Di masa yang modern dan serba mudah ini, semua bidang bisa digabungkan dengan teknologi. Alexander Chemla, melihat peluang ini pada bidang seni. Waita yang bekerja sebagai asisten di galeri seni ini selalu membawa binder berisi gambar koleksi galeri tempat ia bekerja. Dari situ, ia mendapatkan ide untuk membuat aplikasi yang bisa mengakses semua koleksi benda seni untuk dibuka di perangkat mobile. Ide itu diwujudkannya dalam Artbinder yang mampu memuat koleksi galeri di lebih dari 60 negara di dunia.
Awalnya ia tidak tahu jika pembuatan aplikasi merupakan proyek serius yang bisa makan waktu lama. Namun dari proses yang tidak sebentar itu, ia kemudian belajar mengembangkan dan mempelajari hal yang relevan dan berkaitan dengan proyek yang dijalani. Apalagi ia sudah memiliki pengalaman dan koneksi di galeri seni sehingga ia bisa memasukkan koleksi galeri lain pada aplikasinya.
Artbinder kini dikenal sebagai referensi pencarian koleksi galeri dengan desain sederhana dan mudah diakses baik oleh kolektor maupun para pecinta seni diluar sana. Di usianya yang terbilang sangat muda, 23 tahun merupakan suatu prestasi untuk membuat sebuah aplikasi. Ia belajar bahwa semakin awal memulai, semakin bagus karena masih banyak waktu yang bisa dipakai untuk belajar.
Selain pecinta seni, ia juga dikenal dengan gaya yang elegan dan stylish. Sebagai menjadi pemimpin perusahaan, kadang ia harus berlari untuk menemui klien sepanjang hari. Ia pun mampu menentukan gaya dengan hanya mempelajari acara dan tempat yang akan didatanginya. Alexander mengaku memiliki rahasia lain yang bisa menambah poin dalam padanannya, yaitu aksesoris!
Wah, sukses terus ya Alexander!
