lebih cocok untuk cuaca sedang atau sebagai lapisan dalam.
Ketebalan crewneck juga bervariasi tergantung pada fungsinya. Beberapa dirancang untuk olahraga atau pakaian santai, sementara yang lain bisa lebih tebal jika dibuat dari bahan rajutan.
4. Penggunaan
Dalam hal gaya, perbedaan antara crewneck dan sweater terlihat jelas. Sweater lebih cocok dikenakan untuk acara yang membutuhkan penampilan sedikit formal atau ketika cuaca dingin.
Contohnya, sweater dengan desain turtleneck sering digunakan pada musim dingin, pesta, atau pertemuan formal yang memerlukan penampilan rapi. Selain itu, sweater yang lebih tebal atau berbahan kasmir juga bisa digunakan untuk memberikan kesan mewah dan elegan.
Crewneck, sebaliknya, lebih sering dikaitkan dengan gaya kasual dan santai. Crewneck sangat cocok dipadukan dengan celana jeans, celana pendek, atau bahkan dipakai saat berolahraga.
Sebagai item pakaian sehari-hari, crewneck sering terlihat dalam aktivitas santai seperti nongkrong atau outdoor sport. Karena desainnya yang sederhana, crewneck mudah dipadupadankan dengan berbagai aksesori atau pakaian lain.
Secara keseluruhan, sweater lebih fleksibel untuk berbagai kesempatan, dari kasual hingga formal, tergantung pada desain dan bahan, sementara crewneck lebih condong pada gaya kasual.
5. Perawatan
Sweater, terutama yang terbuat dari bahan alami seperti wol atau kasmir, memerlukan perawatan ekstra. Kamu harus hati-hati saat mencuci sweater. Gunakan air dingin dan deterjen khusus untuk bahan-bahan halus. Kemudian dikeringkan dengan cara dijemur atau diletakkan di rak, bukan digantung agar tidak merubah bentuknya. Beberapa sweater juga tidak bisa dicuci dengan mesin dan perlu dicuci tangan untuk menjaga keawetan bahan.
Sementara crewneck cenderung lebih mudah dirawat. Jika terbuat dari katun atau campuran sintetis, crewneck bisa dicuci dengan mesin. Lalu untuk crewneck bahan rajut dan lebih tebal, kamu bisa gunakan air dingin dan dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.
Nah, sekarang kamu sudah tahu kan, perbedaan crewneck dan sweater dari segi bahan, bentuk leher, penggunaan, dan cara merawatnya,
Sweater lebih cocok untuk cuaca dingin dengan desain yang lebih beragam dan sering terbuat dari bahan alami yang lebih tebal. Sementara crewneck adalah pilihan yang lebih ringan, kasual, dan mudah dipadupadankan dalam berbagai situasi.